- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Presiden: Kualitas Konstruksi Karya Tenaga Kerja Indonesia Setara Jepang dan Jerman


TS
rinaldikarza
Presiden: Kualitas Konstruksi Karya Tenaga Kerja Indonesia Setara Jepang dan Jerman

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa kualitas konstruksi karya tenaga kerja Indonesia tak kalah dengan negara lain. Jokowi pun meyakini bahwa Indonesia bisa bisa setara dengan dengan konstruksi yang dihasilkan ahli konstruksi dari Jepang dan Jerman.
“Dengan adanya tenaga kerja konstruksi yang bersertifikat, kita bisa mengejar ketertinggalan infrastruktur, juga meningkatkan kualitas konstruksi kita, Jepang, Jerman bisa, mengapa kita tidak? Saya yakin kita bisa,” ujar Presiden Jokowi, ketika membuka acara percepatan sertifikasi tenaga kerja konstruksi di GBK Senayan, Jakarta, Kamis (19/10).
Ia menggarisbawahi bahwa untuk bisa setara dengan konstruksi yang dihasilkan Jepang dan Jerman, ketrampilan SDM konstruksi memang harus ditingkatkan sehingga menghasilkan konstruksi berstandar internasional. Ia mengingatkan bahwa upaya peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi jangan sekadar berhenti pada sertifikasi saja.
“Kualitas agar betul-betul dijaga, dijaga terus menerus dan harus mampu adaptasi dengan kemajuan teknologi, terutama bidang konstruksi,” katanya. Jangan sampai, pintanya, percepatan sertifikasi dijadikan sebagai ajang jual beli sertifikat.
“Tujuan sertifikasi adalah kualitas tenaga kerja dan mengikuti standar internasional,” katanya.
Dalam sambutannya, Jokowi pun kembali mengingatkan bahwa Indonesia saat ini berada pada era kompetisi global. Salah satu kunci untuk memenangkan persaingan adalah dengan pembangunan infrastruktur dalam segala hal.
“Ini menjadi pondasi, mendasar sekali, kedua adalah pembangunan sumber daya manusia, jangan bermimpi bisa bersaing dengan negara lain dan memang lainnya kalau infrastruktur kita tertinggal,” katanya.
Mantan Gubernur Jakarta ini juga menyebutkan kita jangan menerima begitu saja anggapan bahwa kondisi jalan tol Indonesia, jalur kereta api, pelabuhan, bandara, masih tertinggal jika dibandingkan denagan negara lain. “Sekarang kita bangun terus untuk mengejar ketertinggalan kita. Biaya transportasi kita dibanding Singapura dan Malaysia masih 2-2,5 kali lipat mahalnya, itu karena infrastruktur belum baik. Karena itu kita bekerja siang malam untuk menyelesaikan ini agar kita bisa bersaing dengan negara lain,” katanya.
Jokowi pun memberi apresiasi pada percepatan yang telah dibangun seperti di Kalimantan ada 24 proyek, di Sulawesi ada 27 proyek, Maluku Papua 13 proyek, Sumatera 61 proyek dan tempat-tempat lainnya.
“Kita harus kerja keras mempercepat ini, semua infrastruktur yang dibutuhkan rakyat tidak tersedia dengan sendirinya, ada kontribusi SDM konstruksi, bukan hanya tenaga kerja kontruksi yang jumlahnya besar, tapi juga terlatih terampil, bersertifikat,” katanya.
Mengacu pada catatan yang disebutkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, saat ini jumlah tenaga kerja konstruksi di Indonesia kira-kira ada tujuh juta orang. Dari jumlah itu, baru 9% yang bersertifikat atau 600.000 orang.
“Beruntung sekali bapak ibu yang sudah miliki ini, kan? Meningkatkan kualitas SDM kita, kita jadi tahu manajemen proyek di satu lokasi, bagaimana menjaga kebersihan dan keselamatan di proyek, bagaimana memasang bahan sehingga tepat dan presisi dan sesuai standar yang ditetapkan,” kata Jokowi, di hadapan ribuan pekerja konstruksi dari seluruh Indonesia.
Sumber
Jangan hanya berkualitas saja tetapi harus juga dipertahankan agar kualitasnya tidak menurun
0
1.1K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan