wingchun.masterAvatar border
TS
wingchun.master
Investasi China Banjiri Startup, Investor Lokal Tiarap


Jakarta, - Sebanyak 94 persen kucuran investasi untuk startup digital di Indonesia berasal dari investor asal China. Berdasarkan penelitian Google dan AT Kearney selama periode Januari-Agustus 2017, total nilai investasi hampir mencapai 3 miliar dolar AS.

Menilai besarnya nilai investasi asing ini, Henky Prihatna Country Industry Head Google menilai hal ini bukanlah masalah.

"Saya menilai positif karena untuk menjadikan Indonesia besar, butuh capital yang sangat besar. Billions yang dibutuhkan, jadi saya rasa tidak masalah ketika ada investor asing yang masuk," kata di Jakarta, Selasa (19/9).

Belajar dari China

Selain itu, Wilson juga mengatakan bahwa Indonesia dan China memiliki karakter ekonomi makro yang mirip. Indonesia diyakininya akan menjadi China dalam lima tahun ke depan sehingga belajar dari negara tirai bambu itu penting.

"Kalau dari makroekonomi, Indonesia enam tahun di belakang China. Nanti lima tahun ke depan akan sama kayak China untuk bisa lebih berkembang," tuturnya.

"Indonesia untuk jadi negara digital ekonomi yang besar harus ada transfer teknologi dan ilmu dari luar. Mending belajar ke sana daripada belajar sendiri. Jadi venture asing gak hanya kasih uang tetapi juga buka jalan ke sana. Kalau belajar sendiri terus sampai kapan?" tambah Wilson.

Hal tersebut juga diamini oleh Abheek Anand, prinsipal dari Sequoia Capital. Menurutnya sebuah startup kadang membutuhkan investasi yang tidak bisa ditanggung hanya oleh satu venture capital sehingga untuk ekspansi dan menjadi besar, modal dari capital lain juga penting.

Di sisi lain, Alessandro Gazzini selaku Partner AT Kearney justru mempertanyakan ke mana para investor domestik. Sebab, sebagian besar investasi di Indonesia malah diambil oleh asing. Padahal menurutnya, kesempatan berinvestasi di sektor startup digital diyakininya tidak terulang kembali di masa depan.

"Harusnya mereka datang sekarang. Sayangnya saya tidak tahu ke mana mereka. Padahal seharusnya sama-sama yang domestik dan asing," katanya.

Potensial

Startup digital Indonesia masih dipandang memiliki potensi yang menjanjikan. Ke depan, 80 persen investor asing dan 57 persen investor domestik berniat untuk menambah nilai investasinya di atas 10 persen untuk startup Indonesia.

Data ini berdasarkan riset yang dilakukan Google dan AT Kearney terhadap 25 venture capital selama periode Mei-Agustus 2017.

Potensi ini dilihat dari meningkatnya penetrasi ponsel pintar, basis online shopping, dan level tingkat pendidikan. Selain itu, nilai venture investment per pengguna internet di Indonesia sejak 2016 sudah mencapai 15 dolar AS. Sementara itu, potensi e-commerce di Indonesia sendiri mencapai 130 miliar dolar AS.

Perkembangan tren makro ekonomi year-on-year Indonesia yang mengarah positif hingga 2021 juga menjadi daya tarik lain. Menurut data BPS, GDP per kapita Indonesia akan menjadi US$5,7 ribu. Data Bappenas juga menyebut kenaikan kelas menengah ke atas akan mencapai 128 juta jiwa di Tanah Air.

Selain itu, diperkirakan juga bahwa dari 88 juta orang yang mendapat layanan perbankan pada 2016 akan naik menjadi 150 juta orang di 2021. Saat itulah, perusahaan fintech akan mulai mendapatkan tempat di masyarakat.

https://www.cnnindonesia.com/teknolo...-lokal-tiarap/
0
6.9K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan