Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

trasideleAvatar border
TS
trasidele
Di Purworejo Ada Kampung Bernama Afrikan
Di Purworejo Ada Kampung Bernama Afrikan



Purworejo - Satu-satunya kota di Indonesia yang mempunyai kampung bernama Kampung Afrikan mungkin hanya terdapat di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Pemberian nama tersebut cukup beralasan dan punya sejarah sendiri.

Kampung Afrikan yang terletak di Pangen Juru Tengah, Purworejo ini dulunya terdapat pemukiman tentara bayaran dari Afrika Barat yang sering disebut sebagai Belanda Hitam atau Londo Ireng. Mereka ini direkrut oleh pemerintah Hindia Belanda untuk berperang melawan orang pribumi karena tidak banyak lagi tentara dari Eropa.

Kampung Afrikan yang terletak di Kelurahan Pangen Juru Tengah, Kecamatan Purworejo, hingga sekarang masih sering dikunjungi oleh orang-orang keturunan Afrika bahkan Belanda. Namun, serdadu londo ireng dan keturunannya kini sudah tidak lagi bisa ditemukan di kampung itu. Hanya jejak bangunan atau tempat tinggal yang tidak berubah dari dulu hingga sekarang.

Sejarawan Purworejo, Atas Danusubroto menceritakan kepada detikcom, dalam sejarah tercatat, jatuhnya pemerintah Kolonial Belanda pada Maret 1942 dan datangnya tentara Jepang lalu disusul kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945 ikut berpengaruh pada keberadaan kampung Afrikan. Saat Indonesia merdeka, Presiden Soekarno tidak mengizinkan ada warga Belanda termasuk Londo Ireng untuk menempati Indonesia.



"Sejak saat itu kampung Afrika dikosongkan. Rumah dan tanah milik para Londo Ireng sudah berpindah kepemilikannya lewat proses jual beli dengan warga pribumi, dan jejak-jejak mereka pun hilang," tuturnya, Jumat (13/12/2017).

Keturunan Londo Ireng bersama keluarganya ini kemudian ada yang memilih ikut Belanda dan berpindah ke Belanda.

Meskipun mereka itu menghilang, hingga kini masih terdapat beberapa peninggalan mereka berupa bangunan khas Belanda yang masih terawat dengan baik. Pagar beton dengan kawat berduri buatan zaman kolonial juga masih berjajar rapi menghiasi sepanjang gang kampung Afrikan itu. 

Salah satu bangunan peninggalan Londo Ireng yang ditempati oleh Setia (67) bersama keluarga, hingga kini masih terlihat jelas keasliannya meskipun di beberapa bagian terdapat tambahan renovasi. 

Setia yang menempati rumah itu sejak tahun 1970 mengaku bahwa rumah tersebut diberikan oleh orang tuanya yang dulu membeli dari keturunan Londo Ireng.

"Saya di sini sejak tahun 1970, dulu orang tua yang beli dan saya tinggal menempati. Ini cuma saya tambahi sedikit payon (atap) peneduh, tapi bagian yang lain seperti pintu, jendela, tembok, teras masih asli," kata Setia.

Bagian dalam rumah khas rumah model Belanda dengan kamar dan ruangan yang luas. Pintu dan jendela yang lebar dan tinggi yang merupakan ciri rumah daerah tropis. Tembok bangunan masih tembok lama. Kusen, daun jendala dan pintu terbuat dari kayu jati yang tebal. (bgs/bgs)

https://m.detik.com/news/berita-jawa...ernama-afrikan

Unik dan banyak nilai sejarahnya ya gan kampung Afrikan ini emoticon-Matabelo
chocorip
chocorip memberi reputasi
1
3.4K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan