fajarnews17Avatar border
TS
fajarnews17
POLRI HARUS TRANSPARAN TERKAIT BARANG YANG DISITA


Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW), Neta S Pane mendesak Polri segera menjelaskan dengan transparan mengenai beredarnya kabar tentang adanya 280 pucuk senjata dan sekitar 6.000 butir peluru milik Brimob yang tertahan di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Kabar tentang tertahannya beredar luas dan berantai di media sosial Whatsapp. Dalam pesan tersebut tertulis bahwa 280 pucuk senjata api dan 6.000 butir peluru ini tiba pada Jumat 29 September 2017 pukul 23.30 WIB bertempat di Gedung UNEX Area Kargo bandara Soekarno-Hatta. “Pada hari Jumat tanggal 29 September 2017 Pukul 23.30 WIB bertempat di Gudang UNEX Area Kargo Bandara Soekarno Hatta Telah tiba impor senjata Api dan Amunisi yang diimpor oleh PT. Mustika Duta Mas yang akan didistribusikan ke Korps Brimob Polri dengan menggunakan Pesawat Charter model Antonov AN-12 TB dengan Maskapai Ukraine Air Alliance UKL-4024,” demikian bunyi penggalan pesan yang tersebar berantai tersebut yang dikutip redaksi, Sabtu (30/9/2017).

“Dari informasi yang diperoleh Ind Police Watch (IPW) senjata dan amunisi itu dipasok PT MDM dari luar negeri yang diduga dari Rusia. Polri perlu menjelaskan, apakah senjata dan amunisi ini bagian dari rencana Polri untuk membeli 20.000 pucuk senjata api,” kata Neta S Pane di Jakarta, Sabtu (30/9/2017).

Polri Darurat untuk Ditertibkan

Lebih lanjut, pesan berantai itu juga menuliskan bahwa pesawat charter model Antonov An-12 TB dengan maskapai Ukraine Air Alliance UKL 4024 dengan data pengirim; Arsenal JSCO 100 Rozova Dolina STR, 6100 Kazanlak Bulgaria, dengan alamat penerima; Bendahara Pengeluaran Korps Brimob Polri Kesatriaan Amji Antak Kelapa Dua Cimanggis, Indonesia. Pesawat tersebut memuat senjata api dan amunisi yang diimpor oleh PT. Mustika Duta Mas untuk didistribusikan ke Korps Brimob Polri.

“Semula rencana pembelian senjata api tersebut sempat dipersoalkan Panglima TNI, dengan menyebutkan senjata yang akan dibeli itu jenis SS. Namun Polri kemudian menjelaskan, senjata yang akan dibeli itu bukan jenis SS, melainkan jenis MAG 4. Sebanyak 5.000 pucuk dibeli dari Pindad dan 15. 000 pucuk lainnya dibeli dari luar negeri. Polri tidak menjelaskan siapa yang memasok senjata itu dan dari negara mana senjata itu dibeli. Hanya disebutkan senjata itu untuk Polantas dan Shabara. Namun dari informasi yang diperoleh IPW senjata yang tertahan di Bandara Soekarno Hatta itu jenis SAGL untuk Korps Brimob,” terang Neta lagi.

Adapun data barang yang tertahan di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta tersebut, seperti pesan berantai yang dimaksud, terdiri dari Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) Kalibr 40 x 46mm sebanyak 280 pucuk. Dikemas dalam 28 box (10 pucuk/box), dengan berat total 2.212 kg. Ammunition Castior 40mm, 40x 46mm round RLV-HEFJ with high explosive fragmentation Jump Grenade, dikemas dalam 70 box (84 butir/box) dan 1 box (52 butir), total 5.932 butir (71 box) dengan berat 2.829 kg. Hingga saat ini rekomendasi Kabais TNI terkait ijin masuk impor barang tersebut belum diterbitkan, meskipun sudah diajukan berdasarkan Surat Dankorps Brimob Polri kepada Kabais TNI Nomor B/2122/IX/2017 tanggal 19 September 2017. SUMBER https://nusantaranews.co/ipw-polri-h...oakarno-hatta/
0
3.7K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan