- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Jacques Derrida] Pengusung Teori Dekontruksi Dalam Filsafat Postmodern
TS
ryan.manullang
[Jacques Derrida] Pengusung Teori Dekontruksi Dalam Filsafat Postmodern
Quote:
Jacques Derrida (1930 - 2004)
![[Jacques Derrida] Pengusung Teori Dekontruksi Dalam Filsafat Postmodern](https://s.kaskus.id/images/2017/10/20/9768042_201710200325210048.jpg)
Jacques Derridaadalah seorang filsuf Perancis yang dianggap sebagai bapak dekonstruksionisme (deconstructionism). Para ahli menganggap Derrida menjadi kontributor penting pada filsafat modern dan kritik sastra. Derrida sangat mempengaruhi pembentukan teater dekonstruktif dan karyanya memiliki konsekuensi politik besar pada sistem pendidikan Perancis.
Derrida lahir pada tahun 1930 dari sebuah keluarga Yahudi yang tinggal di Aljazair. Alih-alih menghadiri sekolah khusus Yahudi, Jacques Derrida diam-diam meninggalkan sekolah selama satu tahun dan menyibukkan diri membaca filsafat dan bermain sepak bola. Derrida akhirnya berkuliah di Harvard University dan mulai mengajar filsafat di Sorbonne, Perancis. Dia menjadi terpesona dengan interpretasi linguistik dan mulai menerbitkan karya dalam bidang teater sastra pada tahun 1960. Pada tahun 1967, Derrida menerbitkan tiga buku yang membuatnya dikenal secara internasional yaitu Of Grammatology, Writing and Difference, dan Speech and Phenomena. Karya Derrida, yang kemudian disebut dekonstruksionisme, menunjukkan bahwa dunia memiliki keragaman makna. Setiap individu memaknai teks dengan dipengaruhi oleh pengalaman pribadi dan latar belakang sehingga menghasilkan penafsiran yang beragam dan berwarna. Konsekuensinya, tidak ada versi pembacaan teks yang bisa dianggap lebih baik dari versi lainnya. Ketika diterapkan di luar sastra, teori dekonstruksi akan berkonflik langsung dengan banyak sistem yang umumnya menilai sebagian sebagai benar dan yang lain sebagai salah. Teori dekonstruksionis Jacques Derrida dikatakan berpengaruh pada demonstrasi mahasiswa Perancis pada Mei 1968.
Selama karirnya, Jacques Derrida menerbitkan sejumlah besar kritik sastra, mempelajari Heidegger, Kierkegaard,
Paul Celan, serta tokoh lain. Tidak semua mengagumi karyanya dengan sebagian pengkritik mengatakan hasil kerjanya sebagai tumpul dan sulit dimengerti. Kritik lain menganggap teori Derrida dekat dengan anarkisme karena mempertanyakan kegunaan dari semua sistem yang terstruktur, termasuk pemerintah dan militer. Sepanjang karirnya, Jacques Derrida sering terlibat dalam isu-isu sosial dan politik. Dia memberikan ceramah dan pidato di banyak topik hangat yang diperdebatkan pada abad ke-20, termasuk protes terhadap Perang Vietnam, Apartheid, dan hukuman mati. Salah satu karya tulis terakhirnya adalah sebuah esai yang memprotes invasi Amerika ke Irak pada tahun 2003. Derrida tercatat menerima setidaknya tujuh gelar doktor kehormatan dari universitas terkemuka Amerika dan Eropa.
Jacques Derrida didiagnosa menderita kanker pankreas pada tahun 2003 dan meninggal di sebuah rumah sakit Paris di bulan Oktober 2004 pada usia 74 tahun. Meskipun kehidupan profesionalnya diyakini penuh ketegangan dengan sesama penulis, dia mampu memberi pengaruh mendalam pada masyarakat global teater dan teater sastra.
Dekontruksi
Derrida menjelaskan dekonstruksi dengan kalimat negasi. Menurutnya dekonstruksi bukan suatu analisis dan bukan kritik, bukan suatu metode , bukan aksi maupun operasi. Singkatnya, dekonstruksi bukanlah suatu alat penyelesaian dari “suatu subjek individual atau kolektif yang berinisiatif dan menerapkannya pada suatu objek, teks, atau tema tertentu”. Dekonstruksi adalah suatu peristiwa yang tidak menunggu pertimbangan, kesadaran, atau organisasi dari suatu subjek, atau bahkan modernitas. Derrida mengadaptasi kata dekonstruksi dari kata destruksi dalam pemikiran Heidegger. Kata dekonstruksi bukan secara langsung terkait dengan kata destruksi melainkan terkait kata analisis yang secara etimologis berarti "untuk menunda"-sinonim dengan kata men-dekonstruksi. Terdapat tiga poin penting dalam dekonstruksi Derrida, yaitu: pertama, dekonstruksi, seperti halnya perubahan terjadi terus-menerus, dan ini terjadi dengan cara yang berbeda untuk mempertahankan kehidupan; kedua, dekonstruksi terjadi dari dalam sistem-sistem yang hidup, termasuk bahasa dan teks; ketiga, dekonstruksi bukan suatu kata , alat, atau teknik yang digunakan dalam suatu kerja setelah fakta dan tanpa suatu subyek interpretasi.
Derrida menunjukkan kelemahan dari ucapan untuk mengungungkapkan makna dengan menggunakan kata différance. Differance berasal dari kata difference yang mencakup tiga pengertian, yaitu:
1. to differ -- untuk membedakan, atau tidak sama sifat dasarnya;
2. differe (Latin) -- untuk menyebarkan, mengedarkan;
3. to defer -- untuk menunda.
Dalam pengucapannya tidak terdengar perbedaan tetapi perbedaan pemakaian huruf ‘a’ untuk mengganti huruf ‘e’ hanya terlihat dalam tulisan. Ini dilakukan Derrida untuk menunjukkan peleburan makna dari tiga pengertian dalam kata difference yang tidak dapat dilakukan oleh logosentrisme dan fonosentrisme. Melalui tulisan terjadi otonomisasi teks. Dekonstruksi adalah suatu peristiwa yang tidak menunggu pertimbangan, kesadaran, atau organisasi dari suatu subjek, atau bahkan modernitas. Menurut Derrida bahasa bersumber pada teks atau “Tulisan”. Tulisan adalah bahasa yang maksimal karena tulisan tidak hanya terdapat dalam pikiran manusia, tetapi konkret di atas halaman. Tulisan memenuhi dirinya sendiri karena Tulisan terlepas dari penulisnya begitu ia berada di ruang halaman. Ketika dibaca, Tulisan langsung terbuka untuk dipahami oleh pembacanya.
Quote:
sumber profil
sumber dekontruksi
Diubah oleh ryan.manullang 20-10-2017 16:04
0
2.5K
6
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan