- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
DPR Duga Ada Oknum Bonceng Isu Rohingya untuk Goyang Pemerintah


TS
vee808
DPR Duga Ada Oknum Bonceng Isu Rohingya untuk Goyang Pemerintah

JAKARTA- Anggota Komisi I DPR RI Nurdin Tampubolon mensinyalir ada oknum-oknum yang memanfaatkan isu kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya untuk menggoyang stabilisasi politik Tanah Air. Hal itu terlihat dari upaya untuk mengaitkan isu Rohingya dengan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Padahal, Presiden Jokowi telah melaksanakan tugasnya dengan baik dalam merespons isu kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Rakhine State, Myanmar. Sehingga, sangat tak elok bila isu di Rohingya disangkutpautkan dengan isu politik untuk menyerang pemerintahan Jokowi.
"Saya kira begini, mungkin aja ada yang mencoba mengeksploitasi isu Rohingya ini membuat tidak stabil di Indonesia mungkin saja ada," ujar Politikus Hanura itu di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (7/7/2017).
Nurdin menuturkan, berbagai upaya yang sudah tampak terus mengerogoti pemerintah adalah terungkapnya kelompok Saracen. Ia pun meminta ketegasan pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menindak oknum-oknum seperti ini.
"Nah, ini menjadi salah satu petunjuk emang ada hal-hal itu dipolitisasi, kalau itu terjadi pemerintah harus tegas menindak orang-orang seperti ini, karena Indonesia negara hukum, Indonesia perlu tertib dan stabilitas," jelasnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut bahwa kekerasan yang terjadi di Myanmar terhadap etnis Rohingya sengaja dikaitkan dengan isu agama untuk menyerang pemerintahan Jokowi. Informasi tersebut Tito terima dari hasil penelitian Software Opinion Analysist.
"Dari hasil penelitian itu bahwa isu ini lebih banyak dikemas digoreng untuk menyerang pemerintah," kata Tito di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa 5 September 2017.
Tito menambahkan, kekerasan yang dilakukan rezim militer dan sipil Myanmar terhadap etnis Rohingya sengaja dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang sengaja untuk membakar sensitif umat islam di Indonesia.
Tito pun tak heran jika masyarakat pengguna media sosial terutama Twitter kebanyakan mengajak umat islam untuk berantipati pada pemerintah ketimbang berusaha melakukan kegiatan kemanusiaan.
"Ini ya, isu Rohingya dikaitkan dengan pemerintah dan Pak Jokowi lebih besar daripada isu soal kemanusiaan," ujarnya.
Sumur: https://news.okezone.com/read/2017/0...ang-pemerintah
Sumbu pendek kan sukanya mengeksploitasi sesama buat kepentingan dia...

0
5K
40


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan