- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Film 'Turah' Wakili Indonesia di Oscar 2018


TS
selaluberita
Film 'Turah' Wakili Indonesia di Oscar 2018
Quote:
Film 'Turah' Wakili Indonesia di Oscar 2018

Jakarta, CNN Indonesia-- Indonesia kembali mengirimkan perwakilan ke ajang Academy Awards atau Oscar. Film Turah didukung mewakili Indonesia untuk berkompetisi di kategori Film Berbahasa Asing Terbaik Academy Awards ke-90 yang akan digelar di Dolby Theatre Hollywood, 4 Maret 2018.
Turah bercerita tentang kekalahan yang sudah menjadi makanan sehari-hari bagi warga kampung Tirang. Mereka tidak pernah tahu arti mimpi. Yang mereka tahu, mereka bisa hidup sehari-hari akibat welas asih seorang Darso dan Pakel, juragan nan kaya raya.
Hidup mereka seakan didikte, tanpa pernah tahu bagaimana harus memberontak.
Apalagi merasakan kemenangan.
Tapi Turah dan Jadag tidak tinggal diam melihat itu. Mereka seperti dilahirkan untuk membawa perubahan. Di tengah ketakutan untuk memberontak, Turah dan Jadag mendorong warga Tirang untuk berani memperjuangkan kemenangan bersama, sesuai keinginan mereka.
Bukan lagi keinginan Darso dan Pakel.
Turah termasuk satu dari 130 lebih film yang diseleksi oleh komite bentukan Persatuan Produser Film Indonesia yang dikepalai Firman Bintang. Christine Hakim yang menjadi salah satu anggota menuturkan, Turah dipilih karena karakter film yang sangat kuat.
“Kekuatannya, kejujuran, dan kesederhanaannya, dari segi tematik dan penggarapannya. Pesannya kuat, di antara kemunafikan kehidupan. Gantung diri sebagai kekalahan, menjadi cermin untuk kita semua,” ujar Christine dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (19/9).
Menurutnya, film itu juga relevan dengan krisis kemanusiaan yang tengah terjadi di dunia. Apalagi tema-tema seperti itu biasanya diincar oleh Academy of Motion Pictures Arts and Sciences (AMPAS), penyelenggara Oscar yang menunjuk PPFI sebagai perwakilan di Indonesia.
“Terutama krisis nilai-nilai moral, yang kuat tergambar dalam film ini dan disampaikan dengan sederhana, jujur,” Christine menambahkan. Meski teknisnya biasa saja dan topiknya sederhana, ia mengatakan lagi, penggarapannya dramatis dan karakternya kuat.
Reza Rahadian yang juga menjadi anggota komite seleksi menargetkan, film yang digarap oleh sutradara Wicaksono Wisnu Legowo dan dibintangi para pemain lokal itu bakal masuk sampai 10 besar Oscar. Film itu akan dikirim ke Oscar sebelum ajang ditutup 2 Oktober 2017.
Tahun lalu, Indonesia mengirim Surat dari Praha untuk berlaga di Oscar. Namun film itu belum mampu menembus persaingan dari ratusan negara lain berkompetisi sampai nominasi.
Komite seleksi sudah mulai memilih film yang akan dikirim ke Oscar sejak Agustus lalu. Mereka merupakan bentukan PPFI, yang didukung Pusat Pengembangan Film Kemdikbud.
Turah sebelumnya telah mewakili Indonesia di Singapura dan Asia. (rsa)
Sumber.

Jakarta, CNN Indonesia-- Indonesia kembali mengirimkan perwakilan ke ajang Academy Awards atau Oscar. Film Turah didukung mewakili Indonesia untuk berkompetisi di kategori Film Berbahasa Asing Terbaik Academy Awards ke-90 yang akan digelar di Dolby Theatre Hollywood, 4 Maret 2018.
Turah bercerita tentang kekalahan yang sudah menjadi makanan sehari-hari bagi warga kampung Tirang. Mereka tidak pernah tahu arti mimpi. Yang mereka tahu, mereka bisa hidup sehari-hari akibat welas asih seorang Darso dan Pakel, juragan nan kaya raya.
Hidup mereka seakan didikte, tanpa pernah tahu bagaimana harus memberontak.

Apalagi merasakan kemenangan.
Tapi Turah dan Jadag tidak tinggal diam melihat itu. Mereka seperti dilahirkan untuk membawa perubahan. Di tengah ketakutan untuk memberontak, Turah dan Jadag mendorong warga Tirang untuk berani memperjuangkan kemenangan bersama, sesuai keinginan mereka.
Bukan lagi keinginan Darso dan Pakel.
Turah termasuk satu dari 130 lebih film yang diseleksi oleh komite bentukan Persatuan Produser Film Indonesia yang dikepalai Firman Bintang. Christine Hakim yang menjadi salah satu anggota menuturkan, Turah dipilih karena karakter film yang sangat kuat.
“Kekuatannya, kejujuran, dan kesederhanaannya, dari segi tematik dan penggarapannya. Pesannya kuat, di antara kemunafikan kehidupan. Gantung diri sebagai kekalahan, menjadi cermin untuk kita semua,” ujar Christine dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (19/9).
Menurutnya, film itu juga relevan dengan krisis kemanusiaan yang tengah terjadi di dunia. Apalagi tema-tema seperti itu biasanya diincar oleh Academy of Motion Pictures Arts and Sciences (AMPAS), penyelenggara Oscar yang menunjuk PPFI sebagai perwakilan di Indonesia.
“Terutama krisis nilai-nilai moral, yang kuat tergambar dalam film ini dan disampaikan dengan sederhana, jujur,” Christine menambahkan. Meski teknisnya biasa saja dan topiknya sederhana, ia mengatakan lagi, penggarapannya dramatis dan karakternya kuat.
Reza Rahadian yang juga menjadi anggota komite seleksi menargetkan, film yang digarap oleh sutradara Wicaksono Wisnu Legowo dan dibintangi para pemain lokal itu bakal masuk sampai 10 besar Oscar. Film itu akan dikirim ke Oscar sebelum ajang ditutup 2 Oktober 2017.
Tahun lalu, Indonesia mengirim Surat dari Praha untuk berlaga di Oscar. Namun film itu belum mampu menembus persaingan dari ratusan negara lain berkompetisi sampai nominasi.
Komite seleksi sudah mulai memilih film yang akan dikirim ke Oscar sejak Agustus lalu. Mereka merupakan bentukan PPFI, yang didukung Pusat Pengembangan Film Kemdikbud.
Turah sebelumnya telah mewakili Indonesia di Singapura dan Asia. (rsa)
Sumber.
Quote:
Indonesia Kirim 'Turah' Dalam Ajang Oscar 2018

INDONESIA siap mengirimkan Turah film berbahasa Tegal garapan sutradara Wicaksono Wisnu Legowo ke ajang penghargaan Piala Oscar 2018. Penunjukan film Turah untuk maju ke ajang penghargaan film internasional bergengsi tersebut diungkapkan Ketua Komite Seleksi Best Foreign Language Film Award ke 90 Christine Hakim di Jakarta, Selasa (19/9).
"Kekuatan film Turah adalah kejujuran dan keluguan dialognya di antara kemunafikan dan krisis kemanusiaan," ujar Christine Hakim yang juga aktris senior. Sebelumnya Academy of Motion Pictures Arts and Sciences (AMPAS) selaku penyelenggara gelaran Academy Award atau Oscar menunjuk Pesatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) untuk memilih satu film Indonesia guna bertarung dalam kategori Best Foreign Language Film.
PPFI dan komite Oscar yang beranggotakan Christine Hakim, Alim Sudio, Benni Setiawan, Fauzan Zidny, Firman Bintang, Jenny Rachman, Matias Muchus, Marcela Zalianti, Reza Rahadian, Roy Lolang, Tya Subiyakto, Wina Armada, Zairin Zain kemudian menetapkan "Turah" produksi Fourcolour Films mewakili Indonesia ke ajang Oscar 2018.
Film Turah menggambarkan problema sosial masyarakat di Kampung Tirang di pesisir utara, dekat dengan Pelabuhan Tegalsari, Kota Tegal Jawa Tengah. Di perkampungan yang termasuk wilayah miskin serta terpencil tersebut listrik menyala hanya pada malam hari, sulit air bersih dan warganyan dihadapkan pada kerasnya persaingan hidup.
Film yang diproduseri Ifa Ifansyah, produser Siti tersebut sudah ditayangkan di bioskup di Tanah Air pada Agustus 2017 lalu. Ketua Umum PPFI Firman Bintang mengharapkan pemerintah memberikan dukungan nyata berupa pembiayaan promosi dan iklan terhadap film yang mewakili Indonesia ke ajang penghargaan internasional tersebut.
"Dengan demikian gaung film Indonesia yang dikirim ke Oscar 2018 menjadi lebih besar dan terdengar ke banyak jaringan dan pelaku film di seluruh dunia, yang dampaknya berimbas pada kemajuan industri film nasional," katanya.(Ant/OL-3)
Sumber.

INDONESIA siap mengirimkan Turah film berbahasa Tegal garapan sutradara Wicaksono Wisnu Legowo ke ajang penghargaan Piala Oscar 2018. Penunjukan film Turah untuk maju ke ajang penghargaan film internasional bergengsi tersebut diungkapkan Ketua Komite Seleksi Best Foreign Language Film Award ke 90 Christine Hakim di Jakarta, Selasa (19/9).
"Kekuatan film Turah adalah kejujuran dan keluguan dialognya di antara kemunafikan dan krisis kemanusiaan," ujar Christine Hakim yang juga aktris senior. Sebelumnya Academy of Motion Pictures Arts and Sciences (AMPAS) selaku penyelenggara gelaran Academy Award atau Oscar menunjuk Pesatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) untuk memilih satu film Indonesia guna bertarung dalam kategori Best Foreign Language Film.
PPFI dan komite Oscar yang beranggotakan Christine Hakim, Alim Sudio, Benni Setiawan, Fauzan Zidny, Firman Bintang, Jenny Rachman, Matias Muchus, Marcela Zalianti, Reza Rahadian, Roy Lolang, Tya Subiyakto, Wina Armada, Zairin Zain kemudian menetapkan "Turah" produksi Fourcolour Films mewakili Indonesia ke ajang Oscar 2018.
Film Turah menggambarkan problema sosial masyarakat di Kampung Tirang di pesisir utara, dekat dengan Pelabuhan Tegalsari, Kota Tegal Jawa Tengah. Di perkampungan yang termasuk wilayah miskin serta terpencil tersebut listrik menyala hanya pada malam hari, sulit air bersih dan warganyan dihadapkan pada kerasnya persaingan hidup.
Film yang diproduseri Ifa Ifansyah, produser Siti tersebut sudah ditayangkan di bioskup di Tanah Air pada Agustus 2017 lalu. Ketua Umum PPFI Firman Bintang mengharapkan pemerintah memberikan dukungan nyata berupa pembiayaan promosi dan iklan terhadap film yang mewakili Indonesia ke ajang penghargaan internasional tersebut.
"Dengan demikian gaung film Indonesia yang dikirim ke Oscar 2018 menjadi lebih besar dan terdengar ke banyak jaringan dan pelaku film di seluruh dunia, yang dampaknya berimbas pada kemajuan industri film nasional," katanya.(Ant/OL-3)
Sumber.
Bangga banget ada film Indonesia lagi yang dikirim ke ajang Oscar. Semoga rejeki ya tahun depan!




0
34.4K
Kutip
159
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan