Di halaman belakang puisi ini
Aku menemukan perasaan yg terpaksa harus ditinggalkan, karna kopi yg dihidangkan.
Berasa terlalu manis, hingga sang peminum. Ingin mencoba sesuatu yg lebih pekat
Di halaman belakang puisi ini
Aku menemukan tawa, sebagai tindakan perpisahan paling menyenangkan
Dia memaksamu sadar, bahwa kau hanyalah gula
Pada kopinya yg terlalu manis.
Di halaman belakang puisi ini
Waktu terpaksa menyardakanmu
Bahwa dia hanya menggagapmu
Sebagai kopi yg terlalu manis.