Nonstopnews.id, Tangerang – Pernyataan Eggy Sudjana beberapa waktu lalu tentang tidak adanya ajaran selain islam yang sesuai dengan Pancasila menuai reaksi berbagai pihak, bahkan Ketua Umum PERADAH (Persatuan Pemuda Hindu) D. Suresh Kumar telah melaporkan persoalan ini ke Bareskrim Polri.
Terkait persoalan ini, Ketua Umum Gema Sadhana (Sayap Resmi DPP Partai Gerindra, yang menaungi Hindu, Buddha, Konghucu dan Aliran Kepercayaan), A.S. Kobalen, yang mengenal sosok Eggy Sudjana merasa sangat keberatan dan angkat bicara terkait hal ini. Kobalen menerangkan bahwa sebagian besar kata-kata yang menjadi pondasi di bangsa ini berasal dari bahasa sansekerta, saat jumpa media Jumat (6/10/2017) di MID Plaza Jakarta.
“Saya mengenal dan menghormati Eggy Sudjana, perlu saya sampaikan bahwa Pancasila itu berasal dari bahasa sansekerta, bahkan Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrva yang menjadi motto Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia berasal dari Kitab Sutasoma yang menjadi bagian dari sastra Hindu. Hal ini membuktikan bahwa Hindu bersama agama-agama lain merupakan bagian tidak terpisahkan dari Bangsa ini,” ujar mantan ketua pimpinan pusat Majelis Tinggi Agama Hindu Nasional ini.
Dalam kesempatan itu juga Kobalen menjelaskan tentang konsep ketuhanan dalam Hindu yang sejalan dengan Sila Pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Dalam Reg Veda dikatakan Ekam Sad Vipra Bahuda Vadanti, yangberarti Tuhan itu Esa, dan orang bijak menyebutnya dengan banyak nama. Namun bukan berarti Tuhan itu menjadi banyak” ucap Kobalen yang juga sebagai Magister Filsafat Hindu
Dalam menyampaikan rilisnya Kobalen juga didampingi oleh Sekjen Gema Sadhana Erwanto, Tokoh Hindu Bali, I Made Adipta Hadi Putra, Ketua Gema Sadhana DKI Selwendren, serta Tokoh Umat Sikh, Ranjit Singh dan Jaswan Singh, yang sepakat bahwa pernyataan yang disampaikan oleg Eggy Sudjana tersebut sangat menyakitkan perasaan umat Hindu di Indonesia.
Selanjutnya A.S. Kobalen mengajak Eggy Sudjana untuk berdiskusi terbuka agar dapat menjelaskan tentang konsep ketuhanan dalam Hindu.
“Sebagai saudara, saya mengajak Bang Eggy untuk berdiskusi tentang konsep Ketuhanan terutama tentang Trimurti yang disampaikan dalam video. Atau jika memang Bang Eggy merasa lebih paham tentang Hindu yang bukan agama yang dianutnya, maka saya bersedia jika kita melakukan debat terbuka. Semangat yang kami bangun adalah, agar jangan ada kesalahan persepsi yang menjadi benih-benih provokasi sehingga menimbulkan perpecahan,” tambah Kobalen.
“Walau masyarakat Hindu merasa tersakiti akan pernyataan tersebut namun kami tetap memaafkan Eggy Sudjana sebab itu adalah ajaran agama kami, dan proses hukum yang sudah berjalan kita percayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian yang berwenang dalam hal ini,” tutup A.S. Kobalen. (am)
Wah, mulai dilepeh nih sama koalisinya.
Kayaknya statement si Eggy dipandang salah telak sama konco-konconya dan ada potensi bisa merusak reputasi Gerindra lebih lanjut kalau dibelain. Jadinya ghost protocol terpaksa diaktifkan.
Tapi tenang aja Eggy, masih ada Nopel si gigi hiu yang belain loe kok. Entah karena saking begonya apa entah karena saking cintanya.