mrfalseprophetAvatar border
TS
mrfalseprophet
Cerita dari Mereka yang Terkutuk
Cerita dari Mereka yang Terkutuk


Warning !!! Cerita ini hanyalah Fiksi, tidak bermaksud menyinggung agama, ras atau golongan tertentu, dan kondisi dunia politik dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan kondisi dunia politik Indonesia saat ini . Jika ada nama atau tokoh yg sama itu hanya bersifat kebetulan semata.




Prolog




Sejak kapan Teman ? Sejak Kapan Engkau melupakanku? Aku butuh Kau Sekarang, Tolong Aku Cari Aku, Selamatkan Aku, Ingatlah AKU!


Seorang wanita dengan busana layaknya selebritis memasuki sebuah Coffee Shop.
"Satu... Dua.... Tiga", Dia bergumam dalam hati seraya mengaduk Kopi pesanannya. Terlihat panik dari raut wajahnya, wanita itu menujukan rasa paniknya dengan merapikan meja dan kusir agar sejajar dengan gari-garis lantai. Tentunya pelayan Coffee Shop tampak keheranan, begitu juga dengan pengunjung yg lain.
"Ya Tuhan, tempat ini kacau sekali. ", Batin wanita itu, Jika Coffee Shop ini adalah punya Dia, maka tempat ini akan sangat rapi, setiap meja dan kursi akan sejajar, tanaman hias akan disusun sesuat warnanya. Semuanya akan Terlihat rapi, begitu batinnya.

Tak lama seorang Pria berbusana rapi seperti penjabat memasuki Coffee Shop dan duduk berhadapan dengan wanita itu.
"Ridwan", sapa wanita itu.
"Wanda", pria itu balasa menyapa.
"Kita harus berhenti bertemu seperti ini, Istriku mulai curiga",
"Kau mau kita udahan? Kau tahu kau gk pernah cinta dengan Istrimu, itu semua hanya politik katamu. Supaya mereka....",
"Sssstt, jangan keras-keras, kau tahu isi hatiku, sejak SMA kita bersama, gk mungkin rasa itu hilang." Ridwan memegang tangan Wanda.
"Lantas ?",
"Untuk sementara kita gak bisa ketemu, media sedang mengawasiku, musuh-musuhku mencari cara untuk menjatuhkanku. Terlebih lagi kau adalah seorang artis terkenal, seorang Calon Gubernur yang selingkuh tak akan mendapatkan suara banyak dalam Pemilihan. "
"Aku dukung impianmu, kau selalu tahu akan hal itu, tapi sampai kapan ?"
"Sampai Aku punya segalannya, dan ketika itu tiba, Kau akan berada disisiku".

Mereka berdua saling tatap. Hening sejenaknya, hanya suara dari pengunjung lain yg terdengar, tidak dari meja mereka. Mereka menatap satu sama lain dengan tatapan penuh rindu, mereka ingin saling mengisi kerinduan itu, namun tidak bisa karena suatu alasan.

"hmm... Kau...", Wanda hendak bertanya namun menghentikan pertanyaannya, karena sejak seminggu yang lalu pertanyaan ini terdengar gila terulang-ulang di kepalannya.
"Ada apa?"
"Tidak, cuma mimpi aneh", jawab Wanda, sementara Ridwan mengernyitkan dahinya.
"Aku juga punya mimpi aneh, belakangan ini, seorang wanita datang kemimpiku dan Dia ...","Minta Tolong ?", sambung Wanda.
"Kok tahu?",
"karena Aku memimpikan hal yang sama",mereka berbagi tatapan saling tak percaya.
"Jangan bercanda sama Aku , Kau tahu aku penakut", wanda sungguh-sungguh tampak ketakutan.
"Aku gak bercanda, setiap tidur aku selalu mimpi ketemu wanita ini, rambutnya panjang, wajahnya pucat dan suaranya begetar seperti menahan sakit",
"Wan, Bagaimana mungkin kita punya mimpi yang sama?",

Mereka bisa saja menghabiskan malam untuk membicarakan mimpi aneh yang mereka alami. Namun Mereka berdua memutuskan untuk melepaskan Rindu di sebuah apartment milik Ridwan. Mereka tidak tahu seberapa lama akan menjauh dari satu sama lain. Mungkin ini kesempatan terakhir bagi Ridwan berbagi kasih dengan Wanda.

Malam itu bukan malam pertama, tapi itu malam terakhir bagi mereka.
Dipagi hari, Ridwan tidak pernah menyangka, bahwa impiannya tak akan pernah terwujud.
Dia masih shock, ingin berteriak tapi suarannya tercekik dikerongkongannya, Keringat mengucur keras disekujur badannya.
Merah, semua merah, pandangan Ridwan merah. Dia menggosok matanya untuk menghilangkan warna merah.
Suara dering HP membuatnya berpaling. Berpaling kearah tempat wanda yang tadinya tertidur.
Namun kini hanya sekumpulan daging dan darah yg tercerai-berai berada disana,
Ridwan masih bingung dengan apa yang terjadi. Badannya berlumuran darah. Dimana Wanda ? Batinnya.
Tidak mungkin apa yang tersisa disampingnya adalah Wanda. Ridwan melihat keatas langit-langit kamarnya. Sesuatu seperti rambut menempel disana, dan sesuatu seperti rambut juga menempel disisi lain dinding kamar itu. Bau amis nan busuk menyengat indera penciuman Ridwan. Lantas dia muntah di kasur, sebuah bola mata yg tampak hancur namun tidak kehilangan bentuknya, tampak keluar dari mulut Ridwan.
Dan saat itu juga Ridwan berteriak seperti orang gila.
"WANDAAAAAAAAAAA !!!"


Tiga minggu kemudian.

Sebuah kamar yang kotor hanya diterangi oleh cahaya dari monitor komputer. Seorang Pria dengan rambut gondrok seperti gembel dan brewokan tampak menggumamkan sesuatu.
"I'll help you, I will, I will",

Layar monitor menunjukan sebuah grup FB alumni SMA Swasta Cahaya Nusantara.
"Apakah kalian kenal dengan Wanita ini?
Sebuah sketsa dari wanita pucat berambut panjang dengan tatapan penuh kesedihan.

Terdengar sayup-sayup suara dari TV.

TV : Calon Gubenur Ridwan Sihombing pagi ini meninggal Dunia di sel tahanannya .
Sebuat pesan bertuliskan darah tampak tertulis didinding selnya.
"Yola, namamu Yola , Aku ingat...Aku ingat "
Namun menurut para ahli kejiwaan, Ridwan mengalami gangguan kejiwaannya, sayangnya mereka belum mampu mediagnosa lebih lanjut.

Pria bertampang seperti gembel itu tampak tersenyum.
"Ya... Ya... Aku ingat.... Namamu Yola."

Diubah oleh mrfalseprophet 05-09-2017 21:37
anasabila
69banditos
69banditos dan anasabila memberi reputasi
2
6.8K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan