Kaskus

News

mbiaAvatar border
TS
mbia
Ingat! Sekarang Punya HP Harus Dilaporkan di SPT Wajib Pajak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Pajak mengingatkan masyarakat atau wajib pajak untuk melaporkan harta kekayaan, termasuk telepon seluler.

Wajib pajak diminta memasukkan telepon genggam untuk dimasukkan dalam kolom Surat Pemberitahuan Tahunan atau SPT PPh 2017.

Sosialisasi ini telah disampaikan Direktorat Pajak sejak 13 September 2017, dalam Twitter @ditjenpajakri.

Humas Ditjen Pajak, Ani Natalia menyatakan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan memasukkan telepon seluler atau barang elektronik lainnya di dalam Surat Pemberitahuan Tahunan atau SPT wajib pajak.

Imbauan bagi wajib pajak untuk mengisi kolom kepemilikan barang elektronik karena selama ini lebih banyak dibiarkan kosong.

Berikut penjelasan Humas Ditjen Pajak, Ani Natalia, simak tayangan video di atas. (*)

http://www.tribunnews.com/nasional/2017/09/15/ingat-sekarang-punya-hp-harus-dilaporkan-di-spt-wajib-pajak

Video di tkp

Selain HP, sepeda juga harus dilaporkan di SPT

Jumat, 15 September 2017 
17:24 WIB

KONTAN.CO.ID - Pada Kamis (14/9) kemarin, akun @DitjenPajakRI mengingatkan agar para wajib pajak melaporkan telepon genggam atau handphone (HP) ke dalam Surat Pelaporan Harta Tahunan (SPT) Pajak. Pengumuman ini sontak membuah heboh jagad media sosial.

Banyak netizen yang bertanya-tanya, sebenarnya, barang-barang atau harta apa saja yang wajib dilaporkan di SPT?

Berikut adalah daftar harta yang wajib dimasukkan dalam SPT, seperti yang dilansir Kontan dari situs Direktorat Jenderal Pajakwww.pajak.go.id.
1. Uang tunai (kode harta: 011)
2. Tabungan (012)
3. Giro (013)
4. Deposito (014)
5. Setara kas lainnya (019)
6. Piutang (021)
7. Piutang afiliasi (022)
8. Persediaan usaha (023)
9. Piutang lainnya (029)
10. Saham yang dibeli untuk dijual kembali (031)
11. Saham (032)
12. Obligasi perusahaan (033)
13. Obligasi pemerintah Indonesia (Obligasi ritel Indonesia, surat berharga syariah negara) (034)
14. Surat utang lainnya (035)
15. Reksadana (036)
16. Instrumen derivatif (Right, warran, kontrak berjangka, opsi) (037)
17. Penyertaan modal dalam perusahaan lain tidak atas saham (CV, firma) (038)
18. Investasi lainnya (039)
19. Sepeda (041)
20. Sepeda motor (042)
21. Mobil (043)
22. Alat transportasi lainnya (049)
23. Logam mulia (emas batangan, emas perhiasan, platina batangan, platina perhiasan, logam lainnya) (051)
24. Batu mulia (Intan, berlian, batu mulia lainnya) (052)
25. Barang-barang seni dan antik (053)
26. Kapal pesiar, pesawat terbang, helikopter, jetski, peralatan olahraga khusus (054)
27. Peralatan elektronik, furnitur (055)
28. Harta bergerak lainnya (059)
29. Tanah dan/atau bangunan tempat tinggal (061)
30. Tanah dan/atau bangunan tempat usaha (062)
31. Tanah atau lahan untuk usaha (lahan pertanian, perkebunan, perikanan darat, dan sejenisnya) (063)
32. Harta tidak bergerak lainnya (069)
33. Patem (071)
34. Royalti (072)
35. Merek dagang (073)
36. Harta tidak berwujud lainnya (079)

http://m.kontan.co.id/news/selain-hp-sepeda-juga-harus-dilaporkan-di-spt

Nokiyem jadul ane laporin gak ya
Diubah oleh mbia 16-09-2017 09:26
0
4.5K
35
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan