gilbertagungAvatar border
TS
gilbertagung
Perang Melawan Negara Besar yang Dimenangi oleh Negara Kecil



Perang. Tak ada satu pun manusia yang menginginkan hal ini terjadi, apalagi dalam jangka panjang. Namun, ada kalanya sebuah negara harus berperang melawan negara yang lebih kuat darinya untuk melindungi dirinya. Selain taktik yang mumpuni, ukuran sebuah negara dan melimpahnya sumber daya yang tersedia menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan sebuah negara dalam memenangi perang. Namun, terdapat pula perang yang justru dimenangi oleh negara yang lebih kecil dan mengejutkan dunia. Apa sajakah itu?

Perang Musim Dingin

Sebelum Finlandia merdeka pada 6 Desember 1917, Finlandia pernah menjadi bagian dari Swedia (sampai 1809) dan Rusia (sebagai Kadipaten Agung Finlandia). Ketika Revolusi Bolshevik pecah di Rusia pada 1917, Finlandia memerdekakan diri dari Rusia. Kemudian pada 23 Agustus 1939, Jerman dan Uni Soviet membuat Pakta Non-Agresi. Salah satu isinya adalah pembagian wilayah yang masuk dalam pengaruh kedua negara tersebut. Finlandia, bersama dengan negara-negara Baltik, Bessarabia, dan Polandia Timur berada dalam pengaruh Soviet. Pada 30 November 1939, Uni Soviet menginvasi Finlandia dan dikeluarkan dari Liga Bangsa-Bangsa. Soviet, dengan kekuatan militernya yang sangat besar, yakin akan menaklukkan Finlandia dengan cepat. Namun, mereka salah. Mereka justru berhasil dibendung oleh militer Finlandia yang jauh lebih kecil. Finlandia hanya mengerahkan 340.000 tentara, 32 tank, dan 114 pesawat sementara Soviet mengerahkan 998.100 tentara, lebih dari 6.000 tank, dan 3.880 pesawat. Soviet bahkan menderita korban cukup besar, yaitu lebih dari 300.000 orang. Perang ini usai dengan Traktat Damai Moskow pada 13 Maret 1940. Soviet memang berhasil mencaplok 10% wilayah Finlandia, terutama Karelia. Namun, kegagalan mereka menundukkan Finlandia dan keberhasilan Finlandia tetap merdeka (dengan bantuan asing yang minim) membuat dunia terkejut.
Ada 3 faktor yang menjadi penyebab kegagalan Soviet menaklukkan Finlandia :
  1. Pembersihan yang dilakukan Stalin terhadap militer Soviet beberapa tahun sebelumnya membuat banyak ahli strategi militer Soviet ikut tewas dan melemahkan moral pasukan Soviet. Ini dapat dilihat pada bulan-bulan pertama Operasi Barbarossa pada 1941.
  2. Musim dingin Finlandia yang ganas melumpuhkan pengerakan Soviet.
  3. Kepemimpinan solid dan strategi mumpuni Mannerheim terhadap militer Finlandia.
Perang ini juga menjadi saat munculnya Simo Hayha (1905 - 2002) sebagai seorang penembak jitu (sniper) terhebat sepanjang masa dengan berhasil menghabisi sekitar 500 tentara Soviet dengan senapan laras panjang M/28-30 dan senapan mesin Suomi KP/-31. Ia bahkan dijuluki "White Death" oleh Soviet.

Perang Polandia - Soviet

Soviet Rusia ingin memasukkan kembali wilayah yang dulunya berada di bawah Kekaisaran Rusia ke dalam wilayahnya. Salah satunya adalah Polandia. Polandia yang baru merdeka pada 1918 telah mendapat dukungan militer yang besar dari Prancis. Soviet Rusia ingin mencaplok wilayah yang kini adalah Belarus bagian barat dan Ukraina bagian barat dari Polandia, bahkan mencaplok seluruh Polandia. Bagi Soviet, keberhasilan mencaplok Polandia akan menjadi awal dari keberhasilan untuk menyebarkan revolusi ke seluruh Eropa. Mereka memang berhasil maju ke wilayah Polandia bagian barat, bahkan memasuki Warsawa pada Agustus 1920. Ketika Polandia terlihat akan kalah, mereka justru berhasil memukul mundur pasukan Soviet Rusia dan akhirnya memenangi perang ini pada Oktober 1921. Traktat Riga pada 18 Maret 1921 mendefinisikan batas antara Polandia dan Uni Soviet selama periode antarperang.

Perang Yunani - Italia

Italia bergabung dengan blok Poros pimpinan Jerman pada 1936 dan bergabung dalam Perang Dunia II pada 10 Juni 1940. Melihat keberhasilan militer Jerman dalam kampanyenya baik barat maupun timur, Italia juga ingin meraih kemenangannya sendiri. Setelah berhasil menaklukkan Albania, Italia ingin mencaplok Yunani. Namun, kelemahan militer Italia terlihat dalam perang yang berlangsung pada 28 Oktober 1940 - 23 April 1941 tersebut. Yunani mampu memukul balik pasukan Italia, bahkan menduduki Albania. Baru setelah Jerman mengintervensi dengan menerjunkan pasukannya pada April - Mei 1941, Yunani baru dapat ditaklukkan dan diduduki blok Poros. Intervensi ke Yunani pula yang menjadi salah satu sebab Hitler menunda invasi ke Uni Soviet beberapa minggu.

Perang Indo-Cina Pertama

Seperti halnya negara-negara penjajah lainnya setelah Perang Dunia II usai, Prancis ingin memulihkan kembali kontrol atas koloninya di Asia dan Afrika. Salah satunya adalah Vietnam, yang tergabung dalam Indo-Cina Prancis. Ho Chi Minh memproklamasikan kemerdekaan Vietnam pada 2 September 1945, tepat saat Perang Dunia II usai secara de jure. Prancis ingin kembali ke wilayah jajahannya tersebut dan mendapat perlawanan berat dari rakyat Vietnam. Puncaknya, Prancis mengalami kekalahan telak dalam Pertempuran Dien Bien Phu pada 1954 dan menyudahi upaya Prancis menduduki kembali Vietnam. Konferensi Jenewa membagi Vietnam menjadi 2, Vietnam Utara dan Vietnam Selatan yang dibatasi garis demarkasi 17 derajat Lintang Utara.

Perang Vietnam

Perjuangan rakyat Vietnam untuk mempersatukan negaranya belum usai. Karena situasi Perang Dingin saat itu, Vietnam terpecah 2 (mirip dengan Korea sekarang). Vietnam Utara dan Vietnam Selatan berperang selama 20 tahun untuk mengendalikan seluruh Vietnam. Dimulai pada 1 November 1955, Vietnam Utara didukung oleh Uni Soviet, Republik Rakyat Cina, dan negara Blok Timur lainnya sementara Vietnam Selatan didukung Amerika Serikat, Australia, Thailand, Filipina, dan negara Blok Barat lainnya. Amerika bahkan mengerahkan pasukan militernya untuk mendukung langsung Vietnam Selatan pada 1960-an. Pengerahan pasukan dan wajib militer mengerakkan protes kaum muda di Amerika terhadap perang dan meminta agar perang segera disudahi, yang dikenal sebagai Generasi Bunga. 1960-an pun menjadi masa di mana para pelajar di berbagai negara rutin berdemonstrasi menolak perang. Selain Amerika Serikat, Korea Selatan di bawah rezim Park Chung-hee juga menerjunkan pasukan ke Vietnam.
Sementara itu, Vietnam Utara yang teknologinya tak mampu mengimbangi Vietnam Selatan mengandalkan taktik perang gerilya (yang konon dipelajari dari Indonesia yang berhasil mengalahkan Belanda dengan taktik gerilya) dan ganasnya medan pertempuran. Amerika menderita korban jiwa begitu besar di Vietnam dan akhirnya menarik diri pada 15 Agustus 1973. Pada 30 Apil 1975, Saigon, ibu kota Vietnam Selatan, berhasil diduduki oleh Viet Cong dan ribuan warga Vietnam Selatan mengungsi ke Amerika Serikat. Vietnam bersatu pun lahir pada 2 Juli 1976.
Bagi Amerika Serikat, kekalahan dalam Perang Vietnam menjadi sejarah yang memalukan dan mereka coba menyangkal lewat film-film Rambo.

Perang Jepang - Rusia

Pada 1904, Jepang dan Rusia terlibat dalam konflik terhadap dominasi mereka di wilayah Manchuria dan Korea. Konflik militer pecah antara kedua negara pada 8 Februari 1904 dengan lokasi pertempuran utama di Semenanjung Liaodong dan Mukden di Manchuria. Rusia ingin mendapatkan pelabuhan dengan air hangat untuk kepentingan perdagangan di Asia dan pangkalan Angkatan Laut, semenetara Jepang ingin menggenapkan dominasinya terhadap Semenanjung Korea. Rusia yakin dapat menang dengan cepat, mengerahkan Armada Baltik melintasi Samudra Atlantik, Hindia, dan Pasifik menuju Laut Kuning. Namun, Rusia justru mengalami kekalahan dari Jepang dan perang usai pada 5 September 1905 dengan Traktat Portsmouth yang dimediasi oleh Presiden Amerika Serikat, Theodore Roosevelt.
Kemenangan Jepang terhadap Rusia membuat dunia terkejut saat itu. Untuk pertama kalinya di zaman modern, bangsa Eropa kalah perang dari bangsa Asia. Kemenangan ini membuat Jepang semakin leluasa mencaplok Korea pada 1910 dan mendominasi Manchuria. Kemenangan ini juga menjadi salah satu faktor yang menggerakkan Kebangkitan Nasional Indonesia pada 1908.

Perang Yom Kippur

Pada 1967, Israel berhasil memperluas wilayahnya dengan mencaplok sebagian Dataran Tinggi Golan dari Suriah, Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai dari Mesir, dan Tepi Barat dari Yordania. Namun, dunia internasional tidak mengakui kedaulatan Israel terhadap Yerusalem Timur, yang dianggap Israel sebagai ibu kota yang sebenarnya. Pada 1973, kedua belah pihak kembali terlibat dalam perang. Perang ini disebut Perang Yom Kippur karena dimulai pada 6 Oktober 1973 yang bertepatan dengan hari Yom Kippur, salah satu hari besar dalam kalender Yahudi. Pasukan Mesir meluncurkan invasi mendadak ke wilayah Sinai yang diduduki Israel sejak 1967. Israel, yang dibantu Amerika Serikat, berhasil memukul mundur mereka dan menyerang balik. Perang ini berakhir pada 25 Oktober 1973.
Perang ini juga memiliki dampak ekonomi. Akibat dukungan Amerika Serikat terhadap Israel dalam perang ini, negara-negara produsen minyak mentah Timur Tengah yang bernanung di bawah OPEC meluncurkan embargo minyak ke Amerika Serikat dan sekutunya, seperti Kanada, Inggris, Belanda, dan Jepang. Harga minyak mentah internasional melonjak drastis dari US$3 per barrel menjadi US$12 per barrel. Kekurangan minyak terjadi secara masif di dunia Barat pada 1973 dan 1974 dan menyulut stagflasi. Sebaliknya, negara produsen minyak seperti Indonesia menikmati limpahan devisa dari minyak selama periode ini.

Perang Soviet - Afganistan

Pada pengujung 1979, Uni Soviet menginvasi dan menduduki Afganistan. Di bawah Soviet, Afganistan menjadi negara komunis, Republik Demokratis Afganistan. Pendudukan Soviet mendapat perlawanan dari Mujahidin Afganistan yang didukung oleh Amerika Serikat, Pakistan, Arab Saudi, Iran, dan Inggris. Perang ini memiliki dampak besar bagi Soviet. Uni Soviet mengalami kemunduran pada 1980-an dan biaya besar dari perang ini membebani negara tersebut. Pada 15 Februari 1989, di bawah Mikhail Gorbachev, Soviet menarik diri sepenuhnya dari Afganistan setelah hampir 10 tahun pendudukan. Uni Soviet bubar hanya dalam 2 tahun kemudian.


Demikian threaddari saya kali ini. Menjadi negara kecil bukan berarti hanya pasrah saja diperlakukan sesuka hati oleh negara besar. Bila negara tersebut memiliki kemampuan istimewa yang hebat dan mampu memanfaatkan situasi yang ada, kemenangan atas negara besar tidak mustahil diraih. Terima kasih telah datang berkunjung dan membaca. Semoga hari Anda menyenangkan.


Referensi I
Referensi II
Referensi III
Referensi IV
Referensi V
Referensi VI
Referensi VII
Referensi VIII
Referensi IX
Referensi X
Referensi XI
Referensi XII
Referensi XIII
Referensi XIV
Referensi XV
Referensi XVI











Diubah oleh gilbertagung 19-05-2018 06:00
anasabila
4iinch
4iinch dan anasabila memberi reputasi
2
39K
154
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan