pepadutulenAvatar border
TS
pepadutulen
Sejumlah Mal di Jakarta Sepi Pengunjung, Apa Sebabnya?


TEMPO.CO, Jakarta - Pengembang Apartemen Green Pramuka menilai sepinya sejumlah Mal di Jakarta bukan karena turunnya daya beli masyarakat, tetapi akibat strategi pengembang properti yang ketinggalan zaman.

“Kami sudah melihat itu sejak delapan tahun yang lalu. Saat itu, pada tahun 2010, jumlah pusat perbelanjaan (mal) yang ada di Jakarta mencapai 170 lebih atau setara lahan seluas 4 juta meter persegi, melebihi batas ideal mal dan jumlah penduduk,” ujar Marketing Director Green Pramuka City, Jeffry Yamin, pada Minggu, 24 September 2017.

“Repotnya, kawan-kawan pengembang justru terus membangun mal, padahal saat itu pemerintah DKI bahkan sampai mengeluarkan pembatasan pembangunan mal dengan mengeluarkan instruksi gubernur pada 12 Oktober 2011. Namun, pembangunan mal baru terus berjalan,” tuturnya.

Menurut Jeffry, potensi pengembangan mal saat itu disebabkan kecenderungan masyarakat Jakarta yang kerap menjadikan pusat perbelanjaan (mal) sebagai obat depresi dan stres. Bahkan ada data rata-rata orang Jakarta, mayoritas kaum wanita, menghabiskan sekitar tiga jam setiap kali mengunjungi mal.

“Masyarakat kota besar cenderung ingin praktis dan lebih gemar menyisihkan uang mereka untuk kesehatan atau menghibur diri dengan olahraga dan piknik,” ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, pembangunan pusat perbelanjaan terus berjalan. Sampai tahun 2013, terdapat 564 mal di Jakarta dengan jumlah terbanyak terdapat di area Central Business District (CBD).

Sumber : Tempo.co ---> https://bisnis.tempo.co/read/1019553...l2GwYKc2gqA.99
0
34.5K
225
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan