KBA.ONE, Banda Aceh – Pemerintah dalam dua tahun terakhir menyediakan bantuan rumah subsidi untuk warga menengah ke bawah yang ingin memiliki rumah. Di Aceh, sejumlah rumah kredit dapat ditemui di beberapa kawasan Aceh Besar, seperti Punge, Peukan Bada, Ketapang, Mata Ie, Blang Bintang, Kajhue, dan Darussalam.

“Kalau kredit rumah subsidi ini bunganya hanya 5 persen, berbeda dengan kredit rumah komersil yang bunganya mencapai 12 hingga 15 persen,” kata Pengurus Real Estete Indonesia (REI) Aceh, Asnawi, Jumat, 15 September 2017.

Rumah subsidi tersebut, kata Asnawi, hanya diperuntukan untuk rumah type 36. Selain type 36, menurut Asnawi, pemerintah tidak menanggung kredit rumah bersubsidi.

“Untuk harga rumah per unit 123 juta. Dari biaya tersebut lima persen bunganya ditanggung pemerintah bagi karyaswasta, honorer, dan wirausaha. Bagi TNI/POLRI, PNS, serta BUMN, bunganya hanya ditanggung satu persen,” jelasnya.

Ia menjelaskan, kredit rumah bersubsidi dapat dimiliki oleh semua kalangan masyarakat, baik pekerja swasta ataupun yang memiliki usaha sendiri. “Tidak harus PNS. Namun harus yang mempunyai penghasilan tetap setiap bulannya. Serta tidak pernah bermasalah dengan bank,” ujarnya.

Sementara itu petugas bidang pengkreditan di BTN Aceh, Sugianto menjelaskan, ada beberapa syarat bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah. Syarat itu di antaranya mengajukan permohonan ke BTN dan membuat surat pernyataan bahwa benar-benar belum memiliki rumah.

Selain itu memiliki gaji tetap di bawah Rp4 juta atau memiliki usaha berbadan hukum. “Sekurang-kurangnya memiliki surat keterangan bekerja dari keuchik setempat,” ujarnya.

Selain itu, kata Sugianto, bagi masyarakat yang ingin mengajukan permohonan rumah subsidi, dikenakan uang muka (DP) sebesar 5 persen dari total harga rumah. “Untuk setorannya, berkisar Rp800 ribu per bulan selama 20 tahun,” ujarnya.

Bagi pengembang (developer perumahan) yang menyediakan rumah kredit bersubsidi, kata Sugianto, harus bekerjasama dengan Bank BTN.

Lanjutnya di www.kba.one