- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Polri Siap Latih Polisi Myanmar Tangani Konflik Rohingya Tanpa Kekerasan


TS
dikuncibro
Polri Siap Latih Polisi Myanmar Tangani Konflik Rohingya Tanpa Kekerasan
Polri Siap Latih Polisi Myanmar Tangani Konflik Rohingya Tanpa Kekerasan
Oleh Alex H Terbit 14 Sep 2017 at 12:33am
Sumber

SINGAPURA (!) – Kapolri Jenderal H Muhammad Tito Karnavian menawarkan kerja sama pelatihan peningkatan kemampuan anggota kepolisian Myanmar.
Tawaran itu disampaikan Kapolri saat bertemu dengan Kepala Divisi Kejahatan Antarnegara Myanmar Brigjen Aum Htay Myint di sela-sela Aseanapol ke-37 di Singapura, Rabu (13/9).
Melalui kerja sama itu, kepolisian Myanmar dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan modern bertaraf internasional yang dimiliki Polri.
Polri antara lain memiliki fasilitas Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation (JCLEC) di Semarang, Jawa Tengah. Fasilitas ini menyediakan berbagai macam pelatihan, mulai dari penyidikan kasus terorisme dan pelatihan hak asasi manusia.
“Tawaran ini tentu bisa saja dibutuhkan oleh Myanmar, khususnya dalam menghadapi gejolak di Rakhine,” ungkap Kapolri.
Jaga HAM Myanmar
Menurut Tito, berbagai pelatihan ini dibutuhkan demi terjaganya hak asasi manusia di Myanmar. Penegak hukum dan aparat negara Myanmar lainnya diharapkan bisa bertindak lebih baik. Artinya, dalam menjalankan tugas tidak menggunakan kekerasan.
“Latihan itu didukung teknologi tinggi dan metode penyelidikan, termasuk di antaranya adalah cara melakukan interogasi tanpa menggunakan kekerasan,” tambah Kapolri.
Dia menjelaskan, Indonesia pernah memiliki pengalaman yang hampir serupa dengan kondisi Myanmar saat ini, seperti pemberontakan di Papua dan Aceh.
Kapolri mengatakan dengan senang hati ingin berbagi pengalaman dan best practices, agar konflik di Myanmar dapat cepat selesai dan hak asasi manusia tetap dijunjung tinggi.
Brigjen Aum Htay Myint menyambut baik tawaran Kapolri sebagai wujud kerja sama dan perhatian Indonesia terhadap konflik yang terjadi di Myanmar.
Dia mengharapkan kerja sama tersebut dapat dilaksanakan untuk peningkatan kemampuan di bidang counter terrorism.
Dalam pertemuan tersebut Kapolri didampingi Duta Besar RI untuk Myanmar Komjen (Purn) Ito Sumardi, Irwasum Polri Komjen Dwi Prayitno, Kabareskrim Komjen Aridono, dan Kadiv Hubinter Polri Irjen Saiful Maltha.
Ito Sumardi menyampaikan situasi di Myanmar perlu diatasi segera. Menurut dia, Kapolri bisa dimintai pendapatnya karena memiliki keahlian dan pengalamanan di bidang counter terrorism.
“Kapolri ingin membantu tercapainya perdamaian di Myanmar,” ungkap Ito Sumardi.(arh)
Oleh Alex H Terbit 14 Sep 2017 at 12:33am
Sumber

SINGAPURA (!) – Kapolri Jenderal H Muhammad Tito Karnavian menawarkan kerja sama pelatihan peningkatan kemampuan anggota kepolisian Myanmar.
Tawaran itu disampaikan Kapolri saat bertemu dengan Kepala Divisi Kejahatan Antarnegara Myanmar Brigjen Aum Htay Myint di sela-sela Aseanapol ke-37 di Singapura, Rabu (13/9).
Melalui kerja sama itu, kepolisian Myanmar dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan modern bertaraf internasional yang dimiliki Polri.
Polri antara lain memiliki fasilitas Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation (JCLEC) di Semarang, Jawa Tengah. Fasilitas ini menyediakan berbagai macam pelatihan, mulai dari penyidikan kasus terorisme dan pelatihan hak asasi manusia.
“Tawaran ini tentu bisa saja dibutuhkan oleh Myanmar, khususnya dalam menghadapi gejolak di Rakhine,” ungkap Kapolri.
Jaga HAM Myanmar
Menurut Tito, berbagai pelatihan ini dibutuhkan demi terjaganya hak asasi manusia di Myanmar. Penegak hukum dan aparat negara Myanmar lainnya diharapkan bisa bertindak lebih baik. Artinya, dalam menjalankan tugas tidak menggunakan kekerasan.
“Latihan itu didukung teknologi tinggi dan metode penyelidikan, termasuk di antaranya adalah cara melakukan interogasi tanpa menggunakan kekerasan,” tambah Kapolri.
Dia menjelaskan, Indonesia pernah memiliki pengalaman yang hampir serupa dengan kondisi Myanmar saat ini, seperti pemberontakan di Papua dan Aceh.
Kapolri mengatakan dengan senang hati ingin berbagi pengalaman dan best practices, agar konflik di Myanmar dapat cepat selesai dan hak asasi manusia tetap dijunjung tinggi.
Brigjen Aum Htay Myint menyambut baik tawaran Kapolri sebagai wujud kerja sama dan perhatian Indonesia terhadap konflik yang terjadi di Myanmar.
Dia mengharapkan kerja sama tersebut dapat dilaksanakan untuk peningkatan kemampuan di bidang counter terrorism.
Dalam pertemuan tersebut Kapolri didampingi Duta Besar RI untuk Myanmar Komjen (Purn) Ito Sumardi, Irwasum Polri Komjen Dwi Prayitno, Kabareskrim Komjen Aridono, dan Kadiv Hubinter Polri Irjen Saiful Maltha.
Ito Sumardi menyampaikan situasi di Myanmar perlu diatasi segera. Menurut dia, Kapolri bisa dimintai pendapatnya karena memiliki keahlian dan pengalamanan di bidang counter terrorism.
“Kapolri ingin membantu tercapainya perdamaian di Myanmar,” ungkap Ito Sumardi.(arh)
0
1.1K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan