Tanggal 10 Oktober mendatang adalah hari kesehatan mental dunia. Jadi, berhubung sekarang awal Oktober, bolehlah ya kita bahas topik yang berkaitan. Tanggal 10 masi jauh? Bodo amat

Kita gak bisa menggelitik diri kita sendiri. Trivia ini udah sering banget kita dengar, dan fakta ini memang telah dibuktikan lewat penelitian sains. Belakangan diketahui pula bahwa, seseorang yang merasa geli ketika menggelitik dirinya sendiri, bisa jadi seseorang tersebut berpotensi mengalami gangguan kejiwaan schizophrenia.


Schizophrenia adalah gangguan mental yang berkaitan dengan terganggunya hubungan antara pikiran, emosi dan prilaku karena halusinasi dan delusi (melihat atau mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak ada). Penderita schizophrenia tidak mampu membedakan mana yang nyata dan mana yang tidak. Buat yang masih gak ada bayangan tentang mental disorder ini, agan bisa tonton film yang judulnya A Beautiful Mind (2001), atau Clean, Shaven (1993)

Studi pertama yang menemukan bahwa ada beberapa orang yang bisa menggelitik dirinya sendiri dipublikasi pada tahun 2000 oleh PubMed. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa benar orang-orang pada umumnya tidak bisa menggelitik diri sendiri hingga tertawa, tapi orang yang menderita schizophrenia, bisa.

Pemimpin proyek penelitian ini, Sarah-Jayne Blakemore mengemukakan teori bahwa otak penderita schizophrenia tidak dapat mengidentifikasi datangnya dampak atau konsekuensi dari aksi yang dilakukan oleh diri mereka sendiri, hal ini membuat mereka bisa menggelitik diri mereka sendiri dan tertawa karenanya.

Hasil penelitian Blakemore mendorong adanya penelitian lanjutan mengenai hal ini. Berdasarkan laporan pada jurnal Consciousness and Cognition, hasil penelitian Blakemore diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan sekelompok psikolog yang dipimpin oleh Anne-Laure Lemaitre.

Para peneliti ini melakukan penelitian dengan mengumpulkan dua kelompok pelajar, yang mana kelompok pertama adalah sekumpulan orang yang belum pernah didiagnosa dengan gangguan mental sedangkan kelompok lainnya adalah mereka yang telah didiagnosa memiliki gejala-gejala schizotypic dan beresiko mengalami schizophrenia.

Kepada kedua kelompok pelajar tersebut dilakukan test menggelitik diri sendiri dan digelitik orang lain. Alat yang digunakan untuk menggelitik adalah semacam kuas, dan kemudian mereka diminta untuk menggelitik dirinya sendiri dan kemudian digelitik orang lain. Kemudian masing masing subjek penelitian diminta mengisi kuisioner yang meminta subjek untuk menilai tingkat kegelian yang mereka rasakan ketika menggelitik diri sendiri dan ketika digelitik orang lain.

Hasilnya? Grup dengan resiko schizophrenia tinggi cenderung merasakan kegelian yang sama, baik ketika ia digelitik oleh orang lain maupun ketika mereka menggelitik diri mereka sendiri.

Yap, demikian info yang bisa ane sampaikan siang menjelang sore hari ini. Ane yakin, pasti sekarang ada agan yang lagi nyoba menggelitik dirinya sendiri. Ye gak???

Simak juga: 13 Fakta Tentang Otak Berdasarkan Ilmu Pengetahuan Terkini