Quote:
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat China masih mendominasi dalam kegiatan ekspor dan impor Indonesia pada September 2017. Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$ 1,76 miliar dolar di mana ekspor US$ 14,54 miliar dan impor US$ 12,78 miliar.
Ekspor maupun impor Indonesia masih didominasi negeri tirai bambu tersebut. Di mana, dari ekspor per September yang mencapai US$ 14,54%, dengan kumulatif dari Januari-September 2017 sebesar US$ 123,4 miliar, sekitar 13,02% ke China dengan nilai US$ 14,57 miliar.
"Pangsa pasarnya enggak banyak berubah, Tiongkok masih pertama diikuti Amerika Serikat, dan Jepang, sedangkan untuk ASEAN 21,60% dan Uni Eropa 10,68%," kata Kepala BPS Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (16/10/2017).
Mengenai barang-barang yang diekspor, sejak Januari-September 2017 lemak dan minyak hewan/nabati masih menjadi yang paling tinggi dengan kontribusi 15,28% setara US$ 17,10 miliar, dan bahan bakar mineral 13,53% setara US$ 15,14 miliar.
Sedangkan untuk impor, kata Suhariyanto, China juga masih mendominasi neraca perdagangan Indonesia hingga September 2017. Pada bulan ini, nilai impor Indonesia mencapai US$ 12,78 miliar dan secara kumulatif mencapai US$ 112,49 miliar.
Jika dilihat secara pangsa pasar, China menempati urutan pertama dengan porsi 26,07% atau setara US$ 24,81 miliar, diikuti oleh Jepang sebesar 11,46% dengan nilai US$ 10,90 miliar, dan Thailand 7,24% dengan nilai US$ 6,89 miliar.
"Kalau untuk Asean 20,61% dengan nilai US$ 19,61 miliar, dan Uni Eropa 9,43% nilainya US$ 8,97 miliar," jelas dia.
Suhariyanto menyebutkan, kontribusi impor masih didominasi oleh mesin-mesin/ pesawat mekanik sebesar 16,12% atau setara US$ 15,34 miliar, dan mesin/peralatan listrik sebesar 13,33% atau setara US$ 12,68 miliar.
"Sharenya pertama mesin-mesin/pesawat mekanik, dan kedua mesin dan peralatan listrik," tukas dia. (hns/hns)
https://finance.detik.com/berita-eko...september-2017
nasbung kejang2
