- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
6 Alasan Kenapa Suami Juga Sebaiknya Dapet Cuti Panjang Saat Istrinya Melahirkan


TS
sofanzani
6 Alasan Kenapa Suami Juga Sebaiknya Dapet Cuti Panjang Saat Istrinya Melahirkan

Quote:
Assalamu'alaikum, Salam Sejahtera Agan-agan sekalian, selamat datang di thread ane, sebelumnya ane doakan semoga agan selalu dalam keadaan sehat dan banyak uang ya



Quote:
Cuti melahirkan untuk laki-laki/suami mungkin gak terlalu populer ya di Indonesia, karena memang keliatannya belum ada regulasi yang standar dan resmi yang mengatur hal ini. Ane ambil contoh di perusahaan ane kerja aja ya, para suami cuma dapet izin 3 hari buat ga ngantor kalo istrinya melahirkan. dan 3 hari itu izinya bukan cuti.
Bedanya apa?
Kalo cuti, semua hak kita (selain gaji) tetep diberikan, contoh: uang makan, insentif. Sedangkan izin, uang makan dan insentif itu dipotong sesuai hari nggak masuk. Sekali lagi ane tekankan itu di perusahaan tempat ane kerja ya, gak tau kalo di tempat agan-agan sekalian. Ada yang mau share?
Tapi di beberapa negara, ternyata suami juga dapet cuti yang panjang kalo istrinya melahirkan loh, ada yang memberikan cuti 3 bulan, bahkan 5 bulan, dengan presentase upah dibayarkan 60 hingga 80 persen. (Cek referensinya di sini).
Well, sekarang ane ga akan bahas soal kebijakan tersebut di negara kita ya, karena jujur ane bukan orang yang kompeten di bidang tersebut. Kita bahas yang enteng-enteng aja deh, alesan kenapa para suami juga sebaiknya dapet jatah cuti panjang kalo istrinya melahirkan?
Bedanya apa?
Kalo cuti, semua hak kita (selain gaji) tetep diberikan, contoh: uang makan, insentif. Sedangkan izin, uang makan dan insentif itu dipotong sesuai hari nggak masuk. Sekali lagi ane tekankan itu di perusahaan tempat ane kerja ya, gak tau kalo di tempat agan-agan sekalian. Ada yang mau share?
Tapi di beberapa negara, ternyata suami juga dapet cuti yang panjang kalo istrinya melahirkan loh, ada yang memberikan cuti 3 bulan, bahkan 5 bulan, dengan presentase upah dibayarkan 60 hingga 80 persen. (Cek referensinya di sini).
Well, sekarang ane ga akan bahas soal kebijakan tersebut di negara kita ya, karena jujur ane bukan orang yang kompeten di bidang tersebut. Kita bahas yang enteng-enteng aja deh, alesan kenapa para suami juga sebaiknya dapet jatah cuti panjang kalo istrinya melahirkan?
Quote:

Spoiler for :
Merasakan penderitaan dan perjuangan sang istri saat mengandung dan melahirkan


Quote:
Dengan mendampingi semua proses yang istri lalui dalam melahirkan seorang bayi ke dunia, suami bakal tau gimana beratnya menjadi seorang ibu. Efeknya, suami bakal tambah sayang sama istrinya,sekaligus lebih sayang lagi sama ibunya, mengingat perjuangan luar biasa yang mereka jalankan. Rasa empati suami bakal tumbuh, kesetiaan semakin terjalin, dan mental akan semakin kuat serta matang.
Quote:

Spoiler for :
Membantu memulihkan mental istri pasca melahirkan, serta membantu meng-handlebaby


Quote:
Proses mengandung dan melahirkan jelas bukan urusan sepele, apalagi bagi yang baru pertama kali mengalaminya. mental seorang ibu sangat diuji. Sakitnya melahirkan serta lelahnya meng-handlenewborn-baby tidak jarang mendatangkan baby blues syndrome bagi sang ibu. Di situlah peran suami dibutuhin banget, buat menenangkan, buat tetap siaga kalo istri butuh, dan buat membantu meng-handle bayi khususnya di malam hari. Dan hal tersebut udah pasti gak bisa dijalanin beberapa hari aja. Sang suami harus telaten mengawasi istri dan bayinya sampai kondisi mental sang ibu bisa stabil dan normal seperti sedia kala.
Quote:

Spoiler for :
Membantu meng-handleanak yang lainnya (jika ada) selama masa pemulihan ibu


Quote:
Seorang yang baru melahirkan pastinya butuh waktu buat masa pemulihan. Dan dalam menjalani fase ini, dia sudah pasti pula butuh seseorang yang bisa membantunya meng-handleatau mengasuh anak-anak yang lainnya (kalau ada). Di sini lagi-lagi peran suami dibutuhkan. Pilihan kedua para anak untuk mengurus, mengawasi, dan mengajak main mereka setelah ibu pastinya ayah. Dan untuk kasus ini, para ayah sebaiknya tidak hanya mengasuh atau mengajak main aja. Tapi juga ngasih pemahaman tentang hubungan kakak-adik, jelaskan bahwa sekarang dia udah menjadi kakak, berikan pemahaman supaya nggak ada kecemburuan dari kakak terhadap si adik.
Quote:
Disclaimer: Kondisi yang TS gambarkan adalah kondisi keluarga kecil yang mandiri, yang mana sudah menjadi trend sekarang ini. So stop commenting"yaelah hari gini ribet? ada baby sitter kali!"
Gak semua keluarga punya dan mampu bayar baby sitter kan? Dan lagipula yang lebih ditekankan di sini adalah peran sang ayah.
Gak semua keluarga punya dan mampu bayar baby sitter kan? Dan lagipula yang lebih ditekankan di sini adalah peran sang ayah.
Quote:

Spoiler for :
Menjalin bonding ayah-anak


Quote:
Inget gan, tugas ayah itu bukan cuman "nyari duit" ya, tapi juga kudu terlibat dalam proses tumbuh kembang, dan juga proses pendidikan anak ke depannya. Dan hal tersebut udah pasti harus terjalin sejak dini. Dengan menyaksikan pertumbuhan anak di bulan-bulan pertama kelahirannya, feeling sang ayah bisa sangat terbangkitkan, perasaan bangga, bahagia, haru pasti campur aduk jadi satu, dengan gitu, ikatan alias bondingantara ayah dan anak bakal lebih kuat, sehingga sang ayah bisa menjadi lebih siap mengiringi proses tumbuh kembang buah hatinya di kemudian hari.
Quote:

Spoiler for :
Membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga


Quote:
Disclaimer dulu ah, ini sekali lagi ini kondisinya untuk keluarga kecil mandiri yaa, so comments like these are not accepted:
"Kan ada ART..."
"Bisa pake jasa bersih-bersih online kali"
"Kan ada ART..."

"Bisa pake jasa bersih-bersih online kali"

Quote:
Mungkin ada beberapa keluarga baru yang tinggal gak bareng orang tua, selain itu gak punya ART pula. Kalau udah gitu, beban pekerjaan rumah udah pasti jadi kewajiban suami-istri. Kalau biasanya dikerjain bareng-bareng, nah ketika istri sedang dalam pemulihan pasca melahirkan berarti loadkerjaan suami sedikit bertambah. Mau nggak mau.
Jadi, dengan memiliki cuti yang panjang, setidaknya sang suami bisa fokus membantu istri sampai kondisinya bener-bener pulih.
Jadi, dengan memiliki cuti yang panjang, setidaknya sang suami bisa fokus membantu istri sampai kondisinya bener-bener pulih.
Quote:

Spoiler for :
Bakalan kurang tidur


Quote:
Di bulan-bulan pertama kelahirannya, bayi pasti masih sering kebangun-bangun di malam hari, biasanya karena laper, gerah, ato popok basah. Pola tidurnya masih belum terbentuk seperti kita yang malam tidur, dan bangun besok paginya.
Proses bangunnya bayi ini udah pasti melibatkan sang ayah dong? Biarpun mungkin nggak ikut ganti popok dan lain-lain, kebangun-kebangun aja sih pasti ya. Kualitas dan kuantitas tidur berkurang, potensi ngantuk di keesokan harinya pasti ada, apalagi begadangnya gak semalem-dua malem, tapi hampir setiap malem. Nah, kebayang dong kalo setiap hari ngantuk tapi kudu pergi kerja?
Proses bangunnya bayi ini udah pasti melibatkan sang ayah dong? Biarpun mungkin nggak ikut ganti popok dan lain-lain, kebangun-kebangun aja sih pasti ya. Kualitas dan kuantitas tidur berkurang, potensi ngantuk di keesokan harinya pasti ada, apalagi begadangnya gak semalem-dua malem, tapi hampir setiap malem. Nah, kebayang dong kalo setiap hari ngantuk tapi kudu pergi kerja?



Polling
0 suara
Suami juga sebaiknya dapet cuti panjang saat istrinya melahirkan


tien212700 memberi reputasi
1
61.1K
Kutip
141
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan