Sebenarnya metode lie detector sudah digunakan berabad abad lalu.
Sekitar tahun 1000 sebelum masehi di belahan China ada ritual yang bernama Rice and Donkeys. Cara melakukan ritual ini adalah terdakwa yang diduga berbohong dipaksa untuk mengunyah beras kering pada saat di interogasi. Setelah selesai terdakwa harus memuntahkan beras tersebut, jika beras yang dikunyah tadi tetap kering maka terdakwa terbukti berbohong.

Lalu sekitar tahun 100 sebelum masehi tepatnya di Roma terdapat ritual yang bernama The Mouth Of Truth atau dalam Bahasa italinya Bocca Della Verita. Jadi untuk melakukan ritual ini terdakwa harus memasukan tangan mereka kedalam mulut patung yang dianggap bisa mendeteksi kebohongan. Jika terdakwa terbukti berbohong ketika diinterogasi, maka tangan mereka akan digigit oleh patung tersebut dan terputus.

Versi Animasi

Di abad 12 munculah metode baru yang sangat popular pada masanya, yaitu bernama Trial By Ordeal. Metode ini dipakai hampir di seluruh penjuru dunia. Bisa dibilang metode ini adalah metode paling sadis yang pernah ada dalam menentukan terdakwa itu bersalah atau tidak. Di setiap wilayah memiliki tipe ordeal yang berbeda. Contohnya di eropa popular dengan tipe ordeal by combat, yang dimana kedua terdakwa yang diduga bersalah di adu di dalam arena pertarungan hingga ada yang tewas dari salah satu terdakwa tersebut. Dan yang kalah dalam pertarungan akan di anggap bersalah/berbohong. Lalu di daerah India mereka menetapkan tipe ordeal by fire, yang dimana terdakwa yang di anggap bersalah akan di bakar hidup hidup. Jika terdakwa menjerit kepanasan dan terbakar maka terdakwa terbukti bersalah.

Pada tahun 1904 William Moulton Marston menciptakan sebuah mesin bernama polygraph. Awalnya mesin itu dibuat untuk mengukur tekanan darah para tahanan German bukan untuk mendeteksi kebohongan. Namun William percaya bahwa tekanan darah dan detak jantung dapat menggambarkan suatu emosi manusia yang akhirnya William melabeli alat tersebut sebagai lie detector. Alat itu disempurnakan oleh Dr. John Augustus Larson dan diaplikasikan pertama kali di departemen kepolisian Berkley. Lalu lie detector dibuat menjadi lebih portable dan ditambahkan galvanic skin response oleh Leonarde Keeler. Pada akhirnya Lie Detector di beli oleh FBI sebagai standar alat untuk interogasi.

Jawabannya adalah tidak. Lie detector hanyalah menggambarkan detak jantung dan tekanan darah saja tidak lebih tidak kurang. Scientis menganggap bahwa lie detector itu termasuk pseudoscience yang artinya adalah metodologi, keyakinan, atau praktik yang diklaim sebagai ilmiah tetapi tidak mengikuti metode ilmiah. Bahkan orang jujur saja bisa terdeteksi berbohong ketika dia merasa nerveous karena detak jantung yang begitu cepat.

Alat ini sangat mudah dimanipulasi, yang kamu perlukan hanya merasa tenang ketika di interogasi. Dan itu terbukti salah satu tersangka pembunuhan berantai yang bernama Charles Cullen bisa lolos pada saat diinterogasi dengan lie detector karena pembawaannya yang sangat sangat sangat tenang.