- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ini Alasan Lumpur Lapindo Tak Kunkung Berhenti


TS
dagdagdag
Ini Alasan Lumpur Lapindo Tak Kunkung Berhenti
Quote:

Sudah 11 tahun telah berlalu sejak erupsi Lapindo pertama kali terjadi. Para peneliti akhirnya memahami mengapa aliran lumpur ini tidak kunjung berhenti sampai sekarang: Ternyata, sumber lumpur Lapindo terhubung dengan sistem vulkanik yang berada di sekitar wilayah tersebut.
Lumpur Lapindo pertama kali menyembur pada tanggal 29 Mei 2006 di beberapa titik di Sidoarjo, Jawa Timur. Lumpur panas yang bercapur dengan air, bebatuan dan gas ini merendam seluruh pedesaan dan perkotaan di sekitarnya sehingga masyarakat lokal pun harus mengungsi.
Dilansir dari Phys.org, erupsi ini menjadi erupsi lumpur yang paling destruktif di sepanjang sejarah dunia. Ketinggian lautan lumpur Lapindo mencapai 40 meter, sehingga memaksa hampir 60.000 penduduk untuk meninggalkan rumah mereka. Sampai saat ini, masih ada semburan bebatuan dan gas yang terjadi di sini, layaknya geyser. Setiap harinya, terdapat 80.000 meter kubik lumpur yang keluar – dan angka yang mencengangkan ini bahkan cukup untuk mengisi 32 kolam renang Olimpiade.
Dalam sebuah studi baru, peneliti menerapkan sebuah teknik yang digunakan oleh ahli geofisika untuk memetakan bagian interior Bumi – dan mereka mencitrakan area yang terdapat di bawah lumpur Lapindo.
Dari pencitraan yang mereka dapat, terusan yang menyuplai semburan lumpur Lapindo terlihat terbuhung dengan ruang magma dari kompleks vulkanik Arjuno-Welirang. Terusan ini menghubungkan Arjuno-Welirang dengan pusat semburan lumpur Lapindo melalui jaringan yang tertanam 6 kilometer di bawah permukaan tanah.
Gunung api dapat terkoneksi dengan satu sama lain melalui sebuah sistem bawah tanah, dan menurut para peneliti, kompleks vulkanik Arjuno-Welirang dan lumpur Lapindo terhubung dengan satu sama lain. Menurut studi yang pernah dilakukan sebelumnya, sejumlah gas yang dikeluarkan Lapindo merupakan tipikal gas yang ditemukan di dalam magma.
Selain itu, magma panas dari gunung api Arjuno-Welirang secara esensial “memanggang” sedimen kaya akan organik yang terdapat di bawah lumpur Lapindo. Gas yang dihasilkan lantas terjebak di bawah permukaan. Dalam kasus Lapindo, tekanan ini kian meningkat sampai sebuah gempa memicu erupsi.
"Kami menunjukkan bukti jelas bahwa kedua sistem tersebut terhubung di kedalaman [bawah tanah].” Kata Adriano Mazzini, ahli sains geografi di CEED - University of Oslo dan penulis hasil studi di Journal of Geophysical Research: Solid Earth.
:foto

Mempelajari koneksi antara kedua sistem ini akan membantu peneliti memahami evolusi sistem vulkanik gunung api, serta apakah gunung api akan mengeluarkan magma, lumpur atau cairan hidrotermal.
Mazzini sendiri telah mempelajari fenomena Lapindo mulai dari saat erupsi terjadi. Di tahun 2015 lalu, peneliti memasang jaringan 31 seismometer di sekitar wilayah Lapindo dan di kompleks vulkanik terdekat. Mereka menggunakan seismometer untuk mengumpulkan data selama 10 bulan dan menciptakan gambar 3D di area di bawah gunung api.
Hasil gambar menunjukkan adanya sebuah terowongan yang muncul dari bagian utara ruang magma Arjuno-Welirang menuju cekugan sedimen tempat Lapindo berada. Maka, magma dan cairan hidrotermal yang berasal dari Arjuno-Welirang akan masuk menembus sedimen Lapindo, dan memicu reaksi yang masif serta gas yang menghasilkan tekanan tinggi di bawah permukaan Bumi. Nah, gangguan apa pun pada tekanan ini, seperti gempa bumi, akan memicu erupsi.
Menurut dugaan peneliti, sebuah gempa bumi 6,3 SR yang mengguncang Pulau Jawa 2 hari sebelum kejadian lumpur Lapindo telah menjadi pemicu erupsi Lapindo.
Kendati penyebabnya dapat dipastikan, Mazzini dan tim peneliti masih belum mengetahui kapan Lapindo akan berhenti erupsi. Sayangnya, nampaknya Lapindo belum akan berhenti dalam waktu dekat.
Sumber disini
Diubah oleh dagdagdag 20-10-2017 09:43
0
22.7K
Kutip
16
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan