- Beranda
- Komunitas
- Automotive
- F1
Formula 1 - Grand Prix Season 2017


TS
bayuajiwr
Formula 1 - Grand Prix Season 2017
Pindah Rumah untuk musim F1 yang baru dan juga era baru dan regulasi baru 
Revolusi
Musim 2017 menyajikan sebuah revolusi dan perubahan regulasi skala besar yang sebelumnya terjadi pada tahun 2009. Perubahan regulasi teknis terbesar ada pada sisi aerodinamis, dimana musim 2017 akan lebih kembali ke kiblat "aero driven formula". Beberapa perubahan besar yang terjadi meliputi: sayap belakang yang diperlebar namun dibuat lebih rendah daripada tahun ini, ukuran diffusser yang diperbesar, bertambahnya lebar mobil yang kembali menyentuh angka 2 meter, dan tentu saja ukuran ban yang lebih lebar. Perubahan-perubahan tersebut diharapkan mengembalikan penampilan mobil F1 kembali menyerupai di era 2000an awal, dan juga diharapkan untuk mengurangi lap time pada tiap trek. Namun, satu hal yang selalu mengganjal bagi para penikmat F1. Mobil F1 yang desainnya terlalu bergantung pada performa aerodinamika saat berada di clean air, menyebabkan jarangnya jumlah overtake, terutama tanpa bantuan DRS. Apakah hal ini akan berubah pada tahun 2017? Kita lihat saja.
Tanpa Juara Bertahan
Ya, untuk pertama kali sejak tahun 1994, F1 musim ini tidak akan memiliki juara bertahan di grid 2017. Nico Rosberg, sebagai juara dunia 2016, secara mengejutkan memutuskan untuk pensiun dari F1. Nico Rosberg menyatakan, dia telah mencapai targetnya yaitu menjadi juara dunia dan dia merasa hidupnya telah lengkap.
Dilema Mercedes
Pensiunnya Nico Rosberg tentu membuat sebuah dilema baru di kubu Mercedes. Di satu sisi, kerumitan dalam menangani 2 pembalap utama jelas berkurang. Karena dengan pensiunnya Rosberg, secara tidak langsung Lewis Hamilton akan menjadi pembalap nomor 1 di kubu panah perak. Namun, di sisi lain, Mercedes jelas kehilangan salah satu pembalap paling konsisten dan juga cepat. Hal ini tentu memberikan sediki kekuatiran di kubu Mercedes. Walaupun mereka mungkin akan tetap memiliki mobil paling cepat di musim 2017, jika hanya memiliki 1 pembalap yang konsisten yaitu Hamilton, keberadaan Red Bull Racing dengan duet Daniel Ricciardo dan Max Verstappen sebagai pembalap, gelar juara dunia konstruktor pun menjadi rentan diambil Red Bull Racing.
Berakhirnya Dominasi Mercedes?
Perubahan regulasi secara besar-besaran biasanya diikuti dengan berakhirnya dominasi suatu tim. Perubahan regulasi pada tahun 2005 menghentikan dominasi Ferrari dan Michael Schumacher. Perubahan regulasi pada tahun 2009 memunculkan fenomena Brawn GP yang kemudian diikuti dominasi Red Bull Racing selama 4 tahun berturut-turut. Sama halnya dengan perubahan regulasi pada tahun 2014, Red Bull Racing dipaksa menerima kenyataan dominasi mereka digeser oleh Mercedes. Pertanyaannya, akankah dominasi Mercedes selama 3 tahun terakhir ini akan berakhir? Atau akankah berlanjut? Beberapa pengamat menyatakan Mercedes akan tetap meneruskan supremasi mereka sebagai tim yang akan dikejar, meskipun dengan dominasi yang sedikit berkurang. Beberapa pengamat lain juga menyatakan, Mercedes akan kembali digusur oleh Red Bull Racing, dikarenakan musim ini kembali ke era "aero driven formula", dimana semua pengamat F1 tahu bahwa divisi pengembangan aerodinamika Red Bull Racing merupakan yang terbaik saat ini.
Ferrari dan Mclaren
Musim 2016 merupakan musim yang sangat berbeda bagi 2 tim legendaris ini. Mclaren, memasuki musim ke-2 dalam partnership mereka dengan Honda, menjalani musim dengan hasil yang jauh lebih baik daripada musim 2015. Power unit Honda jauh lebih kompetitif meskipun masih ada beberapa masalah reliabilitas. Dengan kata lain, Mclaren menjalani musim 2016 dengan grafik yang meningkat daripada 2015. Di sisi lain, Ferrari, di awal musim 2016 menjanjikan sebagai calon juara dunia baru. Hal ini cukup akurat sampai dengan awal seri Eropa, dimana SF-16H cukup kompetitif dibandingkan W07 ataupun RB12. Namun, performa ini berubah drastis semenjak James Allison mengambil 'cuti' dikarenakan istrinya meninggal. 'Cuti' yang diambil James Allison ini ternyata permanen, dimana di tengah musim, Ferrari menyatakan James Allison sudah tidak menjadi bagian dari tim. Efeknya, grafik performa menurun, update parts terutama aerodinamis bisa dikatakan stagnan, dan pada akhir musim harus rela dikudeta oleh Red Bull Racing ke peringkat 3 klasemen konstruktor. Bisa dikatakan 2017 menjadi tahun yang besar bagi kedua tim ini. Ferrari untuk membuktikan bahwa mereka bukan hanya tim legenda di masa lalu, dan Mclaren untuk membuktikan bahwa kerjasama dengan Honda bukan sekadar pemenuhan hasrat akan kenangan kesuksesan di masa Prost-Senna.
Kiprah Pembalap Muda

Preview Musim 2017
Revolusi, Bukan Hanya Evolusi
Revolusi, Bukan Hanya Evolusi
Quote:
Revolusi
Musim 2017 menyajikan sebuah revolusi dan perubahan regulasi skala besar yang sebelumnya terjadi pada tahun 2009. Perubahan regulasi teknis terbesar ada pada sisi aerodinamis, dimana musim 2017 akan lebih kembali ke kiblat "aero driven formula". Beberapa perubahan besar yang terjadi meliputi: sayap belakang yang diperlebar namun dibuat lebih rendah daripada tahun ini, ukuran diffusser yang diperbesar, bertambahnya lebar mobil yang kembali menyentuh angka 2 meter, dan tentu saja ukuran ban yang lebih lebar. Perubahan-perubahan tersebut diharapkan mengembalikan penampilan mobil F1 kembali menyerupai di era 2000an awal, dan juga diharapkan untuk mengurangi lap time pada tiap trek. Namun, satu hal yang selalu mengganjal bagi para penikmat F1. Mobil F1 yang desainnya terlalu bergantung pada performa aerodinamika saat berada di clean air, menyebabkan jarangnya jumlah overtake, terutama tanpa bantuan DRS. Apakah hal ini akan berubah pada tahun 2017? Kita lihat saja.
Tanpa Juara Bertahan
Ya, untuk pertama kali sejak tahun 1994, F1 musim ini tidak akan memiliki juara bertahan di grid 2017. Nico Rosberg, sebagai juara dunia 2016, secara mengejutkan memutuskan untuk pensiun dari F1. Nico Rosberg menyatakan, dia telah mencapai targetnya yaitu menjadi juara dunia dan dia merasa hidupnya telah lengkap.
Dilema Mercedes
Pensiunnya Nico Rosberg tentu membuat sebuah dilema baru di kubu Mercedes. Di satu sisi, kerumitan dalam menangani 2 pembalap utama jelas berkurang. Karena dengan pensiunnya Rosberg, secara tidak langsung Lewis Hamilton akan menjadi pembalap nomor 1 di kubu panah perak. Namun, di sisi lain, Mercedes jelas kehilangan salah satu pembalap paling konsisten dan juga cepat. Hal ini tentu memberikan sediki kekuatiran di kubu Mercedes. Walaupun mereka mungkin akan tetap memiliki mobil paling cepat di musim 2017, jika hanya memiliki 1 pembalap yang konsisten yaitu Hamilton, keberadaan Red Bull Racing dengan duet Daniel Ricciardo dan Max Verstappen sebagai pembalap, gelar juara dunia konstruktor pun menjadi rentan diambil Red Bull Racing.
Berakhirnya Dominasi Mercedes?
Perubahan regulasi secara besar-besaran biasanya diikuti dengan berakhirnya dominasi suatu tim. Perubahan regulasi pada tahun 2005 menghentikan dominasi Ferrari dan Michael Schumacher. Perubahan regulasi pada tahun 2009 memunculkan fenomena Brawn GP yang kemudian diikuti dominasi Red Bull Racing selama 4 tahun berturut-turut. Sama halnya dengan perubahan regulasi pada tahun 2014, Red Bull Racing dipaksa menerima kenyataan dominasi mereka digeser oleh Mercedes. Pertanyaannya, akankah dominasi Mercedes selama 3 tahun terakhir ini akan berakhir? Atau akankah berlanjut? Beberapa pengamat menyatakan Mercedes akan tetap meneruskan supremasi mereka sebagai tim yang akan dikejar, meskipun dengan dominasi yang sedikit berkurang. Beberapa pengamat lain juga menyatakan, Mercedes akan kembali digusur oleh Red Bull Racing, dikarenakan musim ini kembali ke era "aero driven formula", dimana semua pengamat F1 tahu bahwa divisi pengembangan aerodinamika Red Bull Racing merupakan yang terbaik saat ini.
Ferrari dan Mclaren
Musim 2016 merupakan musim yang sangat berbeda bagi 2 tim legendaris ini. Mclaren, memasuki musim ke-2 dalam partnership mereka dengan Honda, menjalani musim dengan hasil yang jauh lebih baik daripada musim 2015. Power unit Honda jauh lebih kompetitif meskipun masih ada beberapa masalah reliabilitas. Dengan kata lain, Mclaren menjalani musim 2016 dengan grafik yang meningkat daripada 2015. Di sisi lain, Ferrari, di awal musim 2016 menjanjikan sebagai calon juara dunia baru. Hal ini cukup akurat sampai dengan awal seri Eropa, dimana SF-16H cukup kompetitif dibandingkan W07 ataupun RB12. Namun, performa ini berubah drastis semenjak James Allison mengambil 'cuti' dikarenakan istrinya meninggal. 'Cuti' yang diambil James Allison ini ternyata permanen, dimana di tengah musim, Ferrari menyatakan James Allison sudah tidak menjadi bagian dari tim. Efeknya, grafik performa menurun, update parts terutama aerodinamis bisa dikatakan stagnan, dan pada akhir musim harus rela dikudeta oleh Red Bull Racing ke peringkat 3 klasemen konstruktor. Bisa dikatakan 2017 menjadi tahun yang besar bagi kedua tim ini. Ferrari untuk membuktikan bahwa mereka bukan hanya tim legenda di masa lalu, dan Mclaren untuk membuktikan bahwa kerjasama dengan Honda bukan sekadar pemenuhan hasrat akan kenangan kesuksesan di masa Prost-Senna.
Kiprah Pembalap Muda
Diubah oleh bayuajiwr 17-01-2017 13:17


tata604 memberi reputasi
1
334.4K
Kutip
4.2K
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan