Bicara film memang tidak akan ada habisnya. Salah satu di antara kamu pasti ada yang maniak film juga, kan? Nah, dari sekian banyak genre film yang ada, film apakah yang paling kamu suka?
Terlepas dari genre film, sepertinya film lokal Indonesia belum mendapat tempat spesial di hati para pencinta film tanah air. Banyak faktor yang menyebabkan para penikmat film tanah air merasa “rugi” pergi ke bioskop untuk menyaksikan karya anak bangsa. Namun, sepertinya hal tersebut tidak berlaku pada 5 film terbaik Indonesia berikut.

Kamu yang termasuk generasi 90-an pasti hapal betul dengan trio lawak Dono, Kasino, dan Indro. Melalui bendera Warkop DKI, ketiganya sempat mengalami masa kejayaan di tahun 80 hingga 90-an. Jadi, wajar saja jika film ini dapat mengulang sukses lewat film remake-nya.
Tayang di akhir tahun 2016, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 berhasil mengumpulkan hingga lebih dari 6 juta penonton. Hasil ini pun sekaligus membawa trio Warkop millenials sebagai film terbaik di Indonesia untuk saat ini.

Sebelum Warkop DKI merajai bioskop-bioskop tanah air, Laskar Pelangi rupanya telah terlebih dahulu merebut predikat terbaik selama 8 tahun berturut-turut. Film adaptasi dari novel berjudul serupa ini telah berhasil meraup pendapatan sebanyak 61 miliar.
Tak heran sih bila film ini menjadi favorit. Selain karena target penontonnya luas, film ini juga digarap oleh sutradara dan produser kenamaan. Duet Riri Riza dan Mira Lesmana memang sudah terbukti menghasilkan karya yang fantastis, kan?

Film romantis ini diadaptasi langsung dari kisah percintaan yang menyentuh antara B. J Habibie dengan istrinya, Ainun. Dibintangi oleh Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari, Habibie & Ainun bahkan sukses menyita perhatian dari B. J Habibie sendiri.
Tak sampai di situ, rumah produksi MD Pictures kemudian menyajikan prekuel kisah inspiratif presiden Indonesia ke-3 tersebut. Sayang, film Rudy Habibie ternyata tidak semenguntungkan Habibie & Ainun.

“Apa beda, purnama di New York dengan di Jakarta?”
Setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya Cinta kembali dipertemukan dengan Rangga. Anak-anak generasi Millenials mungkin tidak akan tahu betapa romantisnya kisah percintaan Cinta dan Rangga di 2002 silam. Namun, anak generasi 90-an pasti tahu betul bagaimana sikap dinginnya Rangga pada Cinta sang primadona sekolah.
Untuk mengobati rasa kangen, Mira Lesmana dan Riri Riza lantas mewujudkan keinginan para fans Rangga dan Cinta dengan membuat sekuel. Tak ayal jika film romantisini kemudian mendapat sambutan positif dari masyarakat Indonesia.

Diadaptasi dari best-selling novel karya Habiburrahman El SHirazy, Ayat-Ayat Cinta laris bak kacang goreng baik novel maupun filmnya. Di masanya, film yang mengambil latar kota Mesir ini juga tak henti-hentinya diburu para pencinta film tanah air.
Film ini ditaksir memiliki pendapatan sekitar 46 miliar rupiah. Hasil ini didapat dari hasil perhitungan pendapatan kotor sebesar Rp13.000,- per penonton dikalikan dengan jumlah total penonton sebanyak 3,5 juta.
Lalu, mengingat kesuksesan Pengabdi Setan, apakah film-film di atas akan terdepak dari daftar film terbaik Indonesia?