TIMESINDONESIA, JAKARTA – Rencana aksi mogok beroperasi yang akan dilakukan sopir angkutan umum Kota Malang, pada Senin (18/9/2017), dinilai akan merugikan masyarakat.

Hal ini disampaikan mantan Humas Relawan Angkutan Gratis, Muhammad Anas, menyikapi adanya surat edaran akan adanya demo mogok angkot Malang.

"Kami berharap semoga tidak ada aksi demo karena yang akan dirugikan adalah masyarakat," katanya saat dihubungi TIMES Indonesia (timesindonesia.co.id), Sabtu (16/9/2017).

Anas mengatakan jika memang terjadi mogok, ia bersama rekan-rekan relawan akan segera mempertimbangkan untuk kembali melakukan gerakan angkutan gratis.

Menurutnya, hal ini akan dilakukan agar tidak ada siswa sekolah yang terlantar.

"Kalau ada aksi kami pertimbangkan untuk buat gerakan relawan angkutan gratis khusus pelajar lagi, sebagai antisipasi banyaknya pelajar yag akan terlantar," terangnya.

Ia juga menyampaikan gerakan relawan ini, bukan dalam rangka mendukung salah satu pihak. Ia menegaskan gerakan ini, murni upaya untuk membantu masyarakat yang terkena imbas dari aksi tersebut.

"Relawan ingin mendorong agar polemik tersebut selesai dan menemukan jalan keluar terbaik bagi semua pihak," ungkapnya.

Seperti yang diketahui, sopir angkutan umum Kota Malang akan kembali menggelar aksi mogok beroperasi pada Senin (18/9/2017), di dua tempat yakni, area stasiun Kota Malang dan di depan Balai Kota Malang.

Dalam pemberitahuan yang telah tersebar di media sosial, aksi ini merupakan bentuk kekecewaan sopir atas tidak adanya kesepakatan dan titik temu dalam perundingan menyangkut transportasi berbasis online. (*)



Pewarta: Imadudin Muhammad
Editor: Wahyu Nurdiyanto
Publisher: Rochmat Shobirin
Sumber: TIMES Malang