Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BlackPopeAvatar border
TS
BlackPope
Ini Jejak Digital Megawati dan Jokowi Juga Gunakan Istilah “Pribumi”


Banyak pihak yang sewot ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggunakan istilah pribumi pada pidato pertama di hadapan warga Jakarta di Balai Kota, Senin (16/10/2017). Aktifis JIL pun seperti mendapat amunisi untuk menyerang Anies-Sandi di hari pertama.

“WNI tidak kenal istilah pribumi dan non pribumi, walapun anda keturunan Arab bermarga Baswedan dan beristri keturunan Arab adalah WNI,” cuit Guntur Romli melalui akun Twitter @GunRomli, Senin (16/10/2017) malam.

Namun ternyata, bukan hanya Anies yang menggunakan istilah “pribumi”.

Menurut jejak digital di internet, Megawati dan Jokowi juga menggunakan istilah “pribumi”.

Saat orasi ilmiah menerima gelar Doktor Honoris Causa di bidang politik pendidikan, di Universitas Negeri Padang (UNP), Rabu (27/9/2017) lalu, Megawati memakai istilah “pribumi.”

"Contohnya, sejarah kolonial Belanda yang semakin menancapkan kekuasaannya di Hindia Belanda dengan politik etis, yang juga dijalankan melalui bidang pendidikan. Politik etis atau politik balas budi dimulai pada tahun 1901, yang seolah membuka akses pendidikan bagi rakyat pribumi," kata Megawati seperti dikutip Tribunnews.

Menurut Radar Banten, Presiden Jokowi juga pernah menggunakan istilah pribumi. Hal itu diberitakan pada Jumat (6/10/2017) lalu. Setelah muncul polemik kata “pribumi” kini berita itu diubah menjadi “warga lokal.”

Namun jejak digitalnya masih bisa dilihat di Google dan Twitter.
[ tn]

http://www.garudakita.net/2017/10/ini-jejak-digital-megawati-dan-jokowi.html?m=1

Konsitensi Nastak,LBH,Setara Institut dlk yang menghujat Pidato Anis Karena menggunakan kata kata Pribumi adalah bentuk rasa sakit hati belum bisa mupe on karena kalah pilkadal kemaren.

dan setelah tau Pok Mega,Pak de JKW dan Bu Susi juga pernah ngomong Pribumi karena recordnya masih ada,maka kelihatanya Nastak,lbh,setara institut akan mundur teratur,karena kalau diterusin itu akan memukul mereka balik.

Sekedar renungan,kenapa Nastak,lbh,setara institut tidak bisa berlaku adil dan mendudukkan sebuah persoalan secara sama,Anis dibentukan dengan rasisme dan uu sementara Pok Mega,Pakde Jkw,Bu susi tidak?

sudah adilkah? belum bisa mupe on kah? independen kah mereka? disetirkah mereka?

dan kenapa media begitu memblow up ini berita? disetirkah itu media untuk kepentingan dan ambisi politik pemilik media?

Diubah oleh BlackPope 17-10-2017 23:36
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
5.7K
65
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan