TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un ingin negaranya jadi penyeimbang kekuatan militer Amerika Serikat.

Kim Jong-un mengatakan, tujuan akhir Korea Utara adalah menjadi kekuatan penyeimbang yang sebenarnya dan membuat penguasa AS tidak berani lagi berbicara soal opsi militer

Menurut dia, industri dan kekuatan nuklir Korea Utara sudah mendekati rencana akhir yang sebelumnya disiapkan.

"Sehingga Amerika tidak berani bicara soal militer. Kita harus menunjukkan kepada negara negara besar dengan mewujudkan kekuatan nuklir meski mereka menerapkan blokade dan sanksi yang tanpa batas," kata Kim dilansir KCNA, Sabtu (16/9).

Pernyataan itu diungkapkan saat uji coba peluncuran rudal Hwasong-12. “Efisiensi dan keandalan Hwasong-12 sudah terverifikasi,” katanya

Rudal tersebut mampu menjangkau 3.700 kilometer pada ketinggian 770 km melewati Pulau Hokkaido, Jepang, dan jatuh di laut. Rudal Korut tersebut bahkan sanggup mencapai Guam, wilayah AS yang berjarak sejauh 3.400 km dari Pyongyang.

Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB memberi sanksi terhadap Korea Utara sebagai reaksi atas uji coba bom nuklir yang dilakukan pada 3 September lalu. Sanksi baru itu berupa larangan ekspor tekstil dan membatasi impor minyak mentah. (*)



Editor: Faizal R Arief
Publisher: Rochmat Shobirin