Dari Website Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat www.jabarprov.go.iddiumumkan bahwa kenaikan APBD Jabar tahun 2017.
Meningkatnya APBD 2017 menurut Gubernur Jabar Ahmad Heryawan juga karena ada pembentukan kantor baru untuk beberapa OPD di Provinsi Jabar, termasuk UPTD di lingkungan Disdik Provinsi Jabar.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jawa Barat 2017 mencapai Rp 32,429 triliun. Gubernur Ahmad Heryawan, mengatakan perkiraan pendapatan daerah pada APBD 2017 meningkat 13,93 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp 30 triliun.
Angka itu didapat dari hasil perhitungan perkiraan pendapatan ditambah dengan penerimaan pembiayaan. Sehingga, total APBD Jawa Barat 2017 Rp 32,740 triliun, meningkat Rp 3,334 triliun atau 11,34 persen dari target murni APBD 2016 Rp 29,406 triliun.
“Peningkatan ini terjadi karena tambahan DAU (dana alokasi umum) untuk 28 ribu PNS baru yang berasal dari kabupaten/kota, tentu ditambah dengan pembiayaan lain,” kata Aher.
Pengembangan kawasan kabupaten/kota di Jawa Barat yang menjadi kawasan metropolitan telah diamanatkan dalam Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di Jawa Barat.
Perda ini mengatur upaya pengelolaan pembangunan dan pengembangan metropolitan dan pusat pertumbuhan di Jawa Barat dilakukan secara terencana dan terintegrasi oleh Pemprov Jawa Barat dan pemerintah kabupaten/kota, tanpa mengurangi kewenangan serta tanggung jawab masing-masing pemerintah kabupaten/kota.
Metropolitan yang dimaksud adalah kesatuan wilayah perkotaan yang terbentuk karena aglomerasi (pengumpulan) kegiatan ekonomi, aglomerasi aktivitas sosial masyarakat, aglomerasi lahan terbangun, dan aglomerasi penduduk minimal satu juta jiwa.
Hal pengembangan kawasan ini nampaknya yang dilakukan oleh Lippo Group yang tengah membangun kota baru Meikarta Cikarang, Jawa Barat
Proyek besar kota baru Meikarta di kawasan Cikarang akan menjadi terobosan baru di kondisi ekonomi saat ini. Diharapkan pembangunan proyek itu bisa berjalan dengan baik dan sesuai rencana. Tentu ada harapan pula agar proyek itu memberikan efek positif terhadap ekonomi nasional.
Meikarta akan menjadi pusat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Sebab, ada lima infrastruktur yang akan atau sedang dibangun saat ini yang melintasi kawasan Meikarta, yakni pelabuhan Patimban, Light Rapid Transit (LRT), Tol Layang Jakarta-Cikampek, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, serta Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Majalengka.

Dalam pembangunan kota baru Meikarta ini adalah salah satu cara guna mengembangkan investasi dan dapat meningkatkan perekonomian kerakyatan. Dimana, dalam pembangunan itu tentunya akan membutuhkan banyak tenaga kerja dan sebagai bentuk langkah awal untuk menjadikan masyarakat lebih baik.
Proyek ini diperkirakan akan menyedot 85 ribu tenaga kerja. Kalau sudah lengkap menjadi kota baru, tenaga kerja yang terserap 6-8 juta orang.

Hal ini sudah sesuai dengan arahan pemerintah daerah maupun pusat yang terus memberikan sebuah peluang kepada investor untuk datang ke Indonesia dan membuka peluang kepada masyarakat dalam memperbaiki perekonomiannya. (suh)