Hi Sobat Kaskus pastinya kalian sering mendengar istilah suami takut istri, ya istilah itu sangat populer tapi benarkah demikian adanya, yuk mari kita bahas masalah ini.



Ketika kita berumah tangga pastinya banyak problem dan dinamika kehidupan yang pasti akan ditemui, seperti istilah tak ada gading yang tak retak yah kesempurnaan dalam dunia ini hampir dipastikan tak pernah ada.

Lalu bagaimana memahami fenomena bahwa ada istilah suami takut istri itu sebenarnya ada atau cuma kiasan.

Menurut pengamatan pribadi dan share beberapa kawanku punya kawan, nampaknya para suami itu tak benar-benar takut sama istrinya namun mereka berfikir lebih dewasa.

Apa yang mereka pikirkan ?? Keutuhan Biduk Rumah Tangga, ya itulah yang mereka lihat dengan mengalah bukan berarti kalah karena seringnya mengalah untuk menekan kontrol emosi ia lebih banyak diam, namun biasanya sang suami akan mendapatkan cap suami takut istri oleh kawan-kawannya.

Fenomena ini memang ada cuma cap suami takut istri seolah olah ada penekanan negatif bahwa si suami tidak punya power dan kekuasaan sebagai kepala keluarga, tapi ternyata salah besar tetap sang suami menjadi kepala rumah tangga dalam menentukan keputusan.

Seperti sudah takdirnya wanita itu kalau sudah berbicara seperti tidak pernah kehabisan kata-kata, jadi terkesan banyak berbicara alias bawel bahkan pendapat-pendapat yang dilontarkan seringkali berubah maklum saja dengan hal itu, walau tidak semua sifat wanita seperti itu namun umum kebanyakan ya seperti itu, nah suami yang bijak biasanya akan diam mendengar celotehan istrinya lalu manggut-manggut seperti burung kutilang, sembari memperhatikan lawan bicaranya dan menunggunya hingga sang lawan selesai bicara.

Lalu ia pun kembali memutuskan jalan yang ia akan ambil apakah pendapat dari istrinya atau pendapat sendiri, biasanya kalau ga sejalan ma sang istri debat dolo sedikit, namun ia tak mau banyak komentar dipatuhi dolo pendapat istrinya ketika buntu baru dikerjakan lagi sesuai pendapatnya dan inilah salah satu jalan mengalah untuk menang, namun sayang ketika mengalah seringkali mereka dapat konotasi yang negatif..."Suami Takut Istri".

Apalagi kalau bicara dengan logat daerah tertentu kadang sebenarnya hal itu wajar memang karakter logat, tapi di sebagian tetangga yang kurang mengerti ucapannya seperti orang sedang marah-marah, yah itulah oret-oret tak bermutu saya kali ini di minggu pagi yang cerah....secerah warna kopi pahit di depanku...

Srupuuuutttt dolo kawan.


Penulis c4punk1950