"Populasi sapi di Karangasem ada 127 ribu totalnya. Yang berada di zona merah Gunung Agung sekitar 40 ribu," kata Supandi.

Supandi adalah Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Karangasem, Bali. Ia tahu, sejumlah tengkulak menawar sapi dengan harga rendah (Liputan6.com, 25/9/2017).

Maka ia pun berujar, "[...] kami mengimbau agar tengkulak atau saudagar yang mau beli, mengedepankan rasa kemanusiaan."

Pagi tadi, pukul lima, ribuan burung ditemukan mati di sekitar Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Karangasem (Tribunnews.com, 25/9/2017).

Amin Basri, tukang kebun di kantor itu, berujar, "Nggak tahu penyebabnya. Mungkin karena hujan atau kena asap gunung. Tumben seperti ini. Sebelumnya nggak pernah."

Hari demi hari, jam demi jam, kabar perihal geliat Gunung Agung diikuti dengan was-was. Tak ada yang tahu pasti bagaimana Gunung Agung esok hari.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, mengatakan, kalaupun Gunung Agung meletus bisa sama dengan 1963 atau malah tak meletus sama sekali. Ada sejumlah faktor (Tribun Bali, 25/9/2017).

Senja tadi Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengingatkan warga masyarakat jangan mendekati di radius 9-12 kilometer dari Gunung Agung (BaliPost.com, 25/9/2017).



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...dalam-dua-abad

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Daftar negara yang dilarang masuk AS bertambah

- 5.000 pucuk, 500 pucuk, 1.000 persen, dan siaran

- Tumpukan dokumen KPK di sidang praperadilan Setya Novanto