- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Penuhi Janji Ahok, Djarot Resmikan Masjid Berusia Lebih 250 Tahun


TS
heyromadon
Penuhi Janji Ahok, Djarot Resmikan Masjid Berusia Lebih 250 Tahun

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan Masjid Jamie Al Anwar Angke yang ada di Kampung Angke, Tambora, Selasa (10/10/2017). Masjid ini awalnya akan diresmikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Namun, peresmiannya tertunda setelah Basuki atau Ahok ditahan dalam kasus penodaan agama.
"Saya minta ini harus kita selesaikan karena Pak Ahok sudah janji akan meresmikan. Saya bilang saya janji akan datang lagi setelah renovasi tahap awal selesai dan bisa langsung diresmikan," ujar Djarot.
Masjid ini didirikan pada tahun 1761 sehingga usianya sudah lebih dari 250 tahun. Usianya yang sudah tua membuat masjid ini termasuk kategori cagar budaya.
Namun, awalnya kondisi masjid ini sempat tertutup bangunan. Bentuk asli bangunan yang percampuran dari berbagai gaya menjadi tidak terlihat. Selain itu, dulunya anak tangga pada pintu masuk masjid juga tertimbun tanah.
Restorasi masjid ini pun dilakukan oleh organisasi Lingkar Warisan Kotatua Jakarta (Lingwa). Setelah selesai, Djarot meminta Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri untuk mengagendakan acara peresmian dalam jadwal kegiatannya.
"Kalau sudah janji bagi saya pribadi, janji itu adalah hutang. Apalagi diungkapkan dengan sepenuh hati. Kalau hutang harus dipenuhi dan Alhamdulillah di tengah kesibukan janji itu saya pegang," kata Djarot.
Ketua Umun Lingwa, Toeti Heraty, mengatakan dia sendiri telah bertemu dengan Ahok pada April lalu. Pada pertemuan itu, Ahok setuju meresmikan masjid ini pada 10 Agustus. Namun, Ahok tidak bisa memenuhi janjinya karena divonis 2 tahun penjara. Selain itu, kata Toeti, dia juga harus dirawat di rumah sakit.
"Tapi Alhamdulillah Pak Djarot itu penyelamat kita semua. Saya waktu lihat Pak Djarot, wah ini yang selama ini saya lihat di TV itu. Itu lah kendala yang telah kita atasi," kata Toeti.
Toeti juga bercerita tentang para arsitek yang kagum melihat unsur-unsur di masjid yang sangat beragam. Ada unsur Bali, Banten, Arab, hingga Cina yang masuk di dalam masjid.
"Terakhir ditemukan lonceng Belanda di loteng atas ini. Jadi benar-benar masjid ini plural. Hari ini seperti mimpi kita dihadirkan pada masjid yang menampilkan keasilan dari awalnya itu," ujar Toeti.
Sumber
gw cumen share berita yg gw angep bagus, tnp kepentingan apapun

nasbung otak micin yg gak bs terima dan mo histeris, teriak-teriak, sewot, guling-guling, dipersilakan



0
3.3K
38


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan