Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

skydaveeAvatar border
TS
skydavee
Maaf, Sebuah Kata Sederhana Namun Mengandung Berjuta Makna...
Maaf, Sebuah Kata Sederhana Namun Mengandung Berjuta Makna...

Kata maaf biasanya identik dengan pertanggungjawaban moral atas sebuah kesalahan. Meski tidak semua kata maaf diikuti kesalahan yang dibuat. Baik itu sengaja, ataupun tidak.

Misalkan, kata ini sering menjadi bagian penutup dari pidato. Kira-kira begini bunyinya:

"Demikian kami sampaikan, jika ada kata-kata yang tidak pada tempatnya, mohon kami dimaafkan".

Kadang saya suka bingung. Nih orang salahnya apa? Pidato-pidato sendiri. Tiba-tiba ada kata minta maaf?

Bisa pula kata maaf dan memaafkan yang datangnya bisa bikin hengpon nge-hang. Biasanya menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri. Kadang kita punya list kontak di aplikasi chatting kan belum tentu mengenal sosok pribadinya di dunia nyata. Betul ya? Terutama yang rajin ssi. Tahu apa ssi? Gak usah dijelaskan ya?

Nah, isi kontak kita semua bakalan latah kirim ucapan maaf disertai dengan aneka ragam bentuknya. Ada yang simpel, ada juga yang berbelit kayak benang layangan yang kusut.

Salah mereka apa? Kenal juga kadang gak disengaja. Itu artinya, kata maaf tidak sekedar bentuk hasil dari sebuah kesalahan. Dan tentunya, mereka adalah tipe-tipe orang mulia yang nantinya bakalan masuk surga. Gak punya salah, tapi meminta maaf.

Diluar tradisi saling meminta maaf seperti menjelang momen Lebaran, kata maaf kadang enggan diungkapkan, dan susah pula tertuliskan.

Mari kita bahas, mengapa kata maaf sulit untuk dilakukan. Padahal, kata maaf bisa jadi senjata ampuh menurunkan ekskalasi konflik, jika memang konflik itu sedang terjadi.

Berikut alasan beserta ulasannya:
1. Gengsi
Pada tangga pertama, kita menemukan kata gengsi sebagai alasan kata maaf sulit untuk dilakukan.

Definisi gengsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kehormatan dan pengaruh, harga diri atau martabat.

Atas dasar gengsi inilah kata maaf sulit terungkapkan. Jadi jika menemukan orang yang gengsinya tinggi, kata maaf itu menjadi sebuah misteri. Karena jarang sekali keluar dari bibir mereka. Kata maaf mungkin sudah langka dalam hidupnya. Meskipun masih ada, kemungkinan seperti berharap harimau Jawa hilir mudik di taman nasional Ujung Kulon.

Spoiler for Maaf, kata sederhana, susah dilakukan:


Hati-hati jika kita terjangkit penyakit gengsi ya? Karena gengsi termasuk salah satu penyakit hati. Gengsi pula yang menyebabkan hidup ini menjadi berat.

2. Status atau Jabatan
Selain gengsi, status atau jabatan yang melekat pada seseorang menyebabkan kata maaf juga jarang terucapkan.

Dalam hal sederhana saja, panitia ospek waktu Maba dulu sukses membuat jargon pasal tentang panitia.
Contoh pasalnya :
1. Panitia ospek tidak pernah salah
2. ‎Jika panitia ospek melakukan kesalahan, lihat pasal 1.


Asli deh, kalau ingat kejadian dulu pas awal-awal jadi Maba, gregetan pengen ngajak panitia berantem. Enak aja bikin pasal yang seolah-olah panitia ospek menjadi mahluk terkultuskan.

Nah, kalau dalam dunia kerja, pimpinan jarang meminta maaf bukan? Meski kadang kebijakan yang mereka keluarkan ada yang melahirkan kesalahan semenjak dalam kandungan pikiran mereka?

Lalu bagaimana permintaan maaf dari pejabat? Seberapa sering kata ini terungkap?

Jadi pengen dengar para pejabat yang jelas-jelas secara fakta hukum terlibat korupsi dan meminta maaf. Tapi kok jarang tahu ya? Apa karena saya yang jarang "baca" televisi dan "melihat" koran?

Itu sebabnya status dan jabatan termasuk dalam klasifikasi dimana kata maaf jarang terdengar. Bagi agan dan sista yang saat ini jadi atasan, jangan begitu ya? Kalau emang salah, ya katakan salah dan mintalah maaf.

3. Dendam
Dulu saya pernah tetangga yang anaknya mereka itu teman sepermainan sama saya. Rumahnya persis bersebelahan. Sebut saja nama teman saya Kim dan Tramph.

Alkisah Kim tidak sengaja melemparkan telur ke sumur milik Tramph. Namanya juga anak-anak, si Tramph mengadu ke bapaknya. Makanya yang suka ngadu-ngadu, itu gak ada bedanya sama anak-anak. Dikit-dikit ngadu!

Bapaknya si Tramph marah. Disamperinlah rumah si Kim. Alhasil, orangtua malah ikut terlibat pertengkaran yang sebenarnya berawal dari isengnya anak-anak.

Akhirnya, sampai sekarang, kedua orangtua tersebut saling mendendam. Padahal, setelah kejadian, sejam kemudian si Kim ma Tramph udah akur dan mainan bersama lagi.

Pesannya, pertengkaran yang bermula dari isengnya anak-anak, diharapkan para orangtua tidak ikut campur.

Dan ingat, dendam itu tidak baik. Bukankah sejarah mengajarkan bahwa "dendam Nyi Pelet" sampai harus mengorbankan banyak nyawa?

4. Berlindung dibalik Tua
"Ngapain harus minta maaf duluan? Siapa yang lebih tua?"

Nah, pernah dengar ujaran seperti itu? Hal tersebut memang nyata terjadi. Terlepas dari siapa yang salah duluan, enggan meminta maaf kadang berawal dari pernyataan dari diri yang merasa "lebih tua". Apa karena merasa lahir duluan segalanya serba dibenarkan? Apa iya, karena lebih tua lalu harus selalu menunggu yang lebih muda untuk memulai meminta maaf?

Itu sebabnya, kadang orangtua jarang meminta maaf sama anaknya. Tidak semua hal yang dilakukan benar. Kadang kita perlu mengajarkan kepada anak, bahwa berprilakulah sebaik-baiknya, dan mintalah maaf jika kita memang bersalah.

5. Merasa Tidak Bersalah
Kata "merasa" memang susah untuk dijelaskan. Secara subyektif, masing-masing individu memiliki tingkatan "merasa" yang berbeda-beda. Tergantung dari kadar "egois" yang dimilikinya.

Saya ambil contoh, seseorang "merasa" tidak bersalah saat mengumpat orang lain pada waktu transisi dari lampu kuning ke merah. Yang dari jauh sudah ngebut, ternyata kita yang kebetulan didepannya berhenti karena lampu sudah merah.

Ya elah, kadang seisi kebun binatang sukses tuntas meluncur dari bibirnya. Mana pake melirik lagi. Yang salah siapa, yang benar siapa.

Atau misal lainnya, pada waktu lagi antri neh. Namanya antri pasti kebanyakan ramai. Kadang ada yang suka menyerobot. Boro-boro minta maaf pas diingetin, yang ada kita malah dipelototin. Kadang kalo nemuin kondisi seperti itu, saya merasa sedih.

Dalam kasus tertentu, kadang kita merasa perlu membela diri atas serangkaian ancaman yang kita terima. Misalkan, kita ini lagi boncengan ma pacar. Namanya orang kasmaran, kebetulan kondisi jalan raya lagi ramai. Tiba-tiba nyelonong pengendara tanpa kasi sinyal apapun didepan mata. Tentu saja, karena nyaris terjadi kecelakaan, kita spontan teriak.

Parahnya, si pengendara tersebut justru memaki-maki kita. Sudahlah dia yang salah, kita pula yang dicaci maki. Pake melirik lagi.

Udah deh, karena hal sepele, terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan. Padahal, kalau saja kita bisa memaafkan, meski dalam hati, friksi konyol gak akan terjadi. Memang kita merasa "dia" yang mula-mula memicu konflik, namun kita tanpa sengaja larut dalam konflik yang dibuat. Kita terlibat. Lalu, benarkah kita tidak bersalah juga?

Itu dia berbagai poin dimana kata maaf jarang terungkapkan atau tertuliskan. Pastinya masih banyak hal-hal lain selain ke lima poin tersebut diatas.

Perlu kita ketahui, kata maaf sebenarnya mengandung banyak manfaat. Kata maaf bisa memvalidasi perasaan, bisa pula dijadikan sebagai obat dari luka hati. Bahkan, permintaan maaf manjur untuk mengurangi stres dan ketegangan dalam sebuah hubungan. Belum lagi efek positif seperti menghilangkan dendam dan lain sebagainya.

Dan sebagai "orang timur", meminta maaf kadang diapresiasi sebagai jiwa ksatria. Terlepas dari salah atau tidak.

Membalas hanya akan membuat kita sejajar dengan musuh, namun dengan memaafkan, membuat kita jadi pemenang.

Spoiler for i'm so sorry....:





Salam
©Skydavee...

Maaf, Sebuah Kata Sederhana Namun Mengandung Berjuta Makna...
Spoiler for source:


Referensi
1. https://www.google.co.id/amp/s/kbbi....id/gengsi.html
2. https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidu...-secara-ilmiah
3. Courtesy "PADI"
3. Jeritan hati kaskuser...



Oh sobat, maafkan aku mencintainya
Aku tak bermaksud membuatmu sungguh tak berarti
Oh sobat, maafkan aku mencintainya
Aku tak bermaksud membuatmu sungguh tak berarti
.....
emoticon-Kaskus Radio




Lirik lagu diatas saya persembahkan untuk teman saya yang merasa pacarnya dulu saya "rampok"...
Maafkan saya.......
Diubah oleh skydavee 06-10-2017 11:46
0
22.9K
205
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan