Quote:
Presiden Jokowi : Paham radikal itu mudah mengafirkan orang lain
Reporter : Miechell
Beritahati.com, Jakarta- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato saat menutup Konferensi Internasional Alumni Al Azhar di Islamic Center Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (19/10). Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan Indonesia merupakan negara penganut Islam terbesar di dunia namun memiliki keberagaman suku, ras dan agama.
Kepala Negara menyoroti paham radikal yang semakin marak di Indonesia. Salah satunya adalah fenomena mudahnya mengafirkan orang.
"Sekarang ini saya lihat banyak sekali fenomena yang gampang mengafirkan orang," ujarnya dalam pidato penutupan Konferensi Internasional dan Multaqa IV Alumni Al Azhar se-Indonesia di Gedung Islamic Center, Kota Mataram, NTB.
Paham radikal dan begitu mudahnya mengafirkan orang lain itu berkembang seiring dengan berkembangnya cara penyebaran ajaran melalui media sosial (medsos), salah satunya situs berbagi video YouTube.
Sayangnya menurut Jokowi, tidak ada sebuah mekanisme untuk memfilter seluruh proses penyebaran paham radikal di medsos tersebut. Akibatnya, konten negatif pun tetap dapat diakses oleh netizen.
"Pertanyaannya, siapa yang menyaring? Siapa yang screening bahwa yang disampaikan itu benar dan bukan pendapat atau tafsir pribadi?" sambung Jokowi.
Oleh karena itu, Kepala Negara mengajak masyarakat untuk sama-sama melakukan filter konten medsos.
"Hat-hati, kalau tidak kita sendiri yang menyaringnya atau melakukan screening, akan sangat berbahaya sekali dan bisa memengaruhi karakter bangsa, mempengaruhi nilai-nilai keislaman dan bisa mempengaruhi santri-santri kita," tutupnya.
nah bener nih kata pakde jokowi, biar tidak ribut dan damai2 aja lah