Trit ini saya tulis karena keprihatinan yang mendalam akan kondisi masyarakat Indonesia sekarang ini. Saya memotret keseharian yang terjadi di lingkungan sekitar rumah. Ada beberapa tetangga yang istrinya menjadi pencari nafkah dan tulang punggung keluarga, sementara suaminya di rumah mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak. Kalau ada yang mengatakan itu emansipasi, sama sekali tidak berdasar.



Sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam. Dalam ajaran Islam, suami memiliki kewajiban sebagai kepala rumah tangga dan memberi nafkah lahir dan batin kepada istri. Karena itu, apapun alasannya maka suami harus bekerja untuk mencari penghasilan yang memadai guna memenuhi kewajibannya sebagai pencari nafkah. Jika ia tidak mampu melakukannya, ia bukan suami yang baik dan ia juga gagal menjadi muslin yang baik.



Masalahnya, fenomena sekarang ini menunjukkan semakin banyak wanita bekerja sedangkan suaminya nganggur 'jlegur'. Suami sama sekali tidak berusaha mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Alasannya, bahwa tidak ada lapangan pekerjaan yang bisa dimasuki mereka. Sebaliknya, lapangan pekerjaan untuk wanita lebih terbuka, misalnya pabrik-pabrik garmen dan sejenisnya yang selalu mencari buruh wanita. Alhasil, beberapa tetangga saya yang tinggal di deretan rumah petak menjadi buruh pabrik, sementara saya lihat suaminya selalu berada di rumah.

Wanita bekerja tidak menjadi persoalan jika suami tetap menjadi pencari nafkah utama dan istri hanya memenuhi kekurangannya. Jika mengatakan bahwa tak ada lapangan pekerjaan untuk laki-laki, berarti laki-laki itu malas. Pekerjaan bukan hanya yang ada di perkantoran atau perusahaan, pekerjaan bisa diciptakan jika memang mempunyai tekad dan niat yang kuat. Jangan berpikir soal gengsi dan status dalam menilai suatu pekerjaan. Yang perlu dinilai adalah apakah pekerjaan itu haram atau halal.



Maka, saya tak habis pikir dengan laki-laki yang begitu enjoy di rumah tanpa melakukan sesuatu untuk memenuhi kewajibannya sebagai pencari nafkah. Apalagi tetangga-tetangga saya yang dengan tenang menikmati rokok dan kopi sementara istrinya bekerja di pabrik. Saya melihat perut mereka semakin buncit akibat tidak memiliki aktifitas yang berarti. Rupanya rasa malu sebagai laki-laki sudah tidak ada lagi.

Bagikan ya jika trit ini bermanfaat

sumber