- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Pocong Itu Tidak Melompat


TS
jeansobek
Pocong Itu Tidak Melompat

Mempersembahkan :

Cerita Bersambung yang terinspirasi dari sebuah kisah nyata pada tahun 1995 Silam tepatnya di desa Brengkok, Kecamatan Susukan Kabupaten Banjar Negara.
Menurut Wikipedia Pocong adalah sejenis hantu yang berwujud guling atau yang menjadi ciri khas hantu asal Indonesia dan hantu semacam ini dikenal pula sebagai hantu bungkus. Tetapi bagi ane Pocong adalah pocong yang terbungkus mori putih dan tidak semua orang dapat melihat wujud aslinya dari dekat.
Cerita ini adalah kisah nyata yang memang pernah di alami ketika masih duduk di bangku sekolah Menengah Pertama. Cerita horor yang sama sekali tak pernah di harapkan akan mengalaminya. Terdiri dari beberapa halaman, yang nanti selalu akan di update saat ada waktu kosong.
Jadi jangan lupa subscribe forum ini buat tau kelanjutan dari cerita dengan judul Pocong itu Tidak Melompat.
Quote:
Paman dan Istri Pertama
Saat itu saya yang masih berusia 11 tahun atau lebih tepatnya saya baru kelas 1 SMP di salah satu sekolah PGRI di kecamatan Susukan. Di desa ini saya tinggal bersama ibu mertua dari paman saya yang kebetulan bertugas sebagai pegawai perikanan di kabupaten cilacap.
Quote:
Sedikit saya akan ceritakan tentang sosok Paman yang begitu tegar dan tabah dengan segala cobaan hidupnya.
Sebelumnya paman bertugas di sumatera tempat dimana orang tua saya tinggal. Karena ketidakcocokan yang terjadi di instansi tempat beliau bekerja akhirnya dengan mantap beliau pun mengajukan pindah tugas kembali ke pulau jawa.
Sejak kecil saya sudah ikut paman, karena keadaan saat itu memang mengharuskan saya ikut dengan paman. Beliau adalah anak keempat dari 6 bersaudara di silsilah keluarga orang tua saya. Sejak kecil saya memang begitu di sayang oleh paman karena beliau pernah punya masalalu pahit bersama istri pertamannya, pada saat masih tinggal dan bertugas di sumatera. Istri pertamannya sudah meninggal begitupun kedua anaknya. Jarak waktu almarhumah meninggal dengan kedua anaknya tidak jauh.
Anak pertamanya adalah saudara sepupu saya dan setiap harinya kita selalu bermain bersama. Tapi sedih ketika harus mengingat kenangan itu.
Almarhum meninggal karena sakit yang tidak bisa lagi untuk di sembuhkan menurut Dokter yang merawatnya. Saat dia meninggal pas berbarengan dengan Almarhumah (Ibunya) sedang hamil tua anak kedua.
Hal yang paling tidak di sangka saat selang beberapa minggu dari meninggalnya anak pertama Almarhumah mengalami hal yang tentunya tak di inginkan semua orang.
Tangga Maut
Saat itu waktu menunjukan tengah malam, tapi saya lupa jam berapa tepatnya, terdengar suara gaduh di ruang tamu yang samar samar dan tidak begitu jelas.
Saya berfikir dan dengan rasa takut, karena sebelumnya tetangga satu RT tempat di mana paman tinggal telah terjadi perampokan di sertai pembunuhan sadis. Jadi saya memilih cukup diem di rumah saja
Tapi rasa penasaran itu tak terbendung, oleh karenanya saya pun keluar kamar dan melihat apa yang sedang terjadi. Hanya bisa tertegun diam dan tak bisa ikut bicara melihat dua sosok tubuh terbujur kaku di ruang tengah rumah.
Almarhumah dan si jabang bayi yang malang telah tiada. Pada saat itu saya tidak memiliki keberanian buat bertanya kenapa Almarhumah tiba tiba meninggal. Karena sebelumnya saat sore Almarhumah masih baik baik saja.
Saya berpikir, ah sudahlah, mungkin nanti saat sudah di makamkan dan sudah habis tujuh harinya baru pas rasanya buat menanyakan perihal kematian Almarhumah.
Hari berganti dan waktu terus berjalan, di satu kesempatan Saya memberanikan diri menguping pembicaraan paman dan ayah saya diteras rumah. Kebetulan saat itu orang tua saya masih berada di rumah paman sebagai bentuk suport atas cobaan musibah yang di terimanya.
Kaget bercampur takut, ternyata kematian Almarhum dan si jabang bayi karena jatuh akibat terpeleset tangga rumah, yang pada waktu itu tangga bukan terbuat dari cor coran semen melainkan dari kayu bulian atau kayu keras dengan sudah sangat licin jika terkena air. Dalam cerita ini saya tidak bisa kasih pictur asli karena pada jaman itu belum ada yang namanya hape dan di tambah lagi saya juga tidak tau dengan yang namanya kamera (beda dengan anak jaman now).
Di ketahuinya penyebab sang bibi jatuh dan meninggal karena terjatuh dari tangga tersebut karena ada bekas robekan baju yang tertinggal di pagar tangga, dan patahan jari jari tangga yang sepertinya pada saat terjatuh beliau almarhumah sempat untuk berpegangan pagar tangga namun tak kuat menahan beban berat badan yang tengah hamil tua tersebut.
Mendengar cerita paman dan ayah tersebut saya jadi merinding, dan takut, karena pada seusia anak pada waktu itu kalau ada orang meninggal dengan cara yang tidak wajar alias dengan bersimbah darah pastilah yang terpikir nanti akan gentanyangan.Dan terbukti saat pas malam 2 hari sehabis tujuh harinya bibi meninggal ada kejadian aneh.
Entah itu sugesti atau apalah yang jelas malam itu saya tidak bisa tidur dengan nyenyak, selalu terbayang akan cerita paman dan ayah sewaaktu di beranda rumah. sampai sampai mau pipis saja pun saya tidak berani karena toilet di rumah paman berada jauh di belakang dekat dapur. Akhirnya solusi buat mengatasi ketakutan saya itu, untuk pipis saya menggunakan plastik kiloan yang sengaja saya simpan.
Pas siang hari baru saya buang ke toilet, kalaupun kebelet buang air besar saya sedia batu krikil yang memang itu menurut orang adalah mitos tapi bagi saya yang ketakutan ternyata berhasil meredam rasa mules di perut. memang memalukan jika di ceritakan di jaman sekarang tapi itulah yang sebenarnya terjadi.
Hal semacam itu berlangsung sampai 3 bulan lamanya hingga kemudian paman pindah ke jawa lagi. dan meninggalkan kota ini untuk tak kembali lagi. Masalah 1000 harinya bibi meninggal sepenuhnya di serahkan ke orang tua almarhumah dan saudaranya. karena memang menurut adat sudah tidak ada hubungan lagi. paman hanya tinggal seoran diri karena istri dan kedua anaknya sudah tiada.
Quote:
Kehidupan Baru di Pulau Jawa
Di jawa tepatnya di desa Widara payung kecamatan binangun kabupaten cilacap jawa tengah paman kembali ketanah kelahirannya. saya waktu itu tidak langsung ikut dengan paman, melainkan tinggal bersama orang tua di sumatera.
Singkat cerita 2 tahun kemudian paman kembali berkunjung ke rumah orang tua saya, sepertinya paman memang sudah moveon karena datangnya beliau bersama istri baru yang masih cantik dan kalau menurut ane seksi sih tapi soleha tentunya. Istri baru paman ini perawan dan bukan janda, mungkin inilah jodoh sesungguhnya untuk paman.
Sewaktu paman berkunjung usia ane udah 11 tahun, tepatnya saya udah sudah masuk sekolah SMP, Karena SD saya masuk usia 5 tahun pada jaman itu. belum ada TK karena tinggal di pelosok jadi langsung SD. paman berkunjung hanya untuk mengenalkan bibi baru kepada saya dan orang tua saya.
Dasarnya orangnya mudah akrab jadi begitu kenal dia langsung suka sama saya dan mau mengajak saya sekolah di jawa. Ya itu semua di lakukan untuk memberikan keramaian di keluarga baru paman. karena dengan istri yang baru ini paman belum di karuniai anak. Dan kahirnya orang tua pun mengizinkan saya ikut dengan paman untuk sekolah di jawa bersama paman.
Bayangan saya sekolah di jawa itu menyenangkan, eh tapi ternyata lebih sulit jika di banding dengan sumatera, wajar jika semasa masih sd di sumatera jika ada anak pindahan dari jawa pinternya gak ketulungan. Ternyata memang bener pelajaran sekolah di jawa standarnya berbeda dengan yang di sumatera. Tapi lama kelamaan saya juga mampu untuk menyesuaikannya.
Sebulan tinggal bersama paman memang waktu untuk menyesuaikan keadaan, karena pada waktu itu saya tidak tinggal di rumah paman sendiri, melainkan masih ikut numpang tinggal bersama mertua paman. jadi secara otomatis saya pun harus menyesuaikan apa yang biasa berlaku di rumah tersebut.
Saudara bibi baru saya memang rata rata pada suka mempelajari ilmu kebathinan yang saya tidak mengerti itu semua. saya tau itu karena pada saat membersihkan kamar buat tempat tidur, saya menemukan sebuah buku dengan kumpulan mantra mantra berbahasa jawa yang sesedikit banyak saya mengerti maksudnya dari bahasa tersebut.
Ayah mertua paman memang terkenal dengan kesaktiannya mengobati sakit gigi dengan metode magic. dan dari situ menambah keyakinan saya bahwa wajar jika anak anaknya pun suka dengan hal hal kebathinan. Pernah denger ilmu rogo sukmo ? sebuah ilmu kejawen yang di percaya bisa memisahkan raga dan jiwa untuk beberapa waktu dan berkelana ke alam lain. Nah itulah yang saya lihat dalam buku catatan yang secara tidak sengaja saya temukan pada saat bersih bersih kamar.
Kira kira begini mantranya seinget saya, tapi ini tidak bisa begitu di yakini bisa jadi saya juga salah mengingat.
Quote:
bismillahirrohmanirrohim,
shalallaahualaihi wasallam allahumma kulhuallah zat gumiling tanpa sangkan,liyep cut prucut sukmaningsun metu saka raga gampang sarining gampang sak niatku,slamet saka kersaning allah,lailahaillah muhammadarrosulullah..
shalallaahualaihi wasallam allahumma kulhuallah zat gumiling tanpa sangkan,liyep cut prucut sukmaningsun metu saka raga gampang sarining gampang sak niatku,slamet saka kersaning allah,lailahaillah muhammadarrosulullah..
Karena temuan saya itu, sayapun beranikan diri untuk bertanya dengan salah satu anak dari mertua paman saya tentang mantra itu. Awalnya tidak mau kasih tau tapi karena mungkin saya memintannya secara sungguh sunggu ingin tau jadi di ceritakanlah apa yang bisa di lakukan dengan mantra rogo sukmo tersebut. Antara percaya dan tidak tapi rasa penasaran itu sangat kuat dalam diri saya untuk lebih jauh mendalami mantra ini.
Tidak sembarangan dan tidak untuk main main, jadi saya memang pada saat itu tidak di izinkan untuk mempelajari mantra tersebut. karena di anggap saya belum khatam al-qu'ran jadi belum memenuhi syarat. Sepertinya saya memang sudah terhipnotis dengan kesaktian dari mantra rogo sukmo yang menurutnya jika kita bisa menguasai apa yang ada dalam mantra tersebut, mau kemana saja kita berkelana hanya dalam hitungan detik.
Misalkan kita mau melihat mantan, tinggal amalkan mantranya dan kita pun bisa melihat apa yang mantan kita sedang lakukan. Makin penasaran bukan, karena memang caranya dan jalurnya tidak menyimpang dari ajaran sesat karena semua amalan menggunakan surat dan ayat yang ada dalam al-qur'an.
Quote:
Di Belakang Rumah
Malam itu tepatnya malam jum'at kliwon kira kira pas jam 1 dini hari saya bersama adik dari bibi baru saya yang kebetulan seumuran dengan saya dan masih sama sama duduk di bangku SMP, hanya saja dia kelas 2 dan saya masih kelas satu. Malam itu memang sudah menjadi kesepakatan kami berdua untuk iseng sekedar menjajal ilmu kanuragan yang selama ini sudah di pelajari oleh adik dari bibi saya tersebut. Sebut saja namannya anto, dia berusia 2 tahun lebih tua dari saya, badannya memang tidak besar tapi kencang dan berisi karena dia rajin berolahraga.
Saat itu saya baru hanya menemani dan belum berniat untuk mempelajari dan mengamalkan seperti yang anto pelajari saat itu. Dia bilang kesaya, untuk bisa melakukan dan mempraktekan apa yang ada di buku yang saya temukan saat beberes kamar saat pertama kali saya datang dan tinggal di rumahnya adalah harus yakin dan percaya pada hati kita sendiri.
Tanpa kita percaya dan yakin akan apa yang akan kita pelajari itu semua tidak akan berhasil. Saya berpikir, sulit juga ya ternyata yang harus di lalui untuk bisa seperti anto. Tapi ya sudahlah, saya nurut saja, karena pada waktu itu saya memang tidak tau menau tentang hal semacam ini.
Semua penghuni rumah sudah pada terlelap tidur, hanya kami berdua yang belum tidur dan masih asik bercerita tentang isi buku yang saya temukan itu. Melihat keadaan seisi rumah sudah sunyi kami berdua memutuskan untuk keluar dari jendela kamar, karena kami tidak ingin semua penghuni rumah ini mengetahui apa yang kami lakukan.
Mengendap endap seperti maling, kami menuju belakang rumah, tepatnya di bawah pohon sukun yang di tempat itu ada sedikit ruangan kosong buat kami latihan. Sunyi dan sepi, hanya sesekali suara jangkrik menemani kami berdua di tempat itu. Karena saya di sini hanya untuk menemani dan mengawasi anto latihan jadi bercampur aduk perasaan aneh menyelimuti pikiran saya.
Anto sudah siap dengan segala persiapannya, memakai apa yang menjadi syarat untuk melakukan amalan itu. Dia berpesan jika nanti dia sudah dalam keadaan tertidur saya harus menjaganya hingga dia terbangun lagi, apapun yang terjadi tidak boleh meninggalkannya tertidur sendirian. Dia juga berpesan jika dia akan tertidur kurang lebih selama 60 menit, apabila melebihi 60 menit dia belum terbangun maka saya harus memukulnya sekencang mungkin sampai dia tersadar sembari melafazkan apa yang di ajarkan olehnya kepada saya.
"Koe siap ?" kata anto, saya pun menjawab "siap" dengan mimik muka serius. Latihan pun dimulai, Terlihat anto duduk bersila dan menundukan kepala sembari membaca mantra dengan khusyuk, setelah itu dia membaringkan badanya di atas selembar daun pisang yang memang tadi telah kami siapkan. Tak lama berbaring dia tak bergerak lagi, seperti orang mati, tak ada dengusan nafas dan perut pun tak terlihat naik turun seperti orang menghela nafas. Tugas saya untuk menjaga dia sampai terjaga dari tidurnya, karena ini menyangkut keselamatan nyawanya.
Hawa dingin mulai terasa dan suara jangkrik pun mulai hilang dari pendengaran, sepi sunyi dan mencekamlah pokoknya. Karena di tempat itu saya seperti sendirian dan tidak bisa berbuat banyak. Hanya menjaga anto sampai dia terjaga dari tidurnya. Sekitar lima menit dari anto tertidur, entah kenapa saya merasa ngantuk dan selalu menguap. Padahal sejak tadi saya sama sekali tidak merasakan itu, hawa dingin yang semakin kuat membuat saya tidak tahan, tapi karena tanggung jawab saya paksakan saja buat bertahan dari hawa dingin tersebut.
Benar dugaan saya, bahwa ada keanehan di sekitar tempat kami tersebut, entah ini efek dari ritual anto apakah memang di tempat ini benar ada yang aneh atau hanya perasaan saya saja. Di situasi ini saya sudah hampir goyah dan parno, saya tidak berani untuk mendongakan kepala, dan hanya duduk di samping anto yang tertidur.
Dalam bayangan saya di sekililing kami berdua ada semacam cahaya serba putih datang menghampiri kami tapi tidak pernah sampai ke dekat kami. membuat saya semakin parno dan merinding seluruh bulu kuduk saya. "Ada apa ini" gumam saya dalam hati.
Karena penasaran dan mengingat tanggung jawab saya menjaga anto saya pun memberanikan diri mendongakan kepala saya dengan penuh tanda tanya dalam hati, apakah benar apa yang ada dalam bayangan saya tadi. To be Continued
Diubah oleh jeansobek 17-11-2017 01:08


anasabila memberi reputasi
1
16.4K
Kutip
81
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan