- Beranda
- Komunitas
- News
- Media Indonesia
Hampir tak Ada Oksigen di Kali Bekasi
TS
Media Indonesia
Hampir tak Ada Oksigen di Kali Bekasi

KANDUNGAN oksigen di aliran Kali Bekasi dinyatakan rendah setelah Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bekasi melakukan uji coba sampel air sungai tersebut. Bahkan, biota laut pun menolak untuk hidup di air sungai yang sering tercemar tersebut.
Kepala Dinas LH Kota Bekasi Jumhana Luthfi menyampaikan kandungan oksigen yang harusnya ada dalam air minimal punya baku mutu sebesar 4 Mg/L. Namun ketika hasil uji laboratoriun keluar kandungan oksigen yang ada di Kali Bekasi hanya 0,584 Mg/L.
"Biota laut jelas tidak bisa hidup di dalamnya, padahal sungai ini adalah sungai alam," ujar Luthfi, Jumat (29/9).
Kondisi itu jelas tidak menguntungkan ketika air tersebut harus diolah menjadi air bersih untuk konsumsi manusia. Apalagi, di Kali Bekasi tak hanya oksigen saja yang rendah. Kandungan lain yang perlu diwaspadai ialah kandungan klorin yang tinggi di air Kali Bekasi. Kandungan klorin atau zat kimia yang mengadung racun mencapai 3,10 Mg/L, padahal maksimalnya 0,03 Mg/L.
"Klorinnya sudah melebihi baku mutu yang seharusnya," kata Luthfi.
Setelah diselidiki, pihaknya mendapati dua perusahaan yang terindikasi membuang limbah ke sungai. Perusahaan pertama ialah PT Mikie Oleo Nabati Industri. Perusahaan itu tak memiliki izin pembuangan air limbah.
Sebetulnya, perusahan tersebut memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Namun salah satu filternnya atau penjernih air sedang mati. Kesalahannya adalah ketika filter di pengolahan limbah tersebut mati, perusahan tersebut tetap membuang limbah cairnya ke Kali Bekasi. Padahal limbah tersebut belum diolah.
Kata Luthfi, perusahaan mengaku tidak membuang limbah cair sehingga tak mengurus izin buang. Padahal kenyataan di lapangan perusahaan dengan aktual membuang air kental hasil pencucian minyak. Sedangkan air kental hasil cucian itu menyatu dengan saluran internal pabrik, sehingga berpotensi mengalirkan air keruh ke daerah aliras sungai (DAS) Cileungsi. Dengan begitu, mengurangi kualitas oksigen di dalam Kali Bekasi.
"Perusahaan berjanji memperbaiki sampai dengan empat hari ke depan," kata dia.
Di lokasi kedua, kata dia, PT Jeil Indonesia di Bojongmenteng, Rawalumbu tak bisa menunjukkan dokumen pengolahan limbah. Padahal, limbah yang diproduksi mengandung racun. "Perusahaan bilang limbah di pihak ketigakan, tapi tidak bisa menunjukkan dokumen, dan bukti-buktinya," kata dia.
Karena itu, perusahaan sablon dan bordir tersebut diminta menunjukkan dokumen-dokumen yang diminta pemerintah. Jika masih belum bisa, pemerintah akan mengambil tindakan tegas. "Produksi limbahnya diduga mengandung klorida," kata dia. (X-12)
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...asi/2017-09-29
---
Kumpulan Berita Terkait :
-
Rayakan HUT KAI, Jokowi Naik KA Komuter-
Jonan Yakin 16.981 Unit Converter Kit BBG Tersalurkan di Akhir Tahun-
MPR Serius Wujudkan GBHNanasabila memberi reputasi
1
756
1
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan