- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
benarkah indonesia nggak bisa membedakan hiburan dan realita?


TS
polos.dan.suci
benarkah indonesia nggak bisa membedakan hiburan dan realita?
pertanyaan ane 1 saja : benarkah indonesia masih tidak bisa membedakan hiburan dan realita? apakah sebodoh itu masyarakat indonesia? iseng iseng ane cari trit mengenai itu, dapet banyak dan komen nya pun sangat mencengangkan. cekidot yah 
itu tadi 4 beritanya, sedangkan inilah komentar yang bikin kita tertawa dan miris
kalo kebanyakan komennya dari trit menkominfo gpp yah, soalnya disono komennya kocak semua 
v
v
v
v
v
wtf?
seneng film pulp fiction sama scarface dibilang orang yang suka kekerasan?
ini komen terbijak, tapi langsung nyindir menkominfo
ini baru komentar yang bener bener menghujat menkominfo, tapi biar begitu ada banyak fakta di komen ini, adakah yang bisa membantah?
ini baru sarkasme mode on
jadi gimana pendapat anda? benarkah orang indonesia nggak bisa bedakan hiburan dan realita?
best komen
v
v
v
v
v
- seperti kata agan, sekalian aja film yang ada konten perangnya / kekerasan (biarpun sedikit) dicekal, terus diganti sama genre yang bener bener nggak bermanfaat kayak horno / whatever (mungkin maksud pemikiran produser indonesia, "kalo film model the raid jadi batas standart film nasional, gw bakal rugi total", jadinya yah bikin genre yang aneh dan ngikutin selera pasar (yang saat ini isinya alay semua)
- ini baru pemikiran logis,rasional. sejarah ditwist/dipelintir karena sebagian besar pada nggak mau tau / nggak ikutin sejarah sejarah penting, jadi maksudnya dipelintir biar orang orang pada nyari tau mengenai sejarah yang asli

Quote:
1. KPI Ancam Hentikan Penayangan Serial Mahabharata di ANTV
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melayangkan surat peringatan kepada pihak Anteve atas tayangan serial Mahabharata. Katanya, jika surat peringatan tak dipatuhi, tayangan serial ini bisa dihentikan.
Dalam surat Nomor 2582/K/KPI/11/14, tertanggal 6 November 2014, KPI menilai tayangan serial Mahabarata yang ditayangkan ANTV pada 1 November 2014 pukul 20.25 WIB melakukan sejumlah pelanggaran, antara lain: tidak memperhatikan ketentuan tentang perlindungan terhadap anak-anak dan remaja; tidak memperhatikan ketentuan tentang penggolongan program siaran; serta larangan adegan kekerasan yang telah diatur dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).
Secara lebih rinci disebutkan, katanya, program tersebut secara eksplisit menayangkan adegan perkelahian antara dua orang serta saling tendang dan memukul dengan menggunakan pedang hingga mengeluarkan darah. KPI menilai tayangan tersebut dapat menimbulkan kengerian dan ketidaknyamanan pada masyarakat.
“Perlu diketahui pelanggaran terhadap larangan adegan kekerasan secara detail dan menampilkan darah berimplikasi pada penghentian program siaran sebaimana diatur dalam P3SPS,” tulis KPI dalam surat peringatan yang dilayangkan.
Serial Mahabharata yang ditayangkan oleh ANTV diambil dari Epos Mahabharata. Salahsatu bagian (Parwa) dari Epos ini memang menceritakan tentang dahsyatnya perang saudara diantara keluarga besar Baharata, yakni antara “Pandawa” dari garis keturunan Pandu dengan “Kurawa” dari garis keturunan Drestrarasta. Peperangan sengit berlangsung di lapangan Kuruksetra yang dikenal dengan “Bharatayuda” (=peperangan keluarga Bharata).
Oleh kalangan umat Hindu, termasuk yang di Bali, Bharatayuda dipandang sebagai simbul peperangan antara “Dharma” (=kebenaran) melawan “Adharma” (=ketidakbenaran). Dalam perang yang dikisahkan berkecamuk selama 11 hari itu, memang terjadi beberapa kali perang tanding sengit antara tokoh di kedua kubu. Bhagawad Gita, salahsatu Kitab Suci Hindu yang sangat populer dan banyak dipelajari oleh berbagai kalangan di seluruh dunia, diintisarikan dari nasehat Bhasudewa Krisna kepada Arjuna menjelang peperangan berlangsung.
KPI, dalam suratnya, meminta kepada pihak ANTV Untuk melakukan evaluasi internal atas tayangan tersebut serta melakukan editing terhadap muatan kekerasan yang dinilai tidak sesuai dengan P3SPS atau memindahkan program siaran ke jam tayang dewasa yaitu di atas pukul 22.00 WIB. Jika permintaan ini tidak dipatuhi, katanya bisa berakibat pada pelarangan tayang sepenuhnya, yang artinya serial Mahabharata terpaksa dilarang tayang samasekali.
sumber : http://popbali.com/kpi-ancam-hentika...arata-di-antv/
kalo mau cari tritnya : http://www.kaskus.co.id/thread/5462e...arata-di-antv/
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melayangkan surat peringatan kepada pihak Anteve atas tayangan serial Mahabharata. Katanya, jika surat peringatan tak dipatuhi, tayangan serial ini bisa dihentikan.
Dalam surat Nomor 2582/K/KPI/11/14, tertanggal 6 November 2014, KPI menilai tayangan serial Mahabarata yang ditayangkan ANTV pada 1 November 2014 pukul 20.25 WIB melakukan sejumlah pelanggaran, antara lain: tidak memperhatikan ketentuan tentang perlindungan terhadap anak-anak dan remaja; tidak memperhatikan ketentuan tentang penggolongan program siaran; serta larangan adegan kekerasan yang telah diatur dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).
Secara lebih rinci disebutkan, katanya, program tersebut secara eksplisit menayangkan adegan perkelahian antara dua orang serta saling tendang dan memukul dengan menggunakan pedang hingga mengeluarkan darah. KPI menilai tayangan tersebut dapat menimbulkan kengerian dan ketidaknyamanan pada masyarakat.
“Perlu diketahui pelanggaran terhadap larangan adegan kekerasan secara detail dan menampilkan darah berimplikasi pada penghentian program siaran sebaimana diatur dalam P3SPS,” tulis KPI dalam surat peringatan yang dilayangkan.
Serial Mahabharata yang ditayangkan oleh ANTV diambil dari Epos Mahabharata. Salahsatu bagian (Parwa) dari Epos ini memang menceritakan tentang dahsyatnya perang saudara diantara keluarga besar Baharata, yakni antara “Pandawa” dari garis keturunan Pandu dengan “Kurawa” dari garis keturunan Drestrarasta. Peperangan sengit berlangsung di lapangan Kuruksetra yang dikenal dengan “Bharatayuda” (=peperangan keluarga Bharata).
Oleh kalangan umat Hindu, termasuk yang di Bali, Bharatayuda dipandang sebagai simbul peperangan antara “Dharma” (=kebenaran) melawan “Adharma” (=ketidakbenaran). Dalam perang yang dikisahkan berkecamuk selama 11 hari itu, memang terjadi beberapa kali perang tanding sengit antara tokoh di kedua kubu. Bhagawad Gita, salahsatu Kitab Suci Hindu yang sangat populer dan banyak dipelajari oleh berbagai kalangan di seluruh dunia, diintisarikan dari nasehat Bhasudewa Krisna kepada Arjuna menjelang peperangan berlangsung.
KPI, dalam suratnya, meminta kepada pihak ANTV Untuk melakukan evaluasi internal atas tayangan tersebut serta melakukan editing terhadap muatan kekerasan yang dinilai tidak sesuai dengan P3SPS atau memindahkan program siaran ke jam tayang dewasa yaitu di atas pukul 22.00 WIB. Jika permintaan ini tidak dipatuhi, katanya bisa berakibat pada pelarangan tayang sepenuhnya, yang artinya serial Mahabharata terpaksa dilarang tayang samasekali.
sumber : http://popbali.com/kpi-ancam-hentika...arata-di-antv/
kalo mau cari tritnya : http://www.kaskus.co.id/thread/5462e...arata-di-antv/
Quote:
2. Firman Bintang, menghujat film The Raid 2
Liputan6.com, Jakarta Film The Raid 2 : Berandal tak cuma ditolak di Malaysia. Di Indonesia, film yang dibintangi Iko Uwais, Julie Estelle dan Oka Antara itu juga mulai mendapat protes dari pemerhati film nasional.
Menurut Ketua Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) Firman Bintang, film bertema kekerasan seperti The Raid 2: Berandal dapat menimbulkan persepsi yang salah terkait budaya masyarakat Indonesia di dunia luar.
"Film itu (The Raid 2 : Berandal) kan bisa mencoreng budaya Indonesia yang tadinya dikenal sebagai bangsa yang ramah tiba-tiba berubah menjadi penuh dengan kekerasan," ucap Firman dalam dialog 'Hari Film Nasional (HFN) 2014' di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2014).
Ia tak mengerti film yang menampilkan adegan baku hantam, tembak-tembakan serta pembunuhan seperti itu justru mendapat apresiasi tinggi dari pemerintah. "Apa tujuan pemerintah memberi apresiasi pada film The Raid 2: Berandal? Kalau memang didukung dan diapresiasi seperti itu, Indonesia ramai-ramai saja bikin film tentang kekerasan," kritik Firman.
Firman melanjutkan, ia menganggap dukungan terhadap film besutan sutradara Gareth Evans bertolak belakang dengan himbauan yang didengungkan pemerintah terhadap para insan film.
"Kita semua, insan film dihimbau untuk memproduksi film yang mengusung semangat kultural edukatif. Seperti film Sang Kyai, Tenggelamnya Kapal Van der Wijk, Soekarno, dan 99 Cahaya di Langit Eropa misalnya. Film-film itu saja dalam gala premiere-nya tidak dihadiri pemutarannya oleh perwakilan pemerintah, apalagi mendapatkan apresiasi sepatutnya seperti yang diperlihatkan dalam film The Raid 2: Berandal," keluh Firman Bintang.
link berita :http://showbiz.liputan6.com/read/2030887/film-the-raid-2-berandal-mulai-diprotes-di-negeri-sendiri
tritnya :http://www.kaskus.co.id/thread/533be9ee82cf17357400001c/firman-bintang-menghujat-film-the-raid-2-gtgtgt-ngaca-dong/
Liputan6.com, Jakarta Film The Raid 2 : Berandal tak cuma ditolak di Malaysia. Di Indonesia, film yang dibintangi Iko Uwais, Julie Estelle dan Oka Antara itu juga mulai mendapat protes dari pemerhati film nasional.
Menurut Ketua Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) Firman Bintang, film bertema kekerasan seperti The Raid 2: Berandal dapat menimbulkan persepsi yang salah terkait budaya masyarakat Indonesia di dunia luar.
"Film itu (The Raid 2 : Berandal) kan bisa mencoreng budaya Indonesia yang tadinya dikenal sebagai bangsa yang ramah tiba-tiba berubah menjadi penuh dengan kekerasan," ucap Firman dalam dialog 'Hari Film Nasional (HFN) 2014' di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2014).
Ia tak mengerti film yang menampilkan adegan baku hantam, tembak-tembakan serta pembunuhan seperti itu justru mendapat apresiasi tinggi dari pemerintah. "Apa tujuan pemerintah memberi apresiasi pada film The Raid 2: Berandal? Kalau memang didukung dan diapresiasi seperti itu, Indonesia ramai-ramai saja bikin film tentang kekerasan," kritik Firman.
Firman melanjutkan, ia menganggap dukungan terhadap film besutan sutradara Gareth Evans bertolak belakang dengan himbauan yang didengungkan pemerintah terhadap para insan film.
"Kita semua, insan film dihimbau untuk memproduksi film yang mengusung semangat kultural edukatif. Seperti film Sang Kyai, Tenggelamnya Kapal Van der Wijk, Soekarno, dan 99 Cahaya di Langit Eropa misalnya. Film-film itu saja dalam gala premiere-nya tidak dihadiri pemutarannya oleh perwakilan pemerintah, apalagi mendapatkan apresiasi sepatutnya seperti yang diperlihatkan dalam film The Raid 2: Berandal," keluh Firman Bintang.
link berita :http://showbiz.liputan6.com/read/2030887/film-the-raid-2-berandal-mulai-diprotes-di-negeri-sendiri
tritnya :http://www.kaskus.co.id/thread/533be9ee82cf17357400001c/firman-bintang-menghujat-film-the-raid-2-gtgtgt-ngaca-dong/
Quote:
3. "Dracula Untold", Upaya Stigmatisasi Negatif Islam dan Penyesatan Sejarah
Terus terang sampai saat saya menulis artikel ini, saya sama sekali belum pernah menyaksikan film yang “Dracula: Untold” yang dirilis industri film terbesar dunia Hollywood itu. Yang jelas sebelum saya menyaksikan sebenarnya saya pun sudah mendapat kabar bahwa film tersebut akan ditayangkan pada bulan Oktober ini.
Bagi saya, Dracula punya tempat tersendiri dalam benak. Bukan karena saya fans Dracula, tapi lebih kepada secara historis, banyak sekali tokoh-tokoh yang terdistorsi, dan akhirnya berujung pada penggambaran tidak sebenarnya, termasuk Dracula yang sebenarnya punya kelindan sejarah dengan sejarah Islam.
Sebagai seorang Muslim yang menggemari sejarah, khususnya sejarah Khilafah Utsmani, lebih khusus lagi rentang waktu masa kebangkitan dan kejayaan Utsmani (1453 – 1571), nama Dracula semakin penting bagi saya, karena berkaitan erat dalam rentang waktu yang saya dalami sejarahnya. Dracula berkaitan dengan tokoh sentral yang membawa Utsmani ke masa kegemilangannya yaitu Sultan Mehmed II Al-Fatih, juga berkaitan dengan serentetan peristiwa yang terjadi di masa pemerintahannya.
Bila ada yang paling bertanggung jawab atas distorsi Dracula maka Bram Stoker adalah orangnya, dari novel yang dibesutnya, Dracula diingat oleh orang tidak ada ubahnya seperti setan, kastil mengerikan, vampire, dan tokoh-tokoh mengerikan lainnya. Walaupun Bram Stoker tidak salah secara total, Dracula memang sadis dan mengerikan aslinya, bahkan kesadisannya melewati kesadisan yang pernah ada dalam sejarah manusia, namun tetap Dracula versi Bram Stoker bukanlah Dracula yang sebenarnya.
Karenanya tatkala menyaksikan trailer “Dracula: Untold”, setengah diri saya merasa bergembira, sontak saya berkata kepada Sayf Muhammad Isa, rekan penulis saya di buku Novel Serial “The Chronicles Of Ghazi”
“Sa, akhirnya ada film yang menggambarkan sosok Dracula yang benar sebagaimana sejarah! Walaupun tau sendiri lah, Hollywod akhirnya mencampurkannya dengan takhayul untuk kepentingan komersial, pake bisa berubah jadi kelelawar segala, kayak betmen aja..”.
Saya tidak berharap banyak pada Hollywood, dan saya sudah menebak bahwa film ini akan penuh dengan twist sejarah sebagaimana film Hollywood yang sudah-sudah, secara mereka memang bukan lembaga penelitian sejarah, namun pembuat hiburan. Dan Hiburan sebagaimana yang kita ketahui, jarang yang memperhatikan efek edukasi dan kebenaran sejarah.
Karenanya menjadi sebuah tanggung jawab bagi saya seorang penggemar sejarah Islam, untuk mengkritisi film ini, dan menyajikan fakta-fakta yang sebenarnya, agar kaum Muslim memiliki opsi tentang sejarah Dracula yang sebenarnya, dan bahkan mengetahui sejarah yang sebenarnya.
link berita : http://pksnusantara.blogspot.com/201...tif-islam.html
Terus terang sampai saat saya menulis artikel ini, saya sama sekali belum pernah menyaksikan film yang “Dracula: Untold” yang dirilis industri film terbesar dunia Hollywood itu. Yang jelas sebelum saya menyaksikan sebenarnya saya pun sudah mendapat kabar bahwa film tersebut akan ditayangkan pada bulan Oktober ini.
Bagi saya, Dracula punya tempat tersendiri dalam benak. Bukan karena saya fans Dracula, tapi lebih kepada secara historis, banyak sekali tokoh-tokoh yang terdistorsi, dan akhirnya berujung pada penggambaran tidak sebenarnya, termasuk Dracula yang sebenarnya punya kelindan sejarah dengan sejarah Islam.
Sebagai seorang Muslim yang menggemari sejarah, khususnya sejarah Khilafah Utsmani, lebih khusus lagi rentang waktu masa kebangkitan dan kejayaan Utsmani (1453 – 1571), nama Dracula semakin penting bagi saya, karena berkaitan erat dalam rentang waktu yang saya dalami sejarahnya. Dracula berkaitan dengan tokoh sentral yang membawa Utsmani ke masa kegemilangannya yaitu Sultan Mehmed II Al-Fatih, juga berkaitan dengan serentetan peristiwa yang terjadi di masa pemerintahannya.
Bila ada yang paling bertanggung jawab atas distorsi Dracula maka Bram Stoker adalah orangnya, dari novel yang dibesutnya, Dracula diingat oleh orang tidak ada ubahnya seperti setan, kastil mengerikan, vampire, dan tokoh-tokoh mengerikan lainnya. Walaupun Bram Stoker tidak salah secara total, Dracula memang sadis dan mengerikan aslinya, bahkan kesadisannya melewati kesadisan yang pernah ada dalam sejarah manusia, namun tetap Dracula versi Bram Stoker bukanlah Dracula yang sebenarnya.
Karenanya tatkala menyaksikan trailer “Dracula: Untold”, setengah diri saya merasa bergembira, sontak saya berkata kepada Sayf Muhammad Isa, rekan penulis saya di buku Novel Serial “The Chronicles Of Ghazi”
“Sa, akhirnya ada film yang menggambarkan sosok Dracula yang benar sebagaimana sejarah! Walaupun tau sendiri lah, Hollywod akhirnya mencampurkannya dengan takhayul untuk kepentingan komersial, pake bisa berubah jadi kelelawar segala, kayak betmen aja..”.
Saya tidak berharap banyak pada Hollywood, dan saya sudah menebak bahwa film ini akan penuh dengan twist sejarah sebagaimana film Hollywood yang sudah-sudah, secara mereka memang bukan lembaga penelitian sejarah, namun pembuat hiburan. Dan Hiburan sebagaimana yang kita ketahui, jarang yang memperhatikan efek edukasi dan kebenaran sejarah.
Karenanya menjadi sebuah tanggung jawab bagi saya seorang penggemar sejarah Islam, untuk mengkritisi film ini, dan menyajikan fakta-fakta yang sebenarnya, agar kaum Muslim memiliki opsi tentang sejarah Dracula yang sebenarnya, dan bahkan mengetahui sejarah yang sebenarnya.
link berita : http://pksnusantara.blogspot.com/201...tif-islam.html
Quote:
4. Menkominfo Rudiantara bicara seputar pemblokiran konten pornografi dan manga
Kemarin (6/11), Tech in Asia sempat berbincang langsung dengan Menteri Kominfo yang baru yakni Rudiantara pada acara ulang tahun ke-15 Kaskus. Bersama dengan sejumlah praktisi internet lainnya, Rudiantara berbicara seputar berbagai topik hangat mulai dari penutupan kantor Yahoo, kewajiban pembangunan data center di Indonesia, hingga pemblokiran website berbau pornografi dan website menghasut seperti VOA Islam. Kami akan membahas sedikit seputar pemikiran beliau yang disampaikan dalam percakapan santai. Namun, silakan cerna informasi berikut dengan sedikit sinisme, yang dikarenakan keterbatasan waktu, Rudiantara tidak sempat benar-benar menggali lebih dalam sejumlah pemikiran dan alasan yang ia kemukakan dalam artikel ini. Lalu, sejumlah topik yang dibicarakan juga memerlukan komunikasi dan kerjasama dengan pihak pemerintahan lainnya seperti kementrian perindustrian dan perdagangan. Jadi, Rudiantara belum tentu merupakan orang yang paling tepat membicarakan seputar topik yang ada. Semua pernyataan beliau di bawah merupakan pendapat pribadinya.
Pertama, seputar pemblokiran website pornografi. Seperti yang sudah diberitakan sejumlah media, Rudiantara akan tetap memblokir seluruh website tersebut, mengatakan “over my dead body” untuk hal-hal yang berbau pornografi di internet. Terkait pemblokiran website yang tidak berfokus pada pornografi seperti Vimeo, Rudiantara akan mencoba mengambil jalan tengah untuk meminta sang pemilik website secara proaktif memblokir hasil pencarian untuk konten yang terlarang. Sehingga netizen Indonesia tetap dapat merasakan manfaat website itu, dan juga menghindari konten negatif di dalamnya. Rudiantara sudah mengatur janji untuk melakukan video conference dengan CEO Vimeo dalam waktu dekat. Mengapa beliau sampai bersikukuh merasa bahwa pemerintah harus memblokir pornografi? Hal ini dikarenakan literacy atau kepintaran masyarakat Indonesia yang dinilai belum siap mengkonsumsi hal itu. Rudiantara mengatakan bahwa apabila masyarakat Indonesia sudah sepintar masyarakat di Amerika contohnya, maka pemerintah tidak perlu memblokir konten negatif. Karena masyarakat di sana sudah bisa lebih membedakan mana yang baik dan mana yang salah.Dengan logika yang sama, ia juga merasa bahwa konten fantasi online yang ada di komik manga Jepang atau anime Jepang juga masih belum siap dikonsumsi masyarakat lokal. Pernyataan ini agak lebih kontroversial, mengingat masyarakat Indonesia sudah terbiasa mengkonsumsi cerita berbau fantasi seperti itu di toko buku offline. Mungkin alasan yang lebih tepat mengapa pemerintah sebaiknya memblokir komik manga online dan website streaming anime ialah karena masalah pembajakan, dimana banyak website yang menyiarkan konten asal Jepang tersebut secara tidak legal.
juga: 5 hal yang Indonesia banget (secara teknologi) Indonesia butuh berikan insentif untuk perusahaan IT? investasi Walau Indonesia merupakan pasar terbesar bagi sejumlah perusahaan IT di Asia Tenggara, kebanyakan dari mereka tetap lebih memilih negara Singapura sebagai kantor pusatnya. Contohnya seperti perusahaan internet Zalora, toko online Lazada, dan Yahoo. Ini dikarenakan adanya sejumlah hal seperti insentif pemotongan pajak yang lebih menarik, serta peraturan yang lebih jelas di negara tersebut. Lalu ada juga masalah seputar perusahaan global yang meraup uang dari penjualan barang virtual di Indonesia, namun tidak perlu membayar pajak di sini. Ada juga persoalan kewajiban penempatan data center bagi perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia yang dinilai masih belum konsisten. Di saat pemain lokal diharuskan membayar pajak dan menggunakan data center lokal, para pemain asing tidak perlu melakukan hal yang sama di negara Indonesia. Terkait hal ini, Rudiantara mengatakan bahwa ia perlu mendengar lebih banyak masukan terkait isu-isu seperti ini. Ia terbuka untuk berbicara dengan sejumlah praktisi untuk membuat negara Indonesia semakin menarik untuk perusahaan IT global dan juga lokal. Selain isu-isu di atas, Rudiantara mengatakan bahwa dirinya juga memerlukan masukan terkait website media yang dinilai menghasut dan sudah tidak mengikuti etika jurnalisme seperti VOA Islam dan PKS Piyungan. Ia masih kurang mengerti terkait hal ini dan terbuka untuk membicarakan ini lebih lanjut dengan pihak ketiga seperti AJI (Asosiasi Jurnalis Independen). Baca juga: Sering menuai kontroversi negatif, apa saja kerja bagus Tifatul Sembiring? Hingga saat ini, Rudiantara tampak sebagai orang yang terbuka untuk mendengar masukan para pemain IT di Indonesia. Namun, itu barulah langkah pertama yang perlu dilakukan. Langkah selanjutnya ialah melakukan eksekusi berdasarkan semua masukan dan membuat kondisi yang kondusif di Indonesia untuk semua pemain IT. (Diedit oleh Lina Noviandari)
tritnya :http://www.kaskus.co.id/thread/545cf2ec9e7404f46c8b456f/menkominfo-rudiantara-bicara-seputar-pemblokiran-konten-pornografi-dan-manga/
link berita : http://id.techinasia.com/menkominfo-...a-yahoo-tutup/
Kemarin (6/11), Tech in Asia sempat berbincang langsung dengan Menteri Kominfo yang baru yakni Rudiantara pada acara ulang tahun ke-15 Kaskus. Bersama dengan sejumlah praktisi internet lainnya, Rudiantara berbicara seputar berbagai topik hangat mulai dari penutupan kantor Yahoo, kewajiban pembangunan data center di Indonesia, hingga pemblokiran website berbau pornografi dan website menghasut seperti VOA Islam. Kami akan membahas sedikit seputar pemikiran beliau yang disampaikan dalam percakapan santai. Namun, silakan cerna informasi berikut dengan sedikit sinisme, yang dikarenakan keterbatasan waktu, Rudiantara tidak sempat benar-benar menggali lebih dalam sejumlah pemikiran dan alasan yang ia kemukakan dalam artikel ini. Lalu, sejumlah topik yang dibicarakan juga memerlukan komunikasi dan kerjasama dengan pihak pemerintahan lainnya seperti kementrian perindustrian dan perdagangan. Jadi, Rudiantara belum tentu merupakan orang yang paling tepat membicarakan seputar topik yang ada. Semua pernyataan beliau di bawah merupakan pendapat pribadinya.
Pertama, seputar pemblokiran website pornografi. Seperti yang sudah diberitakan sejumlah media, Rudiantara akan tetap memblokir seluruh website tersebut, mengatakan “over my dead body” untuk hal-hal yang berbau pornografi di internet. Terkait pemblokiran website yang tidak berfokus pada pornografi seperti Vimeo, Rudiantara akan mencoba mengambil jalan tengah untuk meminta sang pemilik website secara proaktif memblokir hasil pencarian untuk konten yang terlarang. Sehingga netizen Indonesia tetap dapat merasakan manfaat website itu, dan juga menghindari konten negatif di dalamnya. Rudiantara sudah mengatur janji untuk melakukan video conference dengan CEO Vimeo dalam waktu dekat. Mengapa beliau sampai bersikukuh merasa bahwa pemerintah harus memblokir pornografi? Hal ini dikarenakan literacy atau kepintaran masyarakat Indonesia yang dinilai belum siap mengkonsumsi hal itu. Rudiantara mengatakan bahwa apabila masyarakat Indonesia sudah sepintar masyarakat di Amerika contohnya, maka pemerintah tidak perlu memblokir konten negatif. Karena masyarakat di sana sudah bisa lebih membedakan mana yang baik dan mana yang salah.Dengan logika yang sama, ia juga merasa bahwa konten fantasi online yang ada di komik manga Jepang atau anime Jepang juga masih belum siap dikonsumsi masyarakat lokal. Pernyataan ini agak lebih kontroversial, mengingat masyarakat Indonesia sudah terbiasa mengkonsumsi cerita berbau fantasi seperti itu di toko buku offline. Mungkin alasan yang lebih tepat mengapa pemerintah sebaiknya memblokir komik manga online dan website streaming anime ialah karena masalah pembajakan, dimana banyak website yang menyiarkan konten asal Jepang tersebut secara tidak legal.
juga: 5 hal yang Indonesia banget (secara teknologi) Indonesia butuh berikan insentif untuk perusahaan IT? investasi Walau Indonesia merupakan pasar terbesar bagi sejumlah perusahaan IT di Asia Tenggara, kebanyakan dari mereka tetap lebih memilih negara Singapura sebagai kantor pusatnya. Contohnya seperti perusahaan internet Zalora, toko online Lazada, dan Yahoo. Ini dikarenakan adanya sejumlah hal seperti insentif pemotongan pajak yang lebih menarik, serta peraturan yang lebih jelas di negara tersebut. Lalu ada juga masalah seputar perusahaan global yang meraup uang dari penjualan barang virtual di Indonesia, namun tidak perlu membayar pajak di sini. Ada juga persoalan kewajiban penempatan data center bagi perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia yang dinilai masih belum konsisten. Di saat pemain lokal diharuskan membayar pajak dan menggunakan data center lokal, para pemain asing tidak perlu melakukan hal yang sama di negara Indonesia. Terkait hal ini, Rudiantara mengatakan bahwa ia perlu mendengar lebih banyak masukan terkait isu-isu seperti ini. Ia terbuka untuk berbicara dengan sejumlah praktisi untuk membuat negara Indonesia semakin menarik untuk perusahaan IT global dan juga lokal. Selain isu-isu di atas, Rudiantara mengatakan bahwa dirinya juga memerlukan masukan terkait website media yang dinilai menghasut dan sudah tidak mengikuti etika jurnalisme seperti VOA Islam dan PKS Piyungan. Ia masih kurang mengerti terkait hal ini dan terbuka untuk membicarakan ini lebih lanjut dengan pihak ketiga seperti AJI (Asosiasi Jurnalis Independen). Baca juga: Sering menuai kontroversi negatif, apa saja kerja bagus Tifatul Sembiring? Hingga saat ini, Rudiantara tampak sebagai orang yang terbuka untuk mendengar masukan para pemain IT di Indonesia. Namun, itu barulah langkah pertama yang perlu dilakukan. Langkah selanjutnya ialah melakukan eksekusi berdasarkan semua masukan dan membuat kondisi yang kondusif di Indonesia untuk semua pemain IT. (Diedit oleh Lina Noviandari)
tritnya :http://www.kaskus.co.id/thread/545cf2ec9e7404f46c8b456f/menkominfo-rudiantara-bicara-seputar-pemblokiran-konten-pornografi-dan-manga/
link berita : http://id.techinasia.com/menkominfo-...a-yahoo-tutup/
itu tadi 4 beritanya, sedangkan inilah komentar yang bikin kita tertawa dan miris


v
v
v
v
v
Quote:
Original Posted By Abc..Z►
hush gan
moral orang indo cukup tinggi tau
mau contoh?
- gw download scarface sama pulp fiction dibilang "penyuka kekerasan dan orang yang sadism"
- gw download film sex and the city dibilang "maniak sex / penjahat kelamin"

ketinggian kan moralnya?
hush gan
moral orang indo cukup tinggi tau

mau contoh?

- gw download scarface sama pulp fiction dibilang "penyuka kekerasan dan orang yang sadism"

- gw download film sex and the city dibilang "maniak sex / penjahat kelamin"

ketinggian kan moralnya?

wtf?

seneng film pulp fiction sama scarface dibilang orang yang suka kekerasan?

Quote:
Original Posted By fallenangel1►Indonesia belon siap...
kapan siapnya kl ga dikasih bimbingan, solusinya bukan di blokir, tapi diberi bimbingan.....
inilah kenapa mentalitas dan moralitas kita ga bisa maju, ada tantangan itu langsung di diblokir, bukan dihadapi...
kapan siapnya kl ga dikasih bimbingan, solusinya bukan di blokir, tapi diberi bimbingan.....
inilah kenapa mentalitas dan moralitas kita ga bisa maju, ada tantangan itu langsung di diblokir, bukan dihadapi...
ini komen terbijak, tapi langsung nyindir menkominfo

Quote:
Original Posted By Ngascus►Alesannya terlalu maksa banget dan terkesan agak kolot...
trus secara gak langsung ngatain orang indo bodoh, dan orang amerika pinter...
emangnye orang amerika semuanya pinter2??
trus secara gak langsung ngatain orang indo bodoh, dan orang amerika pinter...
emangnye orang amerika semuanya pinter2??

ini baru komentar yang bener bener menghujat menkominfo, tapi biar begitu ada banyak fakta di komen ini, adakah yang bisa membantah?
Quote:
Original Posted By manicmonkey►hahahha pukul RATA saja semua pak rudi.
Emang semua orang di indonesia ini udah nggak bisa lagi mengontrol alat kelaminnya sendiri. Merupakan suatu keharusan untuk menjadikan negara sebagai BABYSITTER generasi indonesia sekarang dan selanjutnya.
Terima kasih pak rudi anda adalah otoritas moral tertinggi di Indonesia.
Emang semua orang di indonesia ini udah nggak bisa lagi mengontrol alat kelaminnya sendiri. Merupakan suatu keharusan untuk menjadikan negara sebagai BABYSITTER generasi indonesia sekarang dan selanjutnya.
Terima kasih pak rudi anda adalah otoritas moral tertinggi di Indonesia.
ini baru sarkasme mode on

jadi gimana pendapat anda? benarkah orang indonesia nggak bisa bedakan hiburan dan realita?
best komen
v
v
v
v
v
Quote:
Quote:
Original Posted By Dgariel►1 dan 2. sekalian aja, tiap ada film yang mengandung kekerasan, kayak perang dicekal, padahal jelas udah ada rating bukan buat anak-anak...
sekalian juga aja bikin peraturan semua film yang ditayangin di televisi, hanya boleh yang mengandung cinta-cintaan dan lucu-lucuan bodoh aja
dan lucunya, film-film yang justru lebih merusak kayak film horror setengah b0kep melenggangg bebas di bioskop.
dan film dengan kekerasan juga belum tentu jelek, beberapa film anak bertema superhero dengan bumbu kekerasan yang justru ada patokan jahat dan baik, salah satu akibatnya adalah sang anak jadi tau "baik" itu seperti apa dan "jahat" itu seperti apa kan? ini cukup pengaruh lho
dan ane lucu sama postingan bilang indonesia orangnya ramah. ramah dari mana? yang ada ramahnya ke bule/turis doang
3. ini yang menarik, setau ane itu strategi baru deh dengan efek domino yang menurut ane asik buat diteliti, film-film jepang juga baru-baru ini mulai adopsi cara ini terutama hal yang berkaitan dengan melestarikan sejarah dan budayanya... coz ane pernah neliti juga soal ini ...
banyak yang ga sadar, kebanyakan cerita sejarah yang di twist itu malah bikin kita penasaran akan sejarah sebenarnya...betul gak? sehabis nonton hasilnya kita malah penasaran googling dan baca buku tentang sejarah aslinya dan....BOOM!! kita jadi tau sejarah aslinya
bandingkan dengan film yang dibuat dengan persis seperti cerita aslinya, mau nonton aja udah males karena kita(generasi sekarang) udah males buat dicekoki hal yang kita udah tau ceritanya, apalagi sejarah, garing dan jadi berasa film dokumenter...
salah satu alasan kenapa harus pake cara twist sejarah :
1. generasi sekarang malas mengetahui sejarah asli
2. generasi sekarang keingintahuan akan sesuatu yang barunya sangat tinggi
dengan dibuat film sejarah yang di twist, yang ada dipikiran penonton adalah :
1. wah filmnya keren yah, emang cerita aslinya gimana sih? -tipe penasaran
2. wah ini gak sesuai ini pembodohan massal!, bentar gw liat cerita aslinya dulu terus ngamuk-ngamuk di forum! - tipe keras dan bodoh
3. hmmm filmnya menarik, tapi jadi pengen ah aslinya kayak gimana, mayan nambah pengetahuan- tipe awam, baru tau
4. lebay filmnya, mana ada didunia asli kayak begini ah, btw aslinya itu gimana yah? ok gw cari dulu di perpus/internet - tipe kritis
dan jelas aja...mereka semua jadi tau cerita asli dari film sejarah twist tersebut
orang sini banyak yang koar-koar padahal ga tau apa-apa (belum neliti apapun), jelas aja blunder...dan mirisnya jadi banyak yang terpengaruh
4. lebih tepatnya mereka orang awam yang ga ngerti keadaan lapangan, dan udah kepengaruh sedikit pemikiran kebarat-baratan (amerika pintar? hahahaha)
jelas aja, fenomena para maniak "budaya barat" di indonesia selalu benci sama bumbu-bumbu"budaya jepang" yang ada disini...
btw, budaya barat diindonesia tuh udah dianggap normal oleh mayoritas masyarakat lho
sekalian juga aja bikin peraturan semua film yang ditayangin di televisi, hanya boleh yang mengandung cinta-cintaan dan lucu-lucuan bodoh aja

dan lucunya, film-film yang justru lebih merusak kayak film horror setengah b0kep melenggangg bebas di bioskop.
dan film dengan kekerasan juga belum tentu jelek, beberapa film anak bertema superhero dengan bumbu kekerasan yang justru ada patokan jahat dan baik, salah satu akibatnya adalah sang anak jadi tau "baik" itu seperti apa dan "jahat" itu seperti apa kan? ini cukup pengaruh lho
dan ane lucu sama postingan bilang indonesia orangnya ramah. ramah dari mana? yang ada ramahnya ke bule/turis doang

3. ini yang menarik, setau ane itu strategi baru deh dengan efek domino yang menurut ane asik buat diteliti, film-film jepang juga baru-baru ini mulai adopsi cara ini terutama hal yang berkaitan dengan melestarikan sejarah dan budayanya... coz ane pernah neliti juga soal ini ...
banyak yang ga sadar, kebanyakan cerita sejarah yang di twist itu malah bikin kita penasaran akan sejarah sebenarnya...betul gak? sehabis nonton hasilnya kita malah penasaran googling dan baca buku tentang sejarah aslinya dan....BOOM!! kita jadi tau sejarah aslinya
bandingkan dengan film yang dibuat dengan persis seperti cerita aslinya, mau nonton aja udah males karena kita(generasi sekarang) udah males buat dicekoki hal yang kita udah tau ceritanya, apalagi sejarah, garing dan jadi berasa film dokumenter...
salah satu alasan kenapa harus pake cara twist sejarah :
1. generasi sekarang malas mengetahui sejarah asli
2. generasi sekarang keingintahuan akan sesuatu yang barunya sangat tinggi
dengan dibuat film sejarah yang di twist, yang ada dipikiran penonton adalah :
1. wah filmnya keren yah, emang cerita aslinya gimana sih? -tipe penasaran
2. wah ini gak sesuai ini pembodohan massal!, bentar gw liat cerita aslinya dulu terus ngamuk-ngamuk di forum! - tipe keras dan bodoh
3. hmmm filmnya menarik, tapi jadi pengen ah aslinya kayak gimana, mayan nambah pengetahuan- tipe awam, baru tau
4. lebay filmnya, mana ada didunia asli kayak begini ah, btw aslinya itu gimana yah? ok gw cari dulu di perpus/internet - tipe kritis
dan jelas aja...mereka semua jadi tau cerita asli dari film sejarah twist tersebut

orang sini banyak yang koar-koar padahal ga tau apa-apa (belum neliti apapun), jelas aja blunder...dan mirisnya jadi banyak yang terpengaruh
4. lebih tepatnya mereka orang awam yang ga ngerti keadaan lapangan, dan udah kepengaruh sedikit pemikiran kebarat-baratan (amerika pintar? hahahaha)
jelas aja, fenomena para maniak "budaya barat" di indonesia selalu benci sama bumbu-bumbu"budaya jepang" yang ada disini...
btw, budaya barat diindonesia tuh udah dianggap normal oleh mayoritas masyarakat lho

- seperti kata agan, sekalian aja film yang ada konten perangnya / kekerasan (biarpun sedikit) dicekal, terus diganti sama genre yang bener bener nggak bermanfaat kayak horno / whatever (mungkin maksud pemikiran produser indonesia, "kalo film model the raid jadi batas standart film nasional, gw bakal rugi total", jadinya yah bikin genre yang aneh dan ngikutin selera pasar (yang saat ini isinya alay semua)
- ini baru pemikiran logis,rasional. sejarah ditwist/dipelintir karena sebagian besar pada nggak mau tau / nggak ikutin sejarah sejarah penting, jadi maksudnya dipelintir biar orang orang pada nyari tau mengenai sejarah yang asli
Diubah oleh polos.dan.suci 15-11-2014 11:10
0
12.9K
Kutip
106
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan