HOT THREAD #13

Halooo agan-sista sejagad Kaskus..


Ketemu lagi dengan frontalbaby yang siap menyajikan thread (yang mudah-mudahan) menarik dan bermanfaat buat agan-sista semua.. Thread ini dijamin no repost dan no copas karena asli dibuat oleh ane sendiri berdasarkan pemikiran dan pengamatan ane.



Beberapa tahun ke belakang, KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) sempat gencar 'menyadarkan' masyarakat tentang bahaya tayangan yang menampilkan lelaki kebanci-bancian. Setelah aksi para banci itu bisa cukup diredam oleh KPI di televisi, kini mereka mulai banyak bermunculan lagi di instagram. Bahkan aksi-aksinya lebih parah. Mungkin karena kontrol KPI terhadap instagram tidak sekuat kontrolnya terhadap tayangan televisi, para banci itu jadi bisa lebih bebas 'berekspresi' . Sebut saja sederet akun-akun tenar seperti @mimi.peri, mordellente (yang ini akunnya gonta-ganti karena katanya sering di-hack ), @rifky_aditya_raffi, @princess_seruni, @mamakbeti, hingga @d_kadoor yang followernya lebih dari 1 juta jiwa! Masih banyak lagi yang lainnya, you name it lah!

Kenapa sih selebgram-selebgram banci tersebut jumlahnya makin banyak aja?
Cekidot hasil penelusuran ane

1. "Hiburan"

Atas nama hiburan, segala dihalalkan. Atas nama bercanda, semua jadi dibolehkan. Meskipun banyak orang yang jijik dengan tingkah para banci di instagram itu, nyatanya yang merasa terhibur pun tak kalah banyak. Banyak yang memberikan komentar bahwa video-video mereka itu lucu, menghibur, gokil, kreatif, dll

2. Banyak Penggemar

Kalo udah ngerasa terhibur oleh tingkah 'kreatif' para banci itu, mereka kemudian menjadi follower-nya. Mereka menggemari dan memuji-muji perilaku kebanci-bancian yang dianggap menghibur. Kalo ada yang menasihati atau bersikap kontra terhadap sang selebgram, para follower itu tak jarang kompak membalasnya dengan menyebut mereka sebagai 'haters'. Yah, pokoknya para follower itu setia membela. "Kalo ada haters yang ngomong jelek mah, biarin aja ka! Mereka cuma iri!"

Para selebgram juga bukan tidak mungkin mengidap sindrom popularitas. Mereka menikmati popularitas, dukungan para follower, dan maraknya berita tentang mereka di mana-mana. Mungkin ada kesenangan dan kepuasan tesendiri ketika mereka bisa populer dan dipuji banyak orang (meskipun banyak juga yang menghujat sih ). Walaupun popularitas itu diraih dengan cara bertingkah layaknya banci.

3. Kebutuhan Ekonomi

Berdandan ala perempuan menor, mengenakan baju seksi, ditambah bola tenis (atau bola basket? terserah ) untuk mengganjal dada mereka agar tidak rata. Kemudian mereka bergaya, beraksi penuh kelebayan di depan kamera dan mem-posting foto atau video aksinya tersebut. Cukup dengan langkah-langkah demikian, mereka bisa menjaring banyak likes dan follower.Kalo akun Instagram-nya udah punya banyak follower, mereka bisa memanfaatkan akunnya untuk mendapatkan uang, misalnya dengan menerima jasa pasang iklan ataupun endorsement. Tak jarang, berkat popularitas dari instagram tersebut, mereka diundang untuk menghibur di berbagai acara.

4. Kebebasan

Atas nama kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia, para banci tersebut tidak merasa ada yang salah dengan postingan mereka. Jika ada yang menasihati atau berkata nyinyir terhadap perilaku mereka, biasanya mereka akan membalas dengan kalimat semacam, "Instagram, Instagram gue, suka-suka gue mau posting apaan! Siapa elo, berani ngatur-ngatur gue harus gini-gitu, gak boleh gini-gitu?! Lagian kalo lo gak suka, tinggal unfollow atau block aja gue, gampang kan?!"

Memang di negara kita ini sepertinya belum ada hukum yang mengatur perilaku transgender di muka publik, jadi tidak ada yang bisa seenaknya mengontrol mereka. CMIIW yah, ane kurang paham soal hukum nih . Padahal, sudah banyak yang membahas bahwa perilaku semacam itu bisa menular dan rentan ditiru anak-anak atau remaja yang masih labil. Belum lagi kata-kata kasar/porno yang tak jarang mereka lontarkan dalam video/caption di Instagram. Lebih jauh, perilaku kebanci-bancian itu bisa mempengaruhi ORIENTASI SEKSUAL. Awalnya tuh cowok cuma gaya-gayaan kayak cewek doang, lama-lama ikutan doyan cowok kayak cewek..




Kira-kira begitulah alasan bertumbuhnya jumlah banci selebgram versi ane. Menurut agan-sista gimana? Atau mungkin ada yang terinspirasi buat ikutan jadi banci selebgram juga..?


Segitu dulu deh thread ane. Terima kasih buat para sista dan agan semua yang udah mampir buat baca, komen, dan rate thread ane. Buat yang mau kirim cendol juga boleh banget loh


Mohon maaf kalo ada kata-kata yang kurang berkenan di hati sista dan agan .

See you on my next thread


Sumber gambar: Google