Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yukepodotcomAvatar border
TS
yukepodotcom
Rela Rumahnya Dijadikan Tempat Penampungan Hewan Liar, Pria India Ini Bikin Terharu!
WELCOME TO YUKEPO OFFICIAL THREAD
emoticon-Ultahemoticon-Ultahemoticon-Ultah




Jika biasanya orang memelihara hewan eksotis dan hewan liar untuk tujuan koleksi dan hiburan, pria dari India ini membuktikan bahwa ada motivasi lain dalam memelihara hewan liar selain untuk koleksi. Ya, pria bernama Dr. Prakash Amte dan istrinya, Dr. Mandakini memutuskan membuka rumahnya untuk hewan-hewan liar dengan tujuan menyelamatkan hewan-hewan tersebut. Prakash dan istrinya sebenarnya bukanlah dokter hewan maupun aktivis pencinta hewan. Mereka berdua adalah dokter dengan dorongan sosial untuk membantu sesama yang tinggi.



Meski ayah dari Prakash merupakan aktivis sosial yang sudah cukup terkenal dan berhasil mendirikan sebuah organisasi kemanusiaan yang cukup besar, namun Prakash yang mewarisi semangat sosial ayahnya justru memutuskan untuk pindah ke daerah terpencil di Hemalkasa bersama istrinya dan memberikan fasilitas kesehatan gratis bagi suku pedalaman di sana, yaitu suku Madia. Suku ini sangatlah tertinggal, mereka bahkan tidak tahu cara bercocok tanam dan hanya menggantungkan diri pada hutan yang ada di sekitarnya. Suku Madia berburu hewan liar untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Fakta inilah yang lantas mengubah kehidupan Prakash dan sang istri ke depannya.



Pada suatu saat, Prakash dan istrinya yang sedang berjalan-jalan di hutan bertemu dengan sekelompok pemburu dari suku Madia yang sedang membawa hasil buruannya, yaitu seekor ibu monyet yang sudah meninggal dan bayinya yang melekat pada mayat ibunya, berusaha menyusu dari ibunya yang sudah tidak bernyawa. Melihat pemandangan tersebut, Prakash dan istrinya jatuh iba. Mereka meminta bayi monyet tersebut untuk mereka pelihara dan menggantinya dengan pakaian serta bahan makanan. Meski bingung, namun para pemburu tersebut setuju untuk menukar si bayi monyet dengan pakaian dan bahan makanan.



Maka, jadilah bayi monyet tersebut sebagai penghuni baru rumah Prakash dan istrinya di Hemalkasa. Bayi monyet itu diberi nama Babli dan ia langsung akrab dengan anjing peliharaan Prakash. Melihat kebahagiaan dan kepolosan Babli, Prakash dan istrinya pun tersentuh. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mengadakan perjanjian dengan para pemburu suku Madia dengan cara menukar bayi dari hewan buruan mereka dengan pakaian dan bahan makanan. Para pemburu pun setuju dan perlahan rumah Prakash terisi dengan berbagai jenis hewan liar.



Mulai dari ular hingga beruang, satu persatu didatangkan oleh para pemburu ke rumah Prakash. Hingga akhirnya rumah Prakash pun penuh dengan puluhan hewan liar yang sudah kehilangan induknya. Awalnya, Prakash hanya memelihara mereka dan membebaskannya berkeliaran di rumahnya dan di desa tempat Prakash tinggal. Akan tetapi, pemerintah melihat hal tersebut sebagai ancaman bagi keselamatan warga desa sehingga pemerintah mendesak Prakash untuk menaruh hewan-hewan tersebut di kandang. Rumah Prakash pun secara resmi dijadikan tempat penampungan hewan liar yang bernama Animal’s Ark.



Tidak hanya menampung dan merawat hewan-hewan liar tersebut, Prakash dan keluarganya pun dekat secara personal dengan hewan-hewan tersebut. Bahkan, seekor macan tutul besar bernama Munna yang dirawat di Animal’s Ark menjadi begitu dekat dengan anak perempuan Prakash bernama Arti yang saat itu masih sangat kecil. Saking dekatnya, bahkan saat Arti pergi sekolah, Munna pun mengikutinya ke sekolah. Namun, tentu saja macan tersebut diusir dan dikembalikan ke rumah Prakash.



Kini di rumah Prakash, terdapat setidaknya sembilan puluh hewan liar yang mendapat perlindungan di sana. Jumlah ini sudah menurun drastis dari sebelumnya karena suku Madia kini sudah lebih maju dan sudah mulai meninggalkan kebiasaan berburunya. Hewan-hewan yang ditampung oleh Prakash pun sudah dikirimkan ke berbagai kebun binatang di India dan beberapa juga dilepaskan kembali ke alam.

Bagaimanapun, kisah Prakash dan istrinya ini mengingatkan kita bahwa dunia tidak dihuni oleh kita sendiri. Kita hidup bersandingan dengan alam dan sudah sepatutnya kita juga belajar untuk menghargai dan melestarikan alam. Mungkin tidak harus se-ekstrim Dr. Prakash dan istrinya, akan tetapi kita dapat melakukannya melalui hal-hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya dan tidak menyakiti hewan-hewan yang ada di sekitar kita atau malah lebih bagus memberi makan mereka.

Sumber : Yukepo

Rate, comment, cendol appreciated emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia
Diubah oleh yukepodotcom 02-09-2017 09:44
0
3.4K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan