- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kabinet Sering Gaduh, Jokowi Dinilai Tak Bisa Atur Para Menteri
TS
wiwitahi
Kabinet Sering Gaduh, Jokowi Dinilai Tak Bisa Atur Para Menteri
Oktober 6, 2017 19:45
Kekhawatiran Presiden Joko Widodo terhadap dunia investasi tidak bisa dibendung, hingga pada sidang kabinet tercetus kecemasannya melihat gejala yang menghambat investasi oleh regulasi yang dikeluarkan ditingkat kementerian.
Donkowi sedang mengamati pasukan cyber kodok di lapangan...
(ilustrasi/aktual.com)
Jakarta, Aktual.com – Politikus Partai Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi menilai Presiden Joko Widodo tidak mampu mengatur para menterinya. Hal ini terjadi lantaran kegaduhan kerap kali terjadi dalam tiga tahun pemerintahan Jokowi.
Dari sekian banyak kegaduhan yang terjadi, ekonomi merupakan sektor yang paling banyak menyumbang kegaduhan dalam tiga tahun belakangan.
Kegaduhan yang paling baru adalah bocornya surat utang PLN kepada publik. Hal ini diperburuk dengan pernyataan Menteri Keuangan yang mengiyakan kondisi tersebut.
Padahal, menurut Bobby, hal ini tidak seharusnya dilakukan oleh pejabat setingkat menteri. Ia sendiri menduga jika kegaduhan ini sengaja dilakukan untuk menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL).
“Nah hal-hal ini sebenarnya sangat kontradiktif, tidak perlu terjadi karena biarlah itu terjadi di diskusi internal kabinet saja,” ucap Bobby dalam diskusi bertajuk ‘Evaluasi 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK’ di Jakarta Selatan, Jum’at (6/10).
Kegaduhan selanjutnya adalah mengenai blok Masela yang diributkan antara Menteri ESDM Sudirman Said dengan Menko Maritim Rizal Ramli. Menurut Bobby, keributan yang terjadi pada tahun lalu ini tidak seharusnya sampai terdengar oleh masyarakat luas.
“Menteri dengan Menko berkelahi soal Masela. Akhirnya pengusahanya minta mundur tanpa ada pinalti juga,” kata mantan Anggota Komisi VII DPR ini.
(Nebby)
Bobby berpendapat, seharusnya Presiden Jokowi lebih responsif dan dapat mengatur menterinya dengan lebih baik lagi sehingga nantinya tidak menimbulkan kegaduhan baru yang tidak diperlukan masyarakat.
Masyarakat sendiri disebutnya memiliki kepercayaan yang cukup tinggi terhadap program Jokowi. Hanya saja, hal tersebut seharusnya diimbangi dengan kinerja kabinet yang memuaskan.
“Kepercayaan besar yang diberikan masyarakat ini harusnya diringi oleh kinerja kabinet yang solid, bukan yang tidak terkoordinir dengan baik,” jelasnya.
Laporan: Teuku Wildan
http://www.aktual.com/kabinet-sering...-para-menteri/
#JokowiEnd2019
tien212700 memberi reputasi
1
5.9K
78
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan