- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ternyata Ini Kisah Lucu Asal Muasal Istilah “Debat Kusir", Kaskuser Wajib Tahu


TS
mamokgalau
Ternyata Ini Kisah Lucu Asal Muasal Istilah “Debat Kusir", Kaskuser Wajib Tahu
Quote:
Quote:
Bagi agan/aganwati kaskuser sekalian, baik nubi hingga sepuh, mungkin sering mendengar istilah “debat kusir”. Di Kaskus yang tercinta, debat kusir biasanya kita temui pada forum atau thread yang menuai kontroversi. Misalnya forum Berita dan Politik yang sekarang menjadi arena utama pertarungan antara Nastak dan Nasbung hingga thread-thread Flat Earth yang tidak berkesudahan. Forum-forum lain pun terkena imbasnya, contohnya “lonje rasa bepe”. Apalagi sudah menyinggung konten SARA, debat kusir yang tersaji didalam kolom komeng akhirnya dihentikan secara paksa oleh admin KASKUS.
Sebenarnya apasih arti sebenarnya debat kusir? darimana toh asal muasalnya? Yuk cekidot.
Sebenarnya apasih arti sebenarnya debat kusir? darimana toh asal muasalnya? Yuk cekidot.
Quote:
Quote:
DEBAT
debat/de·bat/ /débat/ n pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Spoiler for mulus debat:

debat/de·bat/ /débat/ n pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Quote:
KUSIR
kusir/ku·sir/ n orang yang menjalankan kereta kuda (dokar, andong, dan sebagainya); sais.
Spoiler for mulus kusir:

kusir/ku·sir/ n orang yang menjalankan kereta kuda (dokar, andong, dan sebagainya); sais.
Quote:
jadi, debat kusir adalah pertukaran pendapat orang yang menjalankan kereta kuda mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. LOL. Bukan dong, ini yang bener...
Quote:
DEBAT KUSIR Versi KBBI
debat kusir/de·bat ku·sir/ n debat yang tidak disertai alasan yang masuk akal;
Spoiler for mulus KBBI:

debat kusir/de·bat ku·sir/ n debat yang tidak disertai alasan yang masuk akal;
Quote:
Kisah lucu asal muasal debat kusir berbagai versi
Quote:
Versi Pertama
Pada suatu hari KH. Agus Salim sedang naik delman yang dikendalikan oleh seorang kusir, tiba-tiba kudanya kentut (buang angin), maka KH Agus Salim berkomentar, "kasihan ya, kudanya masuk angin..."
Lalu kusirnya menjawab, "tidak, kuda saya keluar angin."
Agus Salim berkata lagi "iya itu artinya masuk angin", lagi-lagi kusirnya menjawab, "tidak, itu artinya keluar angin."
Demikianlah sampai ke tempat tujuan, perdebatan apakah kuda tsb masuk angin atau keluar angin tidak berakhir, sehingga KH. Agus Salim terus mengingat debatnya bersama kusir tersebut.
Di PBB dia bisa menang berdebat dengan para diplomat mancanegara, tapi di kampungnya sendiri dia kalah berdebat dengan kusir delman.
Disuatu rapat penting yang menentukan nasib Republik Indonesia, saat memasuki fase tanpa titik temu dalam sidang tersebut, KH. Agus Salim mengingatkan semua peserta agar menghindari debat kusir. Kontan, bertanya-tanyalah semua anggota pertemuan tersebut, apa itu debat kusir? Maka diceritakanlah kisah KH. Agus Salim berdebat dengan kusir di atas. Sejak saat itu debat kusir menjadi istilah yang lazim digunakan rakyat Indonesia sampai sekarang.
Spoiler for 1:

Pada suatu hari KH. Agus Salim sedang naik delman yang dikendalikan oleh seorang kusir, tiba-tiba kudanya kentut (buang angin), maka KH Agus Salim berkomentar, "kasihan ya, kudanya masuk angin..."
Lalu kusirnya menjawab, "tidak, kuda saya keluar angin."
Agus Salim berkata lagi "iya itu artinya masuk angin", lagi-lagi kusirnya menjawab, "tidak, itu artinya keluar angin."
Demikianlah sampai ke tempat tujuan, perdebatan apakah kuda tsb masuk angin atau keluar angin tidak berakhir, sehingga KH. Agus Salim terus mengingat debatnya bersama kusir tersebut.
Di PBB dia bisa menang berdebat dengan para diplomat mancanegara, tapi di kampungnya sendiri dia kalah berdebat dengan kusir delman.
Disuatu rapat penting yang menentukan nasib Republik Indonesia, saat memasuki fase tanpa titik temu dalam sidang tersebut, KH. Agus Salim mengingatkan semua peserta agar menghindari debat kusir. Kontan, bertanya-tanyalah semua anggota pertemuan tersebut, apa itu debat kusir? Maka diceritakanlah kisah KH. Agus Salim berdebat dengan kusir di atas. Sejak saat itu debat kusir menjadi istilah yang lazim digunakan rakyat Indonesia sampai sekarang.
Quote:
Versi Kedua
Ceritanya sama dengan versi pertama hanya saja si kusir (sais) yang kentut (buang angin). Merasa si kusir kurang sopan, karena sang kusir duduknya membelakang penumpang, KH. Agus Salim menyindir si kusir tanpa berusaha menyinggung perasaannya.
"Kasihan, kudanya masuk angin ya bang?" tanya KH. Agus Salim.
"Tidak pak, kudanya keluar angin", jawab
perdebatan antara "masuk angin" dan "keluar angin" tidak terdapat titik temu sampai KH. Agus Salim ke tempat tujuan. Cerita selanjutnya sama dengan kisah pertama.
Spoiler for 2:

Ceritanya sama dengan versi pertama hanya saja si kusir (sais) yang kentut (buang angin). Merasa si kusir kurang sopan, karena sang kusir duduknya membelakang penumpang, KH. Agus Salim menyindir si kusir tanpa berusaha menyinggung perasaannya.
"Kasihan, kudanya masuk angin ya bang?" tanya KH. Agus Salim.
"Tidak pak, kudanya keluar angin", jawab
perdebatan antara "masuk angin" dan "keluar angin" tidak terdapat titik temu sampai KH. Agus Salim ke tempat tujuan. Cerita selanjutnya sama dengan kisah pertama.
Quote:
Versi Ketiga
Versi ketiga ini merupakan "remake" dari kisah KH. Agus Salim, hanya aktornya saja yang berbeda yaitu Mantan Menteri Penerangan jaman Orde Baru, Bpk. Harmoko. Mungkin juga ini merupakan versi parodinya dari seseorang yang mengkritik seorang menteri pada pemerintahan Orde Baru. Kurang lebih begini ceritanya...
ketika Birokrat ulung Indonesia pada jaman orde baru Harmoko iseng naik delman (dokar) dari rumah menuju tempat kerjanya. Baru beberapa meter delman melaju, tercium bau menyengat yang tidak enak. Kemudian:
Pak Harmoko : “Bang, delmannya kok bau yach ?”.
Kusir yang juga merasakan adanya bau itu langsung menjawab : “iya maaf pak, kudanya kentut !”
Pak Harmoko menimpali : “ Kudanya masuk angin tuch, makanya kalau malam masukkan ke kandang”
Merasa disalahkan Kusir lantas membantah : “Bukan masuk angin pak, tapi keluar angin”
Sebagai seorang birokrat ulung tentu menjawab lagi sambil berusaha meyakinkan si kusir : “Masuk Angin ah!”
Kusir yang merasa berpengalaman merawat kuda lantas menjawab lagi : “paaaaak, yang namanya kentut itu bukan memasukkan angin tapi mengeluarkan angin , jadi keluar angin ! bapak ini gimana sich ?
Pak Harmoko masih tetap berusaha meyakinkan dengan menambah referensi “menurut petunjuk bapak presiden, “… kuda itu masuk angin !
Pak Harmoko dan Kusir tetap pada pendiriannya tentang kentut (kuda) sampai akhirnya Pak Harmoko turun dari dokar untuk menuju kantor dan kusir kembali ke jalan untuk mencari penumpang lainnya.
Spoiler for 3:

Versi ketiga ini merupakan "remake" dari kisah KH. Agus Salim, hanya aktornya saja yang berbeda yaitu Mantan Menteri Penerangan jaman Orde Baru, Bpk. Harmoko. Mungkin juga ini merupakan versi parodinya dari seseorang yang mengkritik seorang menteri pada pemerintahan Orde Baru. Kurang lebih begini ceritanya...
ketika Birokrat ulung Indonesia pada jaman orde baru Harmoko iseng naik delman (dokar) dari rumah menuju tempat kerjanya. Baru beberapa meter delman melaju, tercium bau menyengat yang tidak enak. Kemudian:
Pak Harmoko : “Bang, delmannya kok bau yach ?”.
Kusir yang juga merasakan adanya bau itu langsung menjawab : “iya maaf pak, kudanya kentut !”
Pak Harmoko menimpali : “ Kudanya masuk angin tuch, makanya kalau malam masukkan ke kandang”
Merasa disalahkan Kusir lantas membantah : “Bukan masuk angin pak, tapi keluar angin”
Sebagai seorang birokrat ulung tentu menjawab lagi sambil berusaha meyakinkan si kusir : “Masuk Angin ah!”
Kusir yang merasa berpengalaman merawat kuda lantas menjawab lagi : “paaaaak, yang namanya kentut itu bukan memasukkan angin tapi mengeluarkan angin , jadi keluar angin ! bapak ini gimana sich ?
Pak Harmoko masih tetap berusaha meyakinkan dengan menambah referensi “menurut petunjuk bapak presiden, “… kuda itu masuk angin !
Pak Harmoko dan Kusir tetap pada pendiriannya tentang kentut (kuda) sampai akhirnya Pak Harmoko turun dari dokar untuk menuju kantor dan kusir kembali ke jalan untuk mencari penumpang lainnya.
Quote:
Sekian thread ane, semoga berfaedah mengisi hari-hari agan/aganwati yang penuh ceria. Kalau agan/aganwati punya versi lain, sok dikomeng.
Jangan lupa


Jangan lupa



Spoiler for Sumber:
Quote:
0
27.4K
Kutip
96
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan