Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

shodiq88Avatar border
TS
shodiq88
Di Balik Sosok Luhut Binsar Pandjaitan


Menurut Profesor Salim Said, ahli militer terkemuka dalam buku otobiografinya berjudul “Dari Gestapu Ke Reformasi, Serangkaian Kesaksian“, Leonardus Benny Moerdani (LB Moerdani) yang dianggap sebagai Raja Intelijen Indonesia mempunyai seorang anak kesayangan atau anak emas yaitu Luhut Binsar Pandjaitan (LB Panjaitan). Pernyataan Salim Said yang juga mengutip Adam Schwarz adalah sebagai berikut:


“Berbeda dengan panglima-panglima sebelum dan sesudahnya, Benny (Moerdani) memang memelihara sejumlah orang yang disenanginya. “Mereka itu semacam golden boys Benny Moerdani,” kata Schwarz. Salah satu yang dikenal sebagai “anak emas” itu adalah Luhut Binsar Pandjaitan.” (Salim Said, hal. 343)

Pendapat yang sama juga dinyatakan oleh Sintong Pandjaitan bahwa ketika terjadi Debennysasi atau menyingkirkan orang-orang yang dekat dengan LB Moerdani, maka posisi LB Pandjaitan yang digolongkan sebagai anak emas LB Moerdani turut terkena imbasnya (Hendro Subroto, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, halaman 463).

Bila LB Pandjaitan alias Luhut Binsar Pandjaitan bisa menjadi anak emas seorang legenda seperti LB Moerdani tentu peraih Adhi Makayasa berkat menjadi lulusan terbaik dari Akademi Militer Nasional angkatan tahun 1970 tersebut mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki rekan sejawat lain. Apakah kelebihan LB Panjaitan itu?

Menteri Luhut Berjanji Akan Transparan Soal Saham Freeport
Persoalan Freeport Sudah Selesai

LB Moerdani adalah pahlawan palangan Irian Barat, jadi apakah LB Pandjaitan juga seorang pemberani ketika bertempur? Kelihatannya tidak, karena Hendro Subroto, wartawan perang legendaris mencatat bahwa LB Pandjaitan pernah menerima hukuman saat memimpin Tim C Group 1 Para Komando Satuan Lintas Udara, Kopassus dalam Operasi Seroja dan diterjunkan untuk merebut pangkalan udara yang berlokasi di Dili, Luhut Binsar Pandjaitan gemetar ketakutan sampai hampir ngompol karena tidak berani terjun dan hal ini menyebabkan timnya batal diterjunkan (selengkapnya lihat buku: Operasi Udara di Timor Timur karangan Hendro Subroto).

Luhut Binsar Pandjaitan juga kurang dari segi kemampuan militer terbukti walaupun sama-sama pernah berlatih dengan Prabowo Subianto di US Army’s Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat tapi pelatih mereka, Jenderal Wayne Downing justru menyebut nama Prabowo Subianto sebagai murid terbaik di antara sekian banyak prajurit asing yang pernah dia latih, padahal LB Pandjaitan lulus empat tahun lebih dulu daripada Prabowo Subianto. Berikut ini pernyataan Jenderal Wayne Downing:

“Of all the foreign soldiers I ever trained, two stood out. One was Abdullah II bin Al-Hussein, the reigning King of Jordan. The other was Prabowo Subianto.”

Fakta bahwa kemampuan tempur seorang LB Pandjaitan sangat rendah adalah dia selalu disekolahkan sepanjang karirnya dan dilewatkan setiap ada kebutuhan untuk melaksanakan operasi dengan kesulitan tinggi, pembebasan sandera di pesawat Garuda dalam Operasi Wolya misalnya, Panglima ABRI Jenderal M. Jusuf LB lebih memilih Sintong Pandjaitan dan Soebagyo HS sebagai pelaksana operasi. Demikian pula bila melihat karirnya selama dinas, Luhut Binsar Pandjaitan tidak pernah diangkat sebagai panglima kodam atau bahkan kasdam manapun, pengalaman teritorialnya hanya sebatas sebagai Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Madiun Jawa Timur tahun 1995 sebab hanya perwira terbaik yang akan menjadi pangdam sebagai bekal bila diangkat menjadi Panglima ABRI atau KSAD. Selain itu, selama karirnya, LB Pandjaitan yang besar di Kopassus juga tidak pernah menjadi Komandan Jenderal Kopassus.

Tampaknya kelebihan LB Pandjaitan yang dilihat oleh LB Moerdani bukan pada keberanian atau kemampuan militernya, tetapi lebih kepada seberapa jauh LB Pandjaitan bisa bertindak kejam bila keadaan membutuhkan kekejaman, terbukti Luhut Binsar Pandjaitan pernah memberi perintah menembaki sipil tidak bersenjata dengan peluru tajam. Kejadian ini diceritakan sendiri oleh LB Pandjaitan kepada tim dari Tempo sebagai berikut:

“Letusan peluru itu tidak digubris para pendemo. Mereka terus melempari tentara dengan batu. Merasa terdesak Luhut (Pandjaitan) memerintahkan anak buahnya menembak kaki para pendemo. Situasi makin kacau karena mereka kocar-kacir. Tentara yang mengejar tidak lagi mengarahkan moncong ke aspal, tapi sudah mengincar sasaran. Luhut menduga banyak yang tewas saat kejar-kejaran itu.” (Massa Misterius Malari, Tempo, hal. 71)

Tentu saja selain kehebatannya sebagai seorang raja intelijen, LB Moerdani juga terkenal dengan kemampuannya untuk berbuat kejam dengan tingkat jauh melebihi Ali Moertopo dan Zulfikli Lubis sekalipun karena 90% kekerasan pada era Orde Baru mulai dari Operasi Komodo-Petrus-Tanjung Priuk-Kudatuli-Kerusuhan Mei 1998, adalah buah karya Leonardus Benny Moerdani. Sisa 10%nya adalah pekerjaan Ali Moertopo, guru LB Moerdani. Uraian Selengkapnya Luhut Binsar Pandjaitan

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Kaskus
0
12.9K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan