- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pemerintah Bakal Jual Surat Utang Rp 414 T di 2018, Ini Rinciannya


TS
mtx98
Pemerintah Bakal Jual Surat Utang Rp 414 T di 2018, Ini Rinciannya
Jakarta - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, akan menerbitkan surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 414,7 triliun pada 2018.
Penerbitan tersebut sesuai dengan asumsi defisit 2,19% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2018 atau senilai Rp 325,9 triliun.
"Sumber utama utang adalah SBN. SBN netto Rp 414,7 triliun. Jadi utang Rp 339,2 triliun tapi SBN lebih tinggi karena pinjaman akan negatif," kata Dirjen PPR Robert Pakpahan di Ruang Rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (11/9/2017).
Robert menyebutkan, penerbitan SBN ini juga akan tetap didominasi oleh mata uang rupiah sebesar 70%-80% dari total yang diterbitkan yakni Rp 414,7 triliun, sisanya merupakan mata uang asing. Dengan metode lelang 22-24 kali pada tahun depan.
"Mata uang didominasi rupiah. Valas termasuk dolar AS, euro, yen itu sebagai pelengkap kurang lebih 20%, dengan tenornya dominan menengah-panjang dengan menaikkan size SBN jangka pendek untuk efisiensi biaya dan mendukung likuiditas pasar," jelasnya.
https://m.detik.com/finance/berita-e...ini-rinciannya
Penerbitan tersebut sesuai dengan asumsi defisit 2,19% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2018 atau senilai Rp 325,9 triliun.
"Sumber utama utang adalah SBN. SBN netto Rp 414,7 triliun. Jadi utang Rp 339,2 triliun tapi SBN lebih tinggi karena pinjaman akan negatif," kata Dirjen PPR Robert Pakpahan di Ruang Rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (11/9/2017).
Robert menyebutkan, penerbitan SBN ini juga akan tetap didominasi oleh mata uang rupiah sebesar 70%-80% dari total yang diterbitkan yakni Rp 414,7 triliun, sisanya merupakan mata uang asing. Dengan metode lelang 22-24 kali pada tahun depan.
"Mata uang didominasi rupiah. Valas termasuk dolar AS, euro, yen itu sebagai pelengkap kurang lebih 20%, dengan tenornya dominan menengah-panjang dengan menaikkan size SBN jangka pendek untuk efisiensi biaya dan mendukung likuiditas pasar," jelasnya.
https://m.detik.com/finance/berita-e...ini-rinciannya
0
1.7K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan