Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dikuncibroAvatar border
TS
dikuncibro
Awas! Makan Banyak Bikin Otak Lemot
Awas! Makan Banyak Bikin Otak Lemot
Oleh Ajeng Talitha Terbit 12 Okt 2017 at 5:00am

Tandaseru.id

JAKARTA (!) – Tahu nggak sih penyebab otak lemot? Ternyata makan terlalu banyak bukan hanya menambah berat badan, tapi juga bikin otak semakin lemot. Kalau sudah lemot, tubuh cenderung malas melakukan banyak hal.

Apa hubungan makan banyak dengan otak lemot?

Setelah makan banyak, pernah nggak merasa lebih malas, mengantuk, lelah dan otak jadi lebih lambat berpikir? Jika benar, maka hal tersebut erat kaitannya.

Dengan banyak makan terutama makan makanan yang mengandung banyak karbohidrat, otak menjadi lebih lambat berpikir dari sebelumnya. Hal ini dibuktikan dalam penelitian di American Physcological Association.

Penelitian itu menemukan, ternyata otak mengalami gangguan sesaat setelah mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat terlalu banyak. Peneliti memang belum secara pasti menjelaskan bagaimana mekanisme makanan bisa memperlambat otak.

Namun, mereka memberikan beberapa alasan yang kemungkinan menjadi penyebab otak lemot setelah makan banyak.

Serotonin meningkat setelah makan

Ketika usai makan, gula darah otomatis akan naik cukup tinggi, kemudian tubuh akan mengalami peningkatan hormon insulin secara alami yang berfungsi mengendalikan kadar gula darah.

Dengan insulin yang meningkat tidak hanya membuat gula darah jadi normal, tapi juga menyebabkan zat triptofan dalam otak meningkat.

Kondisi ini akan berdampak pada jumlah serotonin yang merupakan penghubung antarsel saraf dan berfungsi mengatur mood, fungsi pencernaan, serta saraf pusat. Perubahan jumlah serotonin inilah yang membuat munculnya rasa kantuk dan otak melambat untuk berpikir.

Makan banyak, otak kekurangan darah sementara!

Maksud dari kekurangan darah sementara pada otak di sini tidak semenakutkan itu kok, tidak perlu juga sampai harus transfusi darah.

Setelah makan banyak, secara otomatis seluruh organ pencernaan pada perut akan membutuhkan lebih banyak energi saat mengolah makanan yang masuk.

Oleh sebab itu, tubuh akan lebih banyak mengalirkan darah ke bagian perut. Itu sebabnya, otak akan mengalami kekurangan darah sementara waktu.

Kondisi seperti ini akan mengakibatkan otak kekurangan oksigen, energi, juga bahan makanan. Dengan demikian akan membuat sel saraf tidak bekerja dengan baik saat mengirimkan sinyal untuk berpikir atau disebut juga lemot.

Nah, agar tak mudah lemot, lebih baik makanlah secukupnya dengan takaran yang seimbang. Jika makan terlalu banyak terutama saat belajar, bisa-bisa bukan pintar malah tertidur karena mengantuk.
0
1.6K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan