- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Selamat Datang, Semoga Anda Sekalian Terhibur...


TS
Hanz21
Selamat Datang, Semoga Anda Sekalian Terhibur...
Sebuah renungan malam gan, mohon maaf ane nda bermaksud apapun. Tapi percayalah, kisah ini tidak mungkin terjadi dan ini hanyalah fantasy malam ane yang liar 
Ane emang sengaja nulis dengan cara cerpen (cerita pendek) biar bisa masuk apa yang bakal ane sampein
Sebuah omong kosong yang mungkin akan selalu dikenang oleh manusia yang sudah menjadi dewasa dan mereka akan merenung, perkataan tersebut sangat nyata. Semua orang berfikir seperti itu pada masa itu, terkecuali aku. Aku bukanlah seseorang yang dekat akan tuhan. Aku bukanlah seseorang yang baik pula.
Aku bukanlah manusia pemurah. Aku juga bukanlah yang mudah sekali mengeluarkan orang untuk anak kecil yang tidak punya orang tua yang sudah ditelantarkan dan diasuh oleh gentu-gentu yang "melindungi" lampu merah disekitar dunia ini. Karena kekejian yang aku derita itu, aku jadi meragukan tuhan. Itulah aku, manusia tidak percaya tuhan, dan tidak baik pula.
Semua dimulai pada Umur 4 tahun. Disini aku baru saja mulai mengenal kehidupan. Aku baru tahu siapakah nama orangtuaku, atau nama kakak2ku dan adik2ku pada masa itu. aku mulai menghafal nama-nama disekitar sini. Seperti anak kecil kebanyakan, aku masih terlalu hiperaktif, aku masih bersemangat untuk melihat dunia, aku masih berfikir bahwa dunia adalah untuk bermain dan bermain adalah untuk dunia. Tetapi, disitulah aku mulai bersedih.
Demi merayakan setengah tahun setelah aku baru pertama kali mengenal dunia, aku mulai berfantasi. Aku adalah tuhan. Aku adalah pengamat. Aku adalah Pencipta. Aku ingat sekali aku bermain dengan jangkrik yang aku ambil di halaman rumah. Aku ingin tahu seperti apa bentuk kaki dari jangkrik. Untuk tau bentuk jangkrik, yang aku perlukan hanya melihatnya lebih dekat bukan?
“Pletak...... pletak.....”
Darah hijau itu menetes di tanganku. Reflek, aku menjilatinya. Tetapi, hal itu hanya untuk menghilangkan darah di tanganku bukan? Aku tidak salah bukan? Aku melihat kaki kecil itu dari jarak yang sangat dekat. Tetapi selain kaki, aku sangat penasaran dengan mata jangkrik. Apakah bentuknya seperti bola kelereng? Ataukah bisa aku gunakan untuk bermain gundu bersama teman-temanku? Ketika aku akan mencongkel matanya, orangtuaku datang.
Ketika itu dia hanya memarahiku dengan santainya. Dia hanya memelukku dan berjanji tidak melakukannya lagi. Lalu ia membuang makhluk kesayanganku. Aku bersedih dan menangis kerasnya. Orangtuaku tidak mengambil tindakan tegas, ia hanya mengambilkan aku dot yang berisikan susu dan memaksakan aku untuk meminumnya. Mungkin ia kira aku lapar? Tetapi ia benar juga kedua orangtuaku. Aku sedang lapar, lapar akan kesenangan.
Memori pada Malam hari itu berjalan kembali. Penyesalan yang sangat aku sesali. Aku mungkin akan dikira melakukan hal yang senonoh apabila dilakukan pada umurku sekarang ini. Mungkin tidak senonoh lagi, tetapi sangat hina!
Aku melihat, 2 manusia yang besar di kegelapan. Mereka melakukan gerakan paling umum di dunia ini. Sesuai dengan memoriku sekarang ini, aku mengingat nama gerakan itu ketika aku memikirkannya lagi. "Missionary", sebuah sebutan untuk penyebar agama katolik. Tetapi otakku berfikir terbalik dengan apa yang berarti dengan kata missionary, mungkin aku melakukan Mission yang berbahaya.
Mengapa dia melakukan itu?? aku yang bodoh ini menusuknya dengan pisau yang aku ambil di dapur. Aku kira itu bukanlah kedua orangtuaku. Tetapi kenyataanya itu adalah kedua orangtuaku. Aku menangis dengan kerasnya. Bukan tangisan penyesalan, tetapi bahagia. Sebuah kesalahan terbesar orang tuaku, orang tuaku tidak menegurku. mereka hanya bilang karena aku anak kecil, aku bebas melakukannya. well, itu hal terbodoh di dunia dalah mengasuh calon manusia-manusia masa depan yang cerah.
Ketika aku masuk sekolah dasar, aku pernah satu kali membuat kekonyolan disana. Ketika pelajaran agama berlangsung, guruku sedang menjelaskan tentang tuhan. Aku ingat sekali mereka membicarakan trinitas, trimurti, dewa,dewi, BULLSHIT! TUHAN ITU HANYA SATU, fikirku.
Kemudian aku membantah semua perkataan guruku. Aku menaiki meja dan berkata, AKULAH TUHAN DISINI. Guruku tertawa dan teman-temanku juga. Mereka menyuruhku turun dan menertawakanku. Aku kesal dan marah. Kenapa mereka menertawakan keseriusanku? Walaupun yang lain tertawa, aku bingung melihat wanita itu. Mengapa ia tidak tertawa diantara kesenangan ini?
Bodoh, fikir orang tuaku pada saat ini. Mengapa sekarang dia menjadi seseorang yang sekejam ini? Ia hanya berfikir kalau semua hal kecil itu tidak berarti, tidak berguna, dan tidak akan mempengaruhi masa depannya.15 pembunuhan berantai. 12 diantaranya pembunuhan yang dilakukan pada saat "Missionary" beraksi.
Ke 15 mayat itu diidentifikasi, dan para polisi menemukan satu persamaan. Ia adalah orang gentle. Menurut saksi-saksi sebelum korban ia tindak lanjuti, ia selalu memberikan kalung emas kepada korbannya. Selain itu, pada saat meninjau keadaan fisik korban, selalu ditemukan kalau ia adalah penakluk wanita. Terlihat vagina dan lubang duburnya bau sperma. Dan ciri yang terakhir, pada saat korban mati, ia selalu memegang injil dan tersenyum.
Dilihat dari cara membunuhnya, ia melakukan hal yang tidak wajar. Berbeda dengan missionary yang seharusnya menyebarkan kebaikan, ia malah memutuskan tali biru vital di tangannya. Ketika itu, korban akan mati perlahan dan kamu tahu? Selalu terdengar suara tangisan disertai tertawa puas pada saat malam kematiannya. Dia menjadi sebuah maniak anti "Missionary"!!!.
Polisi pun melanjutkan wawancaranya terhadap Hilda. Hilda merupakan salah satu dari saksi mata yang melihatnya. Ia adalah seseorang yang ahli dalam mengambil data, menerangkan data, dan dia sangat cerdas. Hilda pun menanggapi pernyataan yang dibuat oleh polisi yang kebingungan. Secara detilnya, aku melakukannya dengan cara menusuk dia dengan pisau. Pisau yang tidak tajam, tetapi dapat memotong, tetapi rasa sakitnya bukan ketika di kulit, tetapi pada saat aku memaksanya memasukkannya ke dalam tubuh. Jahat bukan aku?
Setelah wawancara tersebut, semua seperti diterpa angin kencang. Seperti sebuah tornado yang kencang menghancurkan sebuah kota. Semua kacau, berantakan, tetapi tetap menyenangkan dilihatnya. Kekacauan yang berputar-putar perlahan bergerak ke pusatnya dan kemudian hancur berhamburan.
Seperti itulah keadaan kota itu setelah ia melakukan pesta perpisahan. Satu hari itu ia memporak-porandakan kota itu dengan berterbangannya organ-organ tubuh dan mayat yang tersalib dengan injil yang terjatuh di kakinya dengan latar bintang david merah, ia menghilang tanpa jejak, tanpa bau, dan tanpa ingatan.
15 tahun berikutnya, semua tenang dan damai. Semuanya sudah melupakan kekejian dari Missionary tersebut. Ketika mereka ditanya kejadian terburuk di kota ini, mereka paling hanya berkata pemerkosaanlah yang paling buruk disini. Seperti itulah kerja dunia, kamu akan mati ketika kamu dilupakan. Tetapi jika kamu tahu, ini bukanlah pertama kali mereka melupakannya.
Ketika ia akan dikuburkan dalam-dalam, ada membangkitkan sang missionary. Seseorang berpakaian pastur datang menghampiri sang pengatur dari pengadilan. Ia ingin pengadilan mengangkat sebuah topik lama yang sudah lama terjadi. Pembunuhan yang dilakukan oleh seorang figur, tetapi dia tidak mempunyai cukup bukti karena semua sudah melupakannya.
Figur tersebut memang sudah mempunyai reputasi buruk di dunia, tetapi dia bisa memanfaatkan kebodohan yang sulit diterima oleh manusia normal, yaitu hukum manusia. Sebuah kebodohan pembantaian massal seperti itu tidak ada jejak tanpa sisa. Sesuai dengan kebodohan, Hukum tersebut diadili oleh hakim yang tidak punya mulut.
Dia tidak dapat berbicara. tetapi, ia dibantu oleh seorang manusia. Dia adalah ahli komunikasi. ia lulus dengan predikat cum laude. Ia seseorang yang ahli dalam bercakap, dan juga ahli memanipulasi. Tentu yang ia manipulasi adalah hal "baik". Seperti sebuah hukum yang semestinya, hakim tersebut membantu figur tersebut. Berbagai kritik pedas dan tajam untuk mengakhiri sidang 15 tahun ini, tetapi selalu saja, selalu saja menjadi hal yang tidak baik ketika kasus ini dibuka.
Di sudut ruangan, ia selalu duduk disitu. Seseorang berpakaian pastur. Dengan bangganya, ia membawa injil dan salib itu dengan tangan kirinya seakan-akan dunia itu miliknya. Dia selalu menatap orang dengan senyum, dan juga ia ramah. Layaknya sebuah pemimpin dunia yang sedang melihat warganya. Tentu saja ia orang yang baik.
Apabila kamu melihat kasus ini, anda pasti akan tertawa. Tetapi sayangnya lucunya kasus ini bukanlah sesuatu yang pantas ditertawakan karena kasus ini selalu berakhir dengan pengunduran waktu hukuman mati. Lucunya lagi, semua orang sepakat melupakannya. Sebuah kasus yang aneh bukan?
Setelah pengadilan tersebut berakhir, sang hakim duduk dipojok dekat dengan mimbar penyeru kebenaran. Ia tersenyum sambil memeluk sesuatu. Ketikaku melihat apa yang ia peluk, aku terkejut. Ia memegang sebuah buku hukum dan kepalanya berlubang serta tangan kirinya dikalungi rosario.
5 tahun berikutnya, semua sudah berakhir. Sang figur tersebut meninggal. Dia tersenyum, dan dia sangat amat bahagia. Seperti anak ayam yang tidak jadi digoreng dengan minyak panas dan ia berhasil kembali kepada induknya. Jadi, seperti itukah rasa dari mukjizat? Mengapa seseorang yang tidak baik ini mendadak didekatkan dengan tuhan?
Seperti inikah ketika dekat dengan tuhan? Tuhan itu nyatakah?. Tentu saja banyak hal yang ingin aku tanyakan pada tuhanku. Orang tuaku? apakah mereka bersama denganmu tuhan? seorang missionary sepertiku yang bahkan tidak dapat menyelamatkan temanku, pantaskah aku berkata ? pantaskah aku bersama tuhan?
Setelah penantian lama tersebut, pemikiranku mantap. Akhirnya aku pun berhenti menjadi sebuah missionary. Aku menjadi seseorang yang lebih baik dibandingkan sesuatu yang hina tersebut. Tentu yang aku jalani bukanlah sebuah missionary. Setelah hari itu aku mulai ramah, aku mulai menjadi seseorang yang baik bagi masyarakat, sebuah start yang baik fikirku.
Aku menjadi sebuah seseorang yang ingin menebus semua kesalahanku, seburuk apapun itu. Aku tidak ingin, aku tidak akan ingin menjadi seseorang yang tidak baik. Seseorang itu harus menjadi lebih baik dari gurunya. Setelah berjuang 10 tahun menjadi guru agama di sebuah pegunungan di asia timur, seseorang yang tua renta itu datang menghampiri orang bodoh sepertiku.
Aku menyambutnya dengan baik hati. Sembari menyuguhkan teh yang aku ambil dari pegunungan, orang tua itu memperhatikanku tanpa henti. Dengan rendah hati, aku menanyakan padanya dengan bahasa yang santun.
“Apa yang sedang anda perhatikan tuanku yang sedang menunggu?”
“Saat itu telah tiba”.
Akhirnya saat itu telah tiba, semua gelap, semua terang semua hening, semua sudah tidak cipta. Aku akhirnya bertemu dengan kebenaran. Sebuah kebenaran abadi. Sejenak aku berfikir, Apakah itu kebenaran abadi? well, kebenaran itu aku yakin tidak akan bisa dijawab.
Kebenaran itu hanya dapat difikir dengan akalmu sekalian saudaraku. Terkadang kita menolak kenyataan dan hanya menerima kebohongan. Jika anda tahu tuan mengapa anda hanya menerima kebohongan, karena kebohongan itu rasanya manis. Apabila terlalu banyak memakan hal manis, pada awalnya kamu akan bahagia dan damai. Tetapi lama-kelamaan akan membuat kita sakit, baik raga dan jiwa. Karena semua yang berlebihan itu tidak lebih baik dibandingkan sebuah dosa.
Akupun tenang karena telah menjawab apapun yang telah ditanyakan olehnya. Cahaya telah membantuku menjawabnya, dan aku sedikit lega. well, aku akan merasa lebih baik dengan sedikit tidur, mungkin hidupku besok akan lebih cerah, pikirku naif pada saat-saat terakhirku.
Tuhan itu adil. Tuhan itu menyusun semuanya dengan baik, tidak berlebihan maupun terlalu mudah. Jangan mudah menyerah, setiap celah itu adalah kesempatan. Maka menyusuplah ke celah tersebut. Aku yakin, di setiap celah tersebut mengandung kebaikan dari tuhan.
Btw kalo tertarik dengan cerita ane yang lainnya, bisa dilanjut dibawah gan
Selamat Membaca

Ane emang sengaja nulis dengan cara cerpen (cerita pendek) biar bisa masuk apa yang bakal ane sampein

Spoiler for Fantasi Dengan Tuhan:
Tuhan tidak akan pernah meninggalkan siapapun yang mendekatinya
Sebuah omong kosong yang mungkin akan selalu dikenang oleh manusia yang sudah menjadi dewasa dan mereka akan merenung, perkataan tersebut sangat nyata. Semua orang berfikir seperti itu pada masa itu, terkecuali aku. Aku bukanlah seseorang yang dekat akan tuhan. Aku bukanlah seseorang yang baik pula.
Aku bukanlah manusia pemurah. Aku juga bukanlah yang mudah sekali mengeluarkan orang untuk anak kecil yang tidak punya orang tua yang sudah ditelantarkan dan diasuh oleh gentu-gentu yang "melindungi" lampu merah disekitar dunia ini. Karena kekejian yang aku derita itu, aku jadi meragukan tuhan. Itulah aku, manusia tidak percaya tuhan, dan tidak baik pula.
Semua dimulai pada Umur 4 tahun. Disini aku baru saja mulai mengenal kehidupan. Aku baru tahu siapakah nama orangtuaku, atau nama kakak2ku dan adik2ku pada masa itu. aku mulai menghafal nama-nama disekitar sini. Seperti anak kecil kebanyakan, aku masih terlalu hiperaktif, aku masih bersemangat untuk melihat dunia, aku masih berfikir bahwa dunia adalah untuk bermain dan bermain adalah untuk dunia. Tetapi, disitulah aku mulai bersedih.
Demi merayakan setengah tahun setelah aku baru pertama kali mengenal dunia, aku mulai berfantasi. Aku adalah tuhan. Aku adalah pengamat. Aku adalah Pencipta. Aku ingat sekali aku bermain dengan jangkrik yang aku ambil di halaman rumah. Aku ingin tahu seperti apa bentuk kaki dari jangkrik. Untuk tau bentuk jangkrik, yang aku perlukan hanya melihatnya lebih dekat bukan?
“Pletak...... pletak.....”
Darah hijau itu menetes di tanganku. Reflek, aku menjilatinya. Tetapi, hal itu hanya untuk menghilangkan darah di tanganku bukan? Aku tidak salah bukan? Aku melihat kaki kecil itu dari jarak yang sangat dekat. Tetapi selain kaki, aku sangat penasaran dengan mata jangkrik. Apakah bentuknya seperti bola kelereng? Ataukah bisa aku gunakan untuk bermain gundu bersama teman-temanku? Ketika aku akan mencongkel matanya, orangtuaku datang.
Ketika itu dia hanya memarahiku dengan santainya. Dia hanya memelukku dan berjanji tidak melakukannya lagi. Lalu ia membuang makhluk kesayanganku. Aku bersedih dan menangis kerasnya. Orangtuaku tidak mengambil tindakan tegas, ia hanya mengambilkan aku dot yang berisikan susu dan memaksakan aku untuk meminumnya. Mungkin ia kira aku lapar? Tetapi ia benar juga kedua orangtuaku. Aku sedang lapar, lapar akan kesenangan.
Memori pada Malam hari itu berjalan kembali. Penyesalan yang sangat aku sesali. Aku mungkin akan dikira melakukan hal yang senonoh apabila dilakukan pada umurku sekarang ini. Mungkin tidak senonoh lagi, tetapi sangat hina!
Aku melihat, 2 manusia yang besar di kegelapan. Mereka melakukan gerakan paling umum di dunia ini. Sesuai dengan memoriku sekarang ini, aku mengingat nama gerakan itu ketika aku memikirkannya lagi. "Missionary", sebuah sebutan untuk penyebar agama katolik. Tetapi otakku berfikir terbalik dengan apa yang berarti dengan kata missionary, mungkin aku melakukan Mission yang berbahaya.
Mengapa dia melakukan itu?? aku yang bodoh ini menusuknya dengan pisau yang aku ambil di dapur. Aku kira itu bukanlah kedua orangtuaku. Tetapi kenyataanya itu adalah kedua orangtuaku. Aku menangis dengan kerasnya. Bukan tangisan penyesalan, tetapi bahagia. Sebuah kesalahan terbesar orang tuaku, orang tuaku tidak menegurku. mereka hanya bilang karena aku anak kecil, aku bebas melakukannya. well, itu hal terbodoh di dunia dalah mengasuh calon manusia-manusia masa depan yang cerah.
Ketika aku masuk sekolah dasar, aku pernah satu kali membuat kekonyolan disana. Ketika pelajaran agama berlangsung, guruku sedang menjelaskan tentang tuhan. Aku ingat sekali mereka membicarakan trinitas, trimurti, dewa,dewi, BULLSHIT! TUHAN ITU HANYA SATU, fikirku.
Kemudian aku membantah semua perkataan guruku. Aku menaiki meja dan berkata, AKULAH TUHAN DISINI. Guruku tertawa dan teman-temanku juga. Mereka menyuruhku turun dan menertawakanku. Aku kesal dan marah. Kenapa mereka menertawakan keseriusanku? Walaupun yang lain tertawa, aku bingung melihat wanita itu. Mengapa ia tidak tertawa diantara kesenangan ini?
Bodoh, fikir orang tuaku pada saat ini. Mengapa sekarang dia menjadi seseorang yang sekejam ini? Ia hanya berfikir kalau semua hal kecil itu tidak berarti, tidak berguna, dan tidak akan mempengaruhi masa depannya.15 pembunuhan berantai. 12 diantaranya pembunuhan yang dilakukan pada saat "Missionary" beraksi.
Ke 15 mayat itu diidentifikasi, dan para polisi menemukan satu persamaan. Ia adalah orang gentle. Menurut saksi-saksi sebelum korban ia tindak lanjuti, ia selalu memberikan kalung emas kepada korbannya. Selain itu, pada saat meninjau keadaan fisik korban, selalu ditemukan kalau ia adalah penakluk wanita. Terlihat vagina dan lubang duburnya bau sperma. Dan ciri yang terakhir, pada saat korban mati, ia selalu memegang injil dan tersenyum.
Dilihat dari cara membunuhnya, ia melakukan hal yang tidak wajar. Berbeda dengan missionary yang seharusnya menyebarkan kebaikan, ia malah memutuskan tali biru vital di tangannya. Ketika itu, korban akan mati perlahan dan kamu tahu? Selalu terdengar suara tangisan disertai tertawa puas pada saat malam kematiannya. Dia menjadi sebuah maniak anti "Missionary"!!!.
Polisi pun melanjutkan wawancaranya terhadap Hilda. Hilda merupakan salah satu dari saksi mata yang melihatnya. Ia adalah seseorang yang ahli dalam mengambil data, menerangkan data, dan dia sangat cerdas. Hilda pun menanggapi pernyataan yang dibuat oleh polisi yang kebingungan. Secara detilnya, aku melakukannya dengan cara menusuk dia dengan pisau. Pisau yang tidak tajam, tetapi dapat memotong, tetapi rasa sakitnya bukan ketika di kulit, tetapi pada saat aku memaksanya memasukkannya ke dalam tubuh. Jahat bukan aku?
Setelah wawancara tersebut, semua seperti diterpa angin kencang. Seperti sebuah tornado yang kencang menghancurkan sebuah kota. Semua kacau, berantakan, tetapi tetap menyenangkan dilihatnya. Kekacauan yang berputar-putar perlahan bergerak ke pusatnya dan kemudian hancur berhamburan.
Seperti itulah keadaan kota itu setelah ia melakukan pesta perpisahan. Satu hari itu ia memporak-porandakan kota itu dengan berterbangannya organ-organ tubuh dan mayat yang tersalib dengan injil yang terjatuh di kakinya dengan latar bintang david merah, ia menghilang tanpa jejak, tanpa bau, dan tanpa ingatan.
15 tahun berikutnya, semua tenang dan damai. Semuanya sudah melupakan kekejian dari Missionary tersebut. Ketika mereka ditanya kejadian terburuk di kota ini, mereka paling hanya berkata pemerkosaanlah yang paling buruk disini. Seperti itulah kerja dunia, kamu akan mati ketika kamu dilupakan. Tetapi jika kamu tahu, ini bukanlah pertama kali mereka melupakannya.
Ketika ia akan dikuburkan dalam-dalam, ada membangkitkan sang missionary. Seseorang berpakaian pastur datang menghampiri sang pengatur dari pengadilan. Ia ingin pengadilan mengangkat sebuah topik lama yang sudah lama terjadi. Pembunuhan yang dilakukan oleh seorang figur, tetapi dia tidak mempunyai cukup bukti karena semua sudah melupakannya.
Figur tersebut memang sudah mempunyai reputasi buruk di dunia, tetapi dia bisa memanfaatkan kebodohan yang sulit diterima oleh manusia normal, yaitu hukum manusia. Sebuah kebodohan pembantaian massal seperti itu tidak ada jejak tanpa sisa. Sesuai dengan kebodohan, Hukum tersebut diadili oleh hakim yang tidak punya mulut.
Dia tidak dapat berbicara. tetapi, ia dibantu oleh seorang manusia. Dia adalah ahli komunikasi. ia lulus dengan predikat cum laude. Ia seseorang yang ahli dalam bercakap, dan juga ahli memanipulasi. Tentu yang ia manipulasi adalah hal "baik". Seperti sebuah hukum yang semestinya, hakim tersebut membantu figur tersebut. Berbagai kritik pedas dan tajam untuk mengakhiri sidang 15 tahun ini, tetapi selalu saja, selalu saja menjadi hal yang tidak baik ketika kasus ini dibuka.
Di sudut ruangan, ia selalu duduk disitu. Seseorang berpakaian pastur. Dengan bangganya, ia membawa injil dan salib itu dengan tangan kirinya seakan-akan dunia itu miliknya. Dia selalu menatap orang dengan senyum, dan juga ia ramah. Layaknya sebuah pemimpin dunia yang sedang melihat warganya. Tentu saja ia orang yang baik.
Apabila kamu melihat kasus ini, anda pasti akan tertawa. Tetapi sayangnya lucunya kasus ini bukanlah sesuatu yang pantas ditertawakan karena kasus ini selalu berakhir dengan pengunduran waktu hukuman mati. Lucunya lagi, semua orang sepakat melupakannya. Sebuah kasus yang aneh bukan?
Setelah pengadilan tersebut berakhir, sang hakim duduk dipojok dekat dengan mimbar penyeru kebenaran. Ia tersenyum sambil memeluk sesuatu. Ketikaku melihat apa yang ia peluk, aku terkejut. Ia memegang sebuah buku hukum dan kepalanya berlubang serta tangan kirinya dikalungi rosario.
5 tahun berikutnya, semua sudah berakhir. Sang figur tersebut meninggal. Dia tersenyum, dan dia sangat amat bahagia. Seperti anak ayam yang tidak jadi digoreng dengan minyak panas dan ia berhasil kembali kepada induknya. Jadi, seperti itukah rasa dari mukjizat? Mengapa seseorang yang tidak baik ini mendadak didekatkan dengan tuhan?
Seperti inikah ketika dekat dengan tuhan? Tuhan itu nyatakah?. Tentu saja banyak hal yang ingin aku tanyakan pada tuhanku. Orang tuaku? apakah mereka bersama denganmu tuhan? seorang missionary sepertiku yang bahkan tidak dapat menyelamatkan temanku, pantaskah aku berkata ? pantaskah aku bersama tuhan?
Setelah penantian lama tersebut, pemikiranku mantap. Akhirnya aku pun berhenti menjadi sebuah missionary. Aku menjadi seseorang yang lebih baik dibandingkan sesuatu yang hina tersebut. Tentu yang aku jalani bukanlah sebuah missionary. Setelah hari itu aku mulai ramah, aku mulai menjadi seseorang yang baik bagi masyarakat, sebuah start yang baik fikirku.
Aku menjadi sebuah seseorang yang ingin menebus semua kesalahanku, seburuk apapun itu. Aku tidak ingin, aku tidak akan ingin menjadi seseorang yang tidak baik. Seseorang itu harus menjadi lebih baik dari gurunya. Setelah berjuang 10 tahun menjadi guru agama di sebuah pegunungan di asia timur, seseorang yang tua renta itu datang menghampiri orang bodoh sepertiku.
Aku menyambutnya dengan baik hati. Sembari menyuguhkan teh yang aku ambil dari pegunungan, orang tua itu memperhatikanku tanpa henti. Dengan rendah hati, aku menanyakan padanya dengan bahasa yang santun.
“Apa yang sedang anda perhatikan tuanku yang sedang menunggu?”
“Saat itu telah tiba”.
Akhirnya saat itu telah tiba, semua gelap, semua terang semua hening, semua sudah tidak cipta. Aku akhirnya bertemu dengan kebenaran. Sebuah kebenaran abadi. Sejenak aku berfikir, Apakah itu kebenaran abadi? well, kebenaran itu aku yakin tidak akan bisa dijawab.
Kebenaran itu hanya dapat difikir dengan akalmu sekalian saudaraku. Terkadang kita menolak kenyataan dan hanya menerima kebohongan. Jika anda tahu tuan mengapa anda hanya menerima kebohongan, karena kebohongan itu rasanya manis. Apabila terlalu banyak memakan hal manis, pada awalnya kamu akan bahagia dan damai. Tetapi lama-kelamaan akan membuat kita sakit, baik raga dan jiwa. Karena semua yang berlebihan itu tidak lebih baik dibandingkan sebuah dosa.
Akupun tenang karena telah menjawab apapun yang telah ditanyakan olehnya. Cahaya telah membantuku menjawabnya, dan aku sedikit lega. well, aku akan merasa lebih baik dengan sedikit tidur, mungkin hidupku besok akan lebih cerah, pikirku naif pada saat-saat terakhirku.
Tuhan itu adil. Tuhan itu menyusun semuanya dengan baik, tidak berlebihan maupun terlalu mudah. Jangan mudah menyerah, setiap celah itu adalah kesempatan. Maka menyusuplah ke celah tersebut. Aku yakin, di setiap celah tersebut mengandung kebaikan dari tuhan.
Btw kalo tertarik dengan cerita ane yang lainnya, bisa dilanjut dibawah gan

Spoiler for Cerita Ane Yang Lainnya :
Sarah
Kisah Klasik Bersama Teman
Raja dan Cahaya
Kasih
Pilihan
Kesempatan Kedua Untuk Menjawab Tuhan
Pribahasa Tuhan
About Your Girlfriend
Ideal
Kisah Klasik Bersama Teman
Raja dan Cahaya
Kasih
Pilihan
Kesempatan Kedua Untuk Menjawab Tuhan
Pribahasa Tuhan
About Your Girlfriend
Ideal
Selamat Membaca

Diubah oleh Hanz21 04-02-2018 00:09


anasabila memberi reputasi
1
3.9K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan