- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Indonesia di Antara Sekuler dan Mitos


TS
fajarnews17
Indonesia di Antara Sekuler dan Mitos

Sebuah Negara yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa akan mengalami perubahan besar secara alamiah mana kala rakyat sudah tidak merasa tertindas, yang sejatinya menjadi warga Negara yang tertindas. Dengan kebebasan individunya akan mencapai puncak kejayaan liberalisme-humanisme sekarang, yang ada adalah kumpulan massa passif dan jinak, yang bukan saja secara sosial submisif tunduk patuh terhadap tatanan sosial yang menindasnya tetapi hidup secara Programable.
Kita disebut sebagai warga negara yang telah “Merdeka” dan apabila masih merasakan belum merdeka maka kita akan menangkalnya dengan kata kata dalam tahap proses atau mengisi “pembangunan”. Sadarkah dengan simbol dua kata ini sebenarnya kita tertindas. Kehidupan kita sebenarnya telah diatur, diadministrasikan dan dikendalikan oleh negara. Sedangkan harta kekayaan yang sebenarnya telah dicuri oleh inflasi. Untuk memahami kondisi kita yang lebih jernih secara gamblang bahwa proses pembangunan sebenarnya proses penindasan dimana dalam era modern kali ini sebenarnya adalah masa gelap dalam kehidupan umat manusia. Kenapa saya katakan begitu karena cara kita hidup telah melawan fitrahnya dan cara ini tidak bisa bertahan selamanya dimana saat ini kita telah berada dalam masa senjakala.
Indonesia Negara Pancasila: Bukan Khilafah, Sekuler Juga Bukan Komunis
Masa jeda atau interegnum, masa kehidupan tanpa kepemimpinan yang adil dan bertanggung jawab sekarang ini, akan berakhir secara alamiah. Sebuah Konsekwensi logis juga kita akan menerima yaitu zaman Baru yang akan membentuk dan Membangun Generasi baru akan menyingsing, sekaranglah senjakala negara bangsa. Bahwasannya kita akan memasuki dan tengah berada dalam ambang keruntuhan demokrasi. Peristiwa ini harus kita sambut dengan merestorasi kehidupan masyarakat yang sesuai dengan fitrahnya, sebuah nomos yang dilhami panduan illahi dengan perantara Agama, Adat dan Pancasila dalam Kebhinekaan yang Tunggal Ika dalam konteks Nusantara.
Revolusi Perancis adalah peristiwa yang menginstitusionalisasi dan mengabsahkan sistem riba dan kapitalisme. Itulah yang terjadi dibelahan dunia barat, sedangkan dibelahan timur peristiwa serupa berlangsung dengan diakhirinya daulah Utsmani. Melalui teknik yang sama yaitu pengenalan dan pemaksaan uang kertas dan pemberlakuannya menjadi sistem riba atau utang berbunga yang bermuara pada terbentuknya “Republik Turki”. Terjadilah trasnformasi pemerintahan menjadi negara, yang selalu diikuti dengan transformasi perdagangan menjadi riba. Negara adalah penyatuan pemerintahan dan perbankan. Selanjutnya “Gerakan Kebangkitan Nasional” yang diikuti lahirnya satu persatu negara-negara bangsa pada abad 20 termasuk lahirnya NKRI adalah pengukuhan sistem baru yang menindas bangsa bangsa baru diwilayah wilayah pinggiran antara lain Kepulauan Nusantara yang kaya raya. https://nusantaranews.co/indonesia-d...ler-dan-mitos/
0
1.7K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan