Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

babi.jijikAvatar border
TS
babi.jijik
Maaf Jenderal, PKI Zaman Sekarang Berjubah Khilafah!


Sejak Pilkada DKI masyarakat Indonesia dipertontonkan banyak orang bersurban dan berbaju ala Timur Tengah yang menghiasi media-media mainstream atau TV Nasional. Tiap hari kita disuguhi perdebatan yang membahas ayat-ayat suci yang dianggap dinistakan oleh pejabat Gubernur. Demo-demo togel, 411, 212, memperlihatkan ratusan ribu manusia berbaju gamis dan menunjukkan demikian religiusnya manusia Indonesia.

Setelah pejabat itu di penjara, bukannya persoalan selesai. Tiba-tiba muncul tuduhan adanya sekelompok manusia atheis yang ingin melakukan makar dan mungkin mendirikan Republik Komunis Indonesia.

Jenderal, mari berfikir secara fakta dan logika sebelum ilusi memasuki pikiran.

Bapak Jenderal silahkan mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan atau Penjara. Adakah yang tertangkap dan di penjara karena berafiliasi dengan komunis atau mempunyai paham komunis serta ingin mengubah ideologi Negara Indonesia dengan ideologi buatan Karl Marx ?

Penjara-penjara di Indonesia dipenuhi selain pengguna Narkoba, persentase kedua adalah para teroris yang sangat-sangat religious dan menganggap Pemerintahan Indonesia adalah Thogut atau Setan.

Minimal 20 tahun terakhir atau sejak Densus 88 berdiri, apakah menemukan orang-orang yang berafiliasi dengan komunis?, tidak sama sekali Jenderal. Mereka justru menemukan orang yang konon sangat taat beribadah dan karena sangat taatnya, merasa dirinya sebagai wakil Tuhan dan berhak mengadili sesama manusia dengan membunuh dan meledakkan orang-orang yang dianggap kafir.

Selama minimal 20 tahun terakhir ini, kita mengenal tokoh-tokoh seperti Abubakar Baasyir, Nurdin M TOP, Dokter Ashari, Santoso, Muchlas , Imam Samudera, Hambali dan lainnya. Apakah mereka PKI ? , bukan Jenderal . Mereka orang-orang yang sangat-sangat religius dan selalu menyebut nama Allah. Nama-nama mereka juga sangat terkenal di dunia sebagai teroris Internasional. Apakah ada tokoh-tokoh PKI yang sebesar nama tokoh-tokoh diatas selama ini, selain Letkol Untung dan DN Aidit th 1960-an.

Peledakan Bom di Bali yang menewaskan lebih dari 200 orang, Bom Hotel JW Mariot, Bom Thamrin, Bom Solo yang menyebabkan terbunuhnya satu anggota Banser. Lalu Bom di Kalimantan, Tangerang dan yang terakhir di Kampung Melayu, Jakarta apakah dilakukan oleh anggota PKI? Bukan Jenderal. Hasil penyelidikan Polisi dan Densus 88 di tempat asal pelaku bom ditemukan banyak kitab-kitab jihad dan kitab-kitab yang menunjukkan pelakunya bukan Atheis.

Selama ini kita mengenal istilah pengantin Surga, 72 bidadari di langit yang akan menyambut mereka dari kematiannya karena Jihad, apakah dari PKI? Bukan Jenderal, PKI adalah mahluk Atheis yang tidak mempercayai adanya Surga apalagi Malaikat.
Lalu di mana tokoh-tokoh PKI yang ditakutkan selama ini? Apakah mereka bisa menghilang bak Nyai Roro Kidul atau bisa melintas dimensi yang tiba-tiba muncul begitu saja dan menjatuhkan Pemerintahan?

Jenderal pasti memahami, sebuah gerakan yang akan melakukan pemberontakan pasti tidak muncul tiba-tiba. Pasti mempunyai perencanaan dan system yang terorganisasi sangat baik di tingkat bawah mulai dari RT, RW, Kelurahan hingga Kecamatan. Apakah demikian hebatnya PKI yang selama ini tidak terdeteksi oleh Kepolisian, tiba-tiba menggulingkan pemerintahan yang sah.

Apakah Jenderal lebih mempercayai orang-orang seperti Alfian Tanjung, Amien Rais, dan tokoh-tokoh lainnya yang menyebut-nyebut munculnya kembali Komunis di Indonesia, dibandingkan Kepolisian Indonesia atau Densus 88. Entah kalau Jendreal menganggap mereka mempunyai kemampuan Metafisika dan keahlian sebagai Paranormal sehingga tentara kerajaan Laut Pantai Selatan-pun tampak pula oleh mereka.

Kenapa Jenderal lebih takut kepada musuh yang masih diduga keberadaannya dibandingkan dengan lawan yang jelas-jelas di depan mata.

Orang-orang yang lebih berbahaya dan hendak mengubah ideologi Pancasila menjadi ideologi Khilafah sudah banyak bertebaran di mana-mana. Kaderisasi mereka dari tingkat RT, RW, Kelurahan hingga ke mesjid atau tempat ibadah sudah sangat masif. Bahkan diduga melalui HTI dan salah satu Parpol Legal di Indonesia.

Kenapa Jenderal tidak bergerak yang nampak dahulu ketimbang menakuti hantu yang entah keberadaanya masih dipertanyakan. [ARN]
https://arrahmahnews.com/2017/09/24/...ubah-khilafah/
0
9.2K
92
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan