- Beranda
- Komunitas
- News
- Melek Hukum
ASK, Tetangga menandai jln umum sbg property &menghalangi kita untk memasukkan mobil


TS
raditzlawliet
ASK, Tetangga menandai jln umum sbg property &menghalangi kita untk memasukkan mobil
Prelude: mohon maaf sebelumnya, jika thread ini dirasa kurang cocok mohon bisa dihapus. Jika ada kesalahan penulisan mohon bisa dibantu merevisi.
Halo gan,
Sya ada kasus menarik di tempat saudara saya di Denpasar. sya dan saudara saya (orangnya cewek, tpi sebut saja Sista) merantau disini tpi sudah sangat lama sekali. "Sista" tinggal di gang buntu nomor 2 paling pojok. Jalan didepan gang cukup untuk 2 mobil, tetapi di rumahnya hanya selebar 3.5m hingga pojok (jalannya mengecil gitu hingga pojok). Klo mau masukkan mobil ke rumah, harus ambil haluan hingga ke jalan depan rumah pojok an. Awalnya tidak ada masalah, tetangga pojok an sudah paham dan jalan selalu bersih. sampai akhirnya tetangga sebelah ditempati oleh penghuni baru.

Tetangga penghuhi baru (sebut saja Neighbor) ini sama2 orang merantau dan sudah sangat lama juga yg akhirnya menempati rumah pojok an tersebut. Dari awal mereka datang sudah seenaknya sendiri hingga sekarang.
- Awal Datang, tidak langsung permisi ke "Sista" / telat permisinya besok2 stelah ada acara syukuran.
- "Neighbor" Tiba2 mengadakan acara syukuran / pengajian, sudah ijin ke kaling, tetapi tidak ijin ke "Sista" sebelum acara mulai. Mereka ijinnya + permisi saat ditengah acara sudah mulai karena saat acara memakai tempat kita untuk penitipan helm. Disini "Sista" sempat kaget saat datang memakai mobil, karna sudah terlanjur masuk dan terpaksa mundur balik. Untungnya jg mobilnya sudah keluar dari rumah. berikut kronologinya.
- "Neighbor" hari - hari berikutnya hingga sekarang seperti melalukan peletakan "tanda property" di jalan depan rumahnya. Ada Kursi bambu hampir selebar jalan. meja kecil, kadang parkir motor tidak dimasukkan, hingga Mobilnya diparkir di pojok an jalan depan rumahnya.
- "Neighbor" sempat ingin membangun joglo / area kongoh2 / tempat cangkruk di jalan pojokan, hingga sudah membeli materialnya jg. Hal Ini sempat ditolak sama sekitar dan dilaporkan ke Kaling setempat, karna sudah ada joglo di depan gang, takutnya malah bikin ribut dan tidak aman.
- "Sista" sudah bilang klo mobilnya butuh space jalan untuk memutar dan memasukkan mobil ke garasi. dan meminta "Neighbor" menyingkirkan barang2nya. (hingga beberapa kali, mungkin 3-4x an), kadang ibu "Sista" (sudah hampir umur 60 lho...) yg menyetir mobil, jg permisi untuk pindahkan barang.
- "Sista" meminta warga lama setempat untuk mengingatkan "Neighbor" masalah barang dan memasukkan mobil, karena tetap menaruh barangnya disana.
- "Neighbor" tetap menaruh barang dijalan, hingga menyulitkan "Sista" untuk memasukkan mobil dan akhirnya mobil ditaruh di depan rumah (posisi lihat gambar).
- Sudah beberapa kali diingatkan oleh "Sista" akhirnya mulai tidak respect dengan mereka.
- Mobil "Sista" akhirnya diparkir didepan rumah ketika dia tdk bisa memasukkan mobilnya. Hal ini pastinya membuat mobil "Neighbor" tidak bisa keluar juga. karna jalannya hanya cukup untuk 1 mobil.
- "Sista" di bel rumahnya untuk diminta "Neighbor" memindah mobilnya masuk karna mau lewat. Sudah diingatkan bahwa mobilnya tidak bisa masuk karna barang2 "Neighbor" jg.
- "Sista" akhirnya memindahkan sendiri barang2 "Neighbor" dijalan seperti meja kecil, motor, hingga menggeret kursi bambu (berat ini cuy, sempat ibunya jg yg menggeret... sya sampe geleng2 denger hal tsb)
- Situasi tetap sama, "Neighbor" tetap seperti itu.
- Bahkan "Sista" mau memasukkan mobil saat mengambil haluan, Ada "Neighbor" disitu pun tidak pindah / diam saja.
- Tidak mempan juga, "Sista" akhirnya mulai capek dengan lisan, akhirnya memakai tanda, "Sista" mengklakson2 untuk tanda "Neighbor" minggir sebentar serta memindah barang2nya, "Sista" jg sudah mulai sedikit dengan kata2 yg keras untuk permisi + mulai tak acuh terhadap mereka.
- "Neighbor" menganggap hal tersebut tidak sopan, akhirnya mereka malah membuat masalah lebih kompleks, Meja tetap dibiarkan hampir setiap hari.
- "Sista" mulai capek melihat hal tersebut, sampai meja kayu kecil dilempar ke lahan kosong. (maaf barang yg berat dan kelihatannya beharga seperti meja bambu, motor, dll dipinggirkan biasa).
- "Neighbor" tetap sama, mereka jg acuh tak acuh tak ada respon sama sekali.
- Saudara "Sista" yg lain melihat hal tersebut, akhirnya mengajak ngobrol singkat dan mengingatkan ini jalan umum. "Neighbor" jg bilang bahwa hal itu karna "Sista" tidak sopan dihadapannya. cekcok panjang lebar, negosiasi diakhiri mereka setuju untk memindahkan barangnya.
- "Neighbor" duduk di pojokan terlihat seperti tampang sangat tidak enak / dendam kesumat dan seperti mengancam saat "Sista" memarkir mobil. Entah apa pikirannya ? sepertinya tidak terima dengan negosiasinya ?.
- Kondisi terakhir kyknya negosiasi berhasil cuman tidak tahu sampai kapan.
==== Bottom Line, "Sista" ingin memasukkan mobilnya karna tahu klo mobilnya diparkir didepan bakal mengganggu jalan untuk lewat. Tetapi "Neighbor" selalu menghalangi "Sista" untuk memasukkan mobilnya dan terpaksa diparkir didepan rumah Yang akhirnya menghalangi "Neighbor" untuk mengeluarkan mobil. Serta mengigatkan jalan yg "Neighbor" dan "Sista" pakai adalah jalan umum ====
==== Sub-Bottom Line, "Sista" sudah mengingatkan beberapa kali ke mereka, dan sepertinya omongan sudah tidak mempan lagi, Akhirnya ia mulai tidak respect dengan mereka. Dan "Neighbor" merespon hal tersebut, baha yg dilakukan "Sista" tidak sopan ikut acuh dan seenaknya. ====
Another info :
- "Neighbor" Memakai lahan kosong untuk parkir , pdhl ini milik orang lain, memang kosong seh, kyknya gk masalah (Update: Kyknya mereka mempunyai 2 mobil, hingga satu diparkir di jalan / lahan kosong, satu didalam)
- "Neighbor" bakar2 di lahan kosong DEKAT jalan, membuat "Sista" jg takut untuk memasukkan mobil, takutnya api menyambar ke bensin mobil.
- "Neighbor" ini bisa dibilang baru setahun menempati rumah barunya (klo di bali ktnya sudah 20 tahun).
- "Neighbor" juga salah pemilik usaha salah satu bakso wonogiri yg ada di daerah sidakarya.
- "Neighbor" kadang melakukan aktifitas komunitas sepeda motor yg cangkruk agak ramai di jalan depan rumahnya berlanjut hingga tengah malam, Sangat menggangu sekali, sempat menyetel radio dan diperingatkan oleh "Sista" karena terlalu keras.
Singkat pertanyaannya... bagaimana menanggapi kasus diatas jika masih bermasalah terus menerus ?
Jujur saja, saya merasa agak malu karena sama2 orang perantauan tapi tidak akur.
Halo gan,
Sya ada kasus menarik di tempat saudara saya di Denpasar. sya dan saudara saya (orangnya cewek, tpi sebut saja Sista) merantau disini tpi sudah sangat lama sekali. "Sista" tinggal di gang buntu nomor 2 paling pojok. Jalan didepan gang cukup untuk 2 mobil, tetapi di rumahnya hanya selebar 3.5m hingga pojok (jalannya mengecil gitu hingga pojok). Klo mau masukkan mobil ke rumah, harus ambil haluan hingga ke jalan depan rumah pojok an. Awalnya tidak ada masalah, tetangga pojok an sudah paham dan jalan selalu bersih. sampai akhirnya tetangga sebelah ditempati oleh penghuni baru.

Tetangga penghuhi baru (sebut saja Neighbor) ini sama2 orang merantau dan sudah sangat lama juga yg akhirnya menempati rumah pojok an tersebut. Dari awal mereka datang sudah seenaknya sendiri hingga sekarang.
- Awal Datang, tidak langsung permisi ke "Sista" / telat permisinya besok2 stelah ada acara syukuran.
- "Neighbor" Tiba2 mengadakan acara syukuran / pengajian, sudah ijin ke kaling, tetapi tidak ijin ke "Sista" sebelum acara mulai. Mereka ijinnya + permisi saat ditengah acara sudah mulai karena saat acara memakai tempat kita untuk penitipan helm. Disini "Sista" sempat kaget saat datang memakai mobil, karna sudah terlanjur masuk dan terpaksa mundur balik. Untungnya jg mobilnya sudah keluar dari rumah. berikut kronologinya.
- "Neighbor" hari - hari berikutnya hingga sekarang seperti melalukan peletakan "tanda property" di jalan depan rumahnya. Ada Kursi bambu hampir selebar jalan. meja kecil, kadang parkir motor tidak dimasukkan, hingga Mobilnya diparkir di pojok an jalan depan rumahnya.
- "Neighbor" sempat ingin membangun joglo / area kongoh2 / tempat cangkruk di jalan pojokan, hingga sudah membeli materialnya jg. Hal Ini sempat ditolak sama sekitar dan dilaporkan ke Kaling setempat, karna sudah ada joglo di depan gang, takutnya malah bikin ribut dan tidak aman.
- "Sista" sudah bilang klo mobilnya butuh space jalan untuk memutar dan memasukkan mobil ke garasi. dan meminta "Neighbor" menyingkirkan barang2nya. (hingga beberapa kali, mungkin 3-4x an), kadang ibu "Sista" (sudah hampir umur 60 lho...) yg menyetir mobil, jg permisi untuk pindahkan barang.
- "Sista" meminta warga lama setempat untuk mengingatkan "Neighbor" masalah barang dan memasukkan mobil, karena tetap menaruh barangnya disana.
- "Neighbor" tetap menaruh barang dijalan, hingga menyulitkan "Sista" untuk memasukkan mobil dan akhirnya mobil ditaruh di depan rumah (posisi lihat gambar).
- Sudah beberapa kali diingatkan oleh "Sista" akhirnya mulai tidak respect dengan mereka.
- Mobil "Sista" akhirnya diparkir didepan rumah ketika dia tdk bisa memasukkan mobilnya. Hal ini pastinya membuat mobil "Neighbor" tidak bisa keluar juga. karna jalannya hanya cukup untuk 1 mobil.
- "Sista" di bel rumahnya untuk diminta "Neighbor" memindah mobilnya masuk karna mau lewat. Sudah diingatkan bahwa mobilnya tidak bisa masuk karna barang2 "Neighbor" jg.
- "Sista" akhirnya memindahkan sendiri barang2 "Neighbor" dijalan seperti meja kecil, motor, hingga menggeret kursi bambu (berat ini cuy, sempat ibunya jg yg menggeret... sya sampe geleng2 denger hal tsb)
- Situasi tetap sama, "Neighbor" tetap seperti itu.
- Bahkan "Sista" mau memasukkan mobil saat mengambil haluan, Ada "Neighbor" disitu pun tidak pindah / diam saja.
- Tidak mempan juga, "Sista" akhirnya mulai capek dengan lisan, akhirnya memakai tanda, "Sista" mengklakson2 untuk tanda "Neighbor" minggir sebentar serta memindah barang2nya, "Sista" jg sudah mulai sedikit dengan kata2 yg keras untuk permisi + mulai tak acuh terhadap mereka.
- "Neighbor" menganggap hal tersebut tidak sopan, akhirnya mereka malah membuat masalah lebih kompleks, Meja tetap dibiarkan hampir setiap hari.
- "Sista" mulai capek melihat hal tersebut, sampai meja kayu kecil dilempar ke lahan kosong. (maaf barang yg berat dan kelihatannya beharga seperti meja bambu, motor, dll dipinggirkan biasa).
- "Neighbor" tetap sama, mereka jg acuh tak acuh tak ada respon sama sekali.
- Saudara "Sista" yg lain melihat hal tersebut, akhirnya mengajak ngobrol singkat dan mengingatkan ini jalan umum. "Neighbor" jg bilang bahwa hal itu karna "Sista" tidak sopan dihadapannya. cekcok panjang lebar, negosiasi diakhiri mereka setuju untk memindahkan barangnya.
- "Neighbor" duduk di pojokan terlihat seperti tampang sangat tidak enak / dendam kesumat dan seperti mengancam saat "Sista" memarkir mobil. Entah apa pikirannya ? sepertinya tidak terima dengan negosiasinya ?.
- Kondisi terakhir kyknya negosiasi berhasil cuman tidak tahu sampai kapan.
==== Bottom Line, "Sista" ingin memasukkan mobilnya karna tahu klo mobilnya diparkir didepan bakal mengganggu jalan untuk lewat. Tetapi "Neighbor" selalu menghalangi "Sista" untuk memasukkan mobilnya dan terpaksa diparkir didepan rumah Yang akhirnya menghalangi "Neighbor" untuk mengeluarkan mobil. Serta mengigatkan jalan yg "Neighbor" dan "Sista" pakai adalah jalan umum ====
==== Sub-Bottom Line, "Sista" sudah mengingatkan beberapa kali ke mereka, dan sepertinya omongan sudah tidak mempan lagi, Akhirnya ia mulai tidak respect dengan mereka. Dan "Neighbor" merespon hal tersebut, baha yg dilakukan "Sista" tidak sopan ikut acuh dan seenaknya. ====
Another info :
- "Neighbor" Memakai lahan kosong untuk parkir , pdhl ini milik orang lain, memang kosong seh, kyknya gk masalah (Update: Kyknya mereka mempunyai 2 mobil, hingga satu diparkir di jalan / lahan kosong, satu didalam)
- "Neighbor" bakar2 di lahan kosong DEKAT jalan, membuat "Sista" jg takut untuk memasukkan mobil, takutnya api menyambar ke bensin mobil.
- "Neighbor" ini bisa dibilang baru setahun menempati rumah barunya (klo di bali ktnya sudah 20 tahun).
- "Neighbor" juga salah pemilik usaha salah satu bakso wonogiri yg ada di daerah sidakarya.
- "Neighbor" kadang melakukan aktifitas komunitas sepeda motor yg cangkruk agak ramai di jalan depan rumahnya berlanjut hingga tengah malam, Sangat menggangu sekali, sempat menyetel radio dan diperingatkan oleh "Sista" karena terlalu keras.
Singkat pertanyaannya... bagaimana menanggapi kasus diatas jika masih bermasalah terus menerus ?
Jujur saja, saya merasa agak malu karena sama2 orang perantauan tapi tidak akur.
Diubah oleh raditzlawliet 05-10-2017 13:00
0
3.2K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan