Minat tinggi jadi CPNS membuat persaingan jadi super ketat. Dilaporkan BKN, hingga pagi tadi tercatat sebanyak 1.295.925 pelamar telah mendaftar melalui situs SSCN.
Kementerian dengan pelamar terbanyak tetap diduduki oleh Kemendikbud, yakni sebanyak 162.225 pelamar. Sedangkan Lembaga Sandi Negara berada di posisi buncit dengan 62 pelamar.
Sayangnya, kursi CPNS yang disediakan tak sesuai dengan jumlah pelamar yang masuk. Hal ini membuat peserta rela melakukan cara apapun untuk lolos jadi CPNS. Mulai dari belajar, browsing di internet mengenai tes dengan sistem Computer Assist Test hingga latihan soal.
Hanya saja, bukan cuma cara jujur yang dilakukan peserta. Demi bisa lulus ujian, ada juga cara-cara ajaib dan mistis yang dilakukan peserta.
"Berbagai upaya dilakukan agar bisa lolos SKD CAT, dan jimat pun jadi satu 'upaya' agar bisa lolos,"kata Kasubag Hubungan Media dan Antar Lembaga BKN, Diah Eka Palupi pada CNNIndonesia.com saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (26/9).
Peserta tes pembawa jimat ini ada di beberapa daerah antara lain Yogyakarta, Sumatera, dan Kalimantan.
Jimat-jimat ini, lanjut Diah, ditemukan saat panitia seleksi (pansel) melakukan body check atau pengecekan badan peserta. Menurut ketentuan tes, peserta memang dilarang membawa barang yang tidak ada hubungannya dengan tes.
Di Palembang, pansel menemukan seorang peserta membawa jimat yang berbentuk gulungan kain. Sementara itu di Mataram, kain putih berbentuk kotak kecil juga disita pansel. Seorang peserta di Yogkakarta mengenakan gelang sebagai jimat.
"(Jimat) dititipkan ke panitia atau diminta untuk diletakkan di tas yang wajib disimpan di loker," jelas Diah.
Menurut Diah, beberapa peserta ada yang tidak mengakui bahwa barang yang dibawanya adalah jimat. Namun, tetap saja, barang yang tidak berhubungan dengan tes akan disita oleh pansel.