- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sampaikanlah Pesan Dengan Tepat dan Benar


TS
skydavee
Sampaikanlah Pesan Dengan Tepat dan Benar

Pesan adalah sesuatu yang ingin disampaikan. Baik itu berupa visualisasi gambar, bisa juga rentetan tulisan atau melalui bahasa verbal.
Meski kelihatannya mudah, tapi jika dilakukan serampangan, justru pesan yang dimaksud tidak akan tersampaikan. Makanya, membuat pesan yang efektif itu butuh belajar. Dan yang namanya belajar, itu pasti ada kekeliruan. Mari kita belajar dari kesalahan tersebut.
Bagi pecinta televisi, entah apapun acara yang ditayangkan, pastilah sering melihat banyak iklan pada lacar kacanya. Mulai iklan kecantikan, iklan kesehatan, iklan perabotan, sampai iklan parpol menjelang diadakannya pemilu. Malahan, dulu ada iklan nyanyian mars dari salah satu parpol.
Walahhh, saking seringnya, anak saya yang masih Paud, hapal sampai khatam. Disuruh ngaji blepotan, giliran disuruh nyanyi, nyanyinya lagu mars itu. Sepertinya anak saya ada bakat jadi politikus.
Tujuan dari berbagai iklan itu adalah menyampaikan pesan, sekaligus promosi yang kadang menjengkelkan. Ya, kayak iklan mars itu. Durasinya sih gak panjang, tapi mbok ya frekuensinya jangan ngalahin orang minum obat. Tapi sudahlah, untung KPI turun tangan. Kalau gak, bisa saya banting itu televisi.
Seperti diulas pada kalimat diatas, menyampaikan pesan itu ada beberapa persyaratan. Agar pesan yang kita sampaikan, ter-delivereddengan sukses dan kesannya bukan sekedar pepesan kosong.
Spoiler for Semacam ilustrasi...:
Kontribusi dari para agan dan sista, sangat diharapkan agar artikel ini menjadi lengkap dan mendekati sempurna. Kenapa tidak sempurna? Karena sesungguhnya, kesempurnaan hanya milik Tuhan.
Berikut ini ada beberapa poin dari saya, agar pesan yang ingin kita sampaikan terkirim dengan baik, cukup mengesankan dan orang jadi paham.
1. Tidak Ambigu
Ambigu tidak sama dengan ambeien. Harap diperhatikan ya? Ini pelajaran waktu SD. Masih pada ingat?
Ambigu artinya memiliki makna lebih dari satu. Contoh, "Sini bre, saya mau kasi tahu".
Ini orang mau kasi "tahu" makanan, atau mau kasi "tahu" sesuatu? Ambigu kan? Silakan pelajari kalimat-kalimat ambigu yang lain. Nanti kalau terlalu detail, bakalan panjang trit ini.
Spoiler for kalimat beginian bisa multitafsir:
Jangan dianggap remeh, mungkin saja dengan mempelajari "keambiguan" ini, para agan bisa sukses jika maen ke Thailand.
Ada apa dengan Thailand? Banyak gajah? Iya. Juara AFF U-18 kemaren? Iya? Tapi bukan itu yang saya maksud. Dengan memahami ambigu-ambigu ini, khususnya para agan supaya tidak mudah terjebak dengan paras elok mahluk sana, yang sepintas lalu "mirip" perempuan. Mentang-mentang cantik aja, langsung disosor. Eh, ternyata sama-sama berbatang. Hayoo, dijamin langsung naik pitam.
Agar pesan tersampaikan, hindari penggunaan kata yang bersifat ambigu ya? Biar penerimanya gak bingung. Apalagi sampai gagal paham.
Spoiler for Perhatikan gambar ini baik² ya?:
2. Kalimat yang Ringkas
Jika pesan itu dibuat melalui tulisan, maka gunakan kalimat yang ringkas. Contohnya bisa kita lihat pada pesan undangan. Baik itu undangan pernikahan pertama, pernikahan kedua, ketiga dan seterusnya. Terlebih undangan rapat RT.
Cukup ringkas kan? Kita jadi tahu maksudnya.
Gak perlu undangan pernikahan sampai berjilid-jilid. Pake kata pengantar, latar belakang, rumusan masalah sampai pembahasan. Heiiiii!!!.... Itu undangan apa skripsi tong???
Selain bikin sebal yang baca, toh undangan pada akhirnya berakhir ditempat sampah. Kalau bagusan dikit, bolehlah disimpan buat kenang-kenangan.
So, gunakan bahasa ringkas saja. Pesan tersampaikan, dan tentu saja, penerima pesan paham dengan apa yang kita inginkan.
3. Matikan Fitur Auto Koreksi di Gadget
Berhati-hati jika menyampaikan pesan melalui gadget. Seperti yang kita ketahui, ada fitur yang suka mancing keributan karena main inputkata tanpa kita mau. Contoh, mau tanya "apa kabar?", Malah dikoreksi jadi "apa kabur?".
Ya, kalau itu mah masih wajar. Apesnya, pas lagi nulis pesan buat balas sms emak. Niatnya balas "lagi nemenin teman", keliru nulis jadi "nenenin teman". Siap-siap aja di gorok.
4. Perhatikan Penempatan Tanda Baca
Tanda baca terdiri dari beberapa bentuk. Diantaranya adalah tanda titik, koma, tanda seru, dan tanda tanya.
Dalam penyampaian pesan melalui tulisan, tanda baca memiliki fungsi supaya tulisan yang disusun dari rangkaian kata-kata menjadi jelas. Tanda baca juga bisa dijadikan sebagai representasi dari ekspresi.
Misalkan pada tanda baca seru, yang dilambang seperti ini : !
Tanda tersebut adalah bentuk sebuah penegasan.
"Harap datang ke kantor tepat waktu...!!!
Walah, itu jelas si boss lagi esmosi tingkat dewa dewi.
Nah, ada juga contoh penulisan tanda baca, yang ternyata bisa menyelamatkan nyawa manusia. Info ini saya peroleh dari pembaca kaskuser yang setia.
Andai dia cewek, pasti cantik, dan bila cowok, mesti dia ganteng. Tapi kalau ternyata tidak berjenis kelamin kedua-duanya, pasti dia mahluk langka.
Saya ambil contoh:
”Ayo makan, anak-anak...!”
Lalu bandingkan dengan :
"Ayo makan anak-anak...!"
Berapa nyawa tertolong? Tergantung ada berapa anak ada disana. Padahal pembedanya hanya tanda koma (,) bukan?
Lalu, bagaimana dengan kalimat yang menggunakan kata "pakai" dengan tidak?
Udah deh agan dan sista. Gak usah dibahas disini yach? Saya gak mau terjadi hal-hal yang nantinya berpotensi terjadi sebuah keributan. Cukup tau aja.
5. Memiliki Wawasan yang Cukup dan Sampaikan Dengan Cara yang Tepat Serta Gesture Tubuh yang Pas
Jika poin diatas menyampaikan pesan melalui tulisan, pada poin selanjutnya adalah melalui bahasa verbal, atau ucapan. Biasanya, pada saat berpidato.
Apa yang dimaksud dengan cara yang tepat?
Seorang orator handal yang ingin menyampaikan pesan kudu memiliki wawasan yang luas. Itu sebuah keharusan. Buat apa sih? Agar audien menyimak, dan pesan tersampaikan. Caranya?
Ambil poin dasar yang ingin disampaikan, lalu buatlah improvisasi. Tanpa menghilangkan substansi, improvisasi terbukti ampuh membuat suasana lebih hidup. Ditambah lagi dengan berbagai gesture tubuh yang pas. Istilahnya, menghayati.
Jika lagi bercerita tentang suasana haru jamaah yang tertipu First Travel, pasanglah mimik sedih. Jangan malah ketawa. Wah, bisa-bisa batu berterbangan. Atau gawatnya lagi, pulang tinggal nama.
Jadi, sampaikanlah dengan cara dan gesture tubuh yang tepat. Dengan demikian, pesan anda tersampaikan, dan bukan malah bikin orang ngantuk. Gregetan ya? Lagi pidato, eh ditinggal tidur. Biasanya kalau khutbah hari Jum'at neh. Cek sendiri aja kalo ga percaya. Jangan tanya saya. Lah wong saya juga ikutan tidur.
Spoiler for Ini terjadi di negara tetangga. Bukan Indonesia. (jangan) Percayalah sama saya:
6. Lihat SIKON
Situasi dan kondisi yang terjadi ini kejadian nyata dan bukan khayalan semata. Ceritanya, lagi ada KKN. Jangan salah sangka, KKN yang dimaksud bukan akronim dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme. Tapi Kuliah Kerja Nyata.
Karena saya tinggal dikampung, tibalah suatu hari gerombolan mahasiswa datang ke tempat saya. Wuihhh, saya yang waktu itu masih kecil, kaget. Keliatan aura smart-nya. Apalagi beberapa dari mereka bicara menggunakan satu atau dua kalimat yang asing dan asing. Bener-bener asing... Skip...
Nah, ketika malam hari, beberapa mahasiswa melakukan dialog. Kalau jaman dulu, kayak kelompencapir. Gitulah kira-kira.
Karena sebagian dari kami hidup sebagai petani (petani sawit dan karet), maka diberi penyuluhan oleh mahasiswa yang ganteng dan cantik itu. Kebetulan, mereka adalah mahasiswa dan mahasiswi fakultas pertanian. Niatnya bagus dan sungguh mulia. Tapi begitu selesai acara, saya iseng tanya Bapak saya. Bapak saya itu adalah mertuanya isteri saya, kakeknya anak-anak saya.... Haaalllahhhh...
"Pak, pahamnya yang dibilang sama orang-orang itu?" Dengan senyum bangga, bapak saya menjawab, "oohhh, tentu tidakkk".
Glodaaakk...@#&!!!
Memahami situasi dan kondisi merupakan faktor penting dalam penyampaian sebuah pesan. Sama seperti poin-poin diatas, jika sikon tidak dipahami, maka merupakan sebuah tindakan sia-sia berbicara panjang lebar. Liatlah dulu siapa lawan bicara kita, apa profesinya baru sesuaikan dengan tingkat "pengetahuan" mereka.
Lah dikampung bicara pake bahasa akademik yang njelimet. Penonton ya bubar. Kalaupun ada yang bertahan sambil angguk-angguk kepala, kali aja gengsi dan pura-pura ngerti. Contohnya ya kayak Bapak saya tadi.
Jadi kesimpulannya, agar pesan tersampaikan, mari kita liat beberapa aspek yang bisa menunjang dan mendukung pesan tersampaikan. Bicaralah sesuai dengan tingkatan lawan bicara kita. Bukan lalu merangkai kata-kata asing, yang mungkin saja seumur hidup baru mereka dengar.
Perhatikan pula jika ingin menyampaikan pesan ke kawan-kawan kita yang memiliki sedikit gangguan pada pendengaran. Usahakan mengucapkan pesan verbal dengan jelas. Nanti disuruh ambil tenda, malah pikirnya maen ke rumah janda.
Spoiler for Hati² menyampaikan pesan pada teman yang memiliki sedikit gangguan pada pendengaran:
Nah, kaskuser semua, itu dia secuil tips bagaimana menyampaikan pesan dengan baik dan benar. Tujuan utamanya adalah, pesan tersampaikan, dan yang terima memahami. Jangan justru malah bikin salah paham, apalagi sampai gagal paham.
Anda setuju dengan tips-tips tersebut? Jika tidak setuju dan dianggap ngaco, itu hak anda. Karena pada dasarnya, saya juga berpikir hal yang sama.
NB : Mohon doanya para kaskuser semua.
Dalam waktu dekat, saya akan mengadakan seminar dengan judul "tips menjadi penulis dan orator handal".
Tak lupa, saya juga menyediakan sprei anti ngompol......haaishhh...!!!
Salam
©Skydavee...

Spoiler for Source:
Diubah oleh skydavee 06-10-2017 18:48
1
18.4K
160


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan