Isu PKI atau komonisme di dunia itu sudah mati hanya orang bodoh yang percaya komunisme itu.

Demikian dikatakan pakar radikalisme dan terorisme, Prof. DR. Hermawan Sulistyo karena mencuatnya isu-isu eks Gerekan Tiga Puluh September atau G30/S/PKI menggeliat di bumi Nusantara, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Effendi Murdiono , Senin (18/9).

Menurut Hermawan Sulistyo, yang menjadi permasalahan sebagai instrumen politik paham tersebut masih aktif, pihaknya tidak ingin kejadian serupa terulang di negara ini, dari itu Ia meminta semua komponen di negara ini bahu-membahu menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya tertanam ideologi Pancasila dan UUD 1945, karena menurutnya lebih baik mencegah sebelum ada tindakan yang akan mengacaukan keamanan negara.

"Banyak kelompok-kelompok Islam yang menggunakan isu ini untuk menyerang eks PKI, sementara eks PKI sendiri banyak yang ingin menghidupkan kembali PKI ini menjadi permasalahan," ujarnya.

Keberadaan itu harus direspon serius semua stek holder yang berwenang untuk bersama-sama membangun ideologi Pancasila yang sejati, sehingga ancaman negara dari dalam tidak sampai terjadi di negara ini atau terulang seperti masa silam.

Hermawan menegaskan, jika mengingat peristiwa September 1965 pembantaian massal merupakan kajian akademik pahit dan mahal agar kedepan jangan sampai terulang kembali. Negara yang dibangun atas dasar Pancasila dan UUD 1945 dengan penduduk yang homogen perlu dikuatkan nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme secara kontinyu.

Ironisnya jika pemegang kekuasaan di negara ini lengah, korban terbanyak tetap rakyat kecil, perjalanan tegaknya negara Indonesia bila tidak disertai penguatan ideologi dan nasionalisme munculnya kekacauan keamanan dari luar berpotensi.

"Bangsa Indonesia ini tidak pernah belajar sehingga korbannya tetap masyakarat bawah seperti kyai kampung yang jadi korban, simpatisan PKI yang tidak mengerti apa-apa yang jadi korban, itu yang harus kita cegah," tegasnya.

Hermawan berharap, instrumen situasi isu tidak dibuat kesempatan untuk mengacaukan keamanan, itu harus disikapi bersama semua pihak yang ingin tegaknya NKRI dirasakan masyarakat.

http://m.elshinta.com/news/120929/20...atau-komunisme

Yg bodoh2 nyok ngumpul....