- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Miris Balita 3 Tahun di Sragen Dirudapaksa Pamannya Sendiri.Korban dan Orangtuanya Syok


TS
becakmini.v7
Miris Balita 3 Tahun di Sragen Dirudapaksa Pamannya Sendiri.Korban dan Orangtuanya Syok
Miris… Balita 3 Tahun di Sragen Dirudapaksa Pamannya Sendiri. Korban dan Orangtuanya Syok Berat
*Judul kepanjangan mod

SRAGEN– Kasus kekerasan seksual dengan korban anak di bawah umur terjadi di wilayah Gemolong. Seorang balita berusia tiga tahun, sebut saja Bunga (3), asal sebuah desa di Gemolong, dilaporkan menjadi korban perbuatan bejat pamannya sendiri yang diketahui berusia 27 tahun.
Aksi rudapaksaan itu terungkap setelah orangtua korban meminta pendampingan kepada Aliansi Peduli Perempuan Sukowati (APPS), Kamis (19/10/2017). Kepada Joglosemar, Koordinator APPS Sragen, Sugiarsi mengungkapkan orangtua korban meminta pendampingan setelah mengetahui
putri semata wayang mereka menjadi korban rudapaksaan dan pencabulan yang ternyata dilakukan oleh pamannya sendiri.
“Iya, tadi orangtua korban datang dan meminta pendampingan. Kasusnya sudah ditangani oleh Unit Perlindungan perempuan dan Anak (PPA) Polres dan pelakunya juga sudah diamankan,” papar SUgiarsi kemarin.
Namun untuk kepentingan perlindungan terhadap korban yang masih sangat kecil, ia memilih tidak menyebutkan identitas korban maupun pelaku. Meski demikian ia memastikan akan mengawal penanganan kasus itu serta memberikan pendampingan terhadap korban maupun kedua orangtuanya.
Menurut aktivis perempuan berusia 75 tahun itu, saat ini kondisi orangtua korban dua-duanya masih syok berat. Ia harus memberikan terapi psikis untuk menguatkan mental kedua orangtuanya sekaligus memberikan terapi kepada bocah malang tersebut.
“Apalagi kondisi orangtua korban ekonominya juga tidak mampu. Makanya ini memantik perhatian kami dan akan kami kawal terus. Harapannya pelaku bisa dihukum setimpal atas perbuatannya,” jelasnya.
Ditambahkan, aksi rudapaksan itu terungkap ketika korban sering mengeluhkan sakit ketika buang air kecil. Setelah didesak dan ditanya, bocah mungil itu akhirnya mengaku telah dipaksa melayani nafsu pamannya sendiri. Kejadian itu diperkirakan terjadi berulangkali sehingga akhirnya menimbulkan trauma bagi korban.
Terpisah, Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman melalui Kasat Reskrim AKP Yuli Monasoni mengatakan pihaknya akan mengecek terlebih dahulu kasus tersebut mengingat dirinya baru dua hari menjabat di Sragen. Namun ia memastikan jika ada laporan, akan langsung ditindaklanjuti dan ditangani sesuai prosedur yang berlaku.
“Apalagi itu korbannya anak. Banyak hak hak yang harus disampaikan dan dipenuhi untuk seorang anak sebagaimana mestinya. Kita juga harus memberikan jaminan kepastian hak-hak anak dan kepastian penanganan hukumnya pula,’ tukasnya. Wardoyo
https://joglosemar.co/2017/10/balita...yok-berat.html
Dikebiri cocok ini, bejat
*Judul kepanjangan mod

SRAGEN– Kasus kekerasan seksual dengan korban anak di bawah umur terjadi di wilayah Gemolong. Seorang balita berusia tiga tahun, sebut saja Bunga (3), asal sebuah desa di Gemolong, dilaporkan menjadi korban perbuatan bejat pamannya sendiri yang diketahui berusia 27 tahun.
Aksi rudapaksaan itu terungkap setelah orangtua korban meminta pendampingan kepada Aliansi Peduli Perempuan Sukowati (APPS), Kamis (19/10/2017). Kepada Joglosemar, Koordinator APPS Sragen, Sugiarsi mengungkapkan orangtua korban meminta pendampingan setelah mengetahui
putri semata wayang mereka menjadi korban rudapaksaan dan pencabulan yang ternyata dilakukan oleh pamannya sendiri.
“Iya, tadi orangtua korban datang dan meminta pendampingan. Kasusnya sudah ditangani oleh Unit Perlindungan perempuan dan Anak (PPA) Polres dan pelakunya juga sudah diamankan,” papar SUgiarsi kemarin.
Namun untuk kepentingan perlindungan terhadap korban yang masih sangat kecil, ia memilih tidak menyebutkan identitas korban maupun pelaku. Meski demikian ia memastikan akan mengawal penanganan kasus itu serta memberikan pendampingan terhadap korban maupun kedua orangtuanya.
Menurut aktivis perempuan berusia 75 tahun itu, saat ini kondisi orangtua korban dua-duanya masih syok berat. Ia harus memberikan terapi psikis untuk menguatkan mental kedua orangtuanya sekaligus memberikan terapi kepada bocah malang tersebut.
“Apalagi kondisi orangtua korban ekonominya juga tidak mampu. Makanya ini memantik perhatian kami dan akan kami kawal terus. Harapannya pelaku bisa dihukum setimpal atas perbuatannya,” jelasnya.
Ditambahkan, aksi rudapaksan itu terungkap ketika korban sering mengeluhkan sakit ketika buang air kecil. Setelah didesak dan ditanya, bocah mungil itu akhirnya mengaku telah dipaksa melayani nafsu pamannya sendiri. Kejadian itu diperkirakan terjadi berulangkali sehingga akhirnya menimbulkan trauma bagi korban.
Terpisah, Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman melalui Kasat Reskrim AKP Yuli Monasoni mengatakan pihaknya akan mengecek terlebih dahulu kasus tersebut mengingat dirinya baru dua hari menjabat di Sragen. Namun ia memastikan jika ada laporan, akan langsung ditindaklanjuti dan ditangani sesuai prosedur yang berlaku.
“Apalagi itu korbannya anak. Banyak hak hak yang harus disampaikan dan dipenuhi untuk seorang anak sebagaimana mestinya. Kita juga harus memberikan jaminan kepastian hak-hak anak dan kepastian penanganan hukumnya pula,’ tukasnya. Wardoyo
https://joglosemar.co/2017/10/balita...yok-berat.html
Dikebiri cocok ini, bejat

0
5.3K
28


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan